Joki Strava, Jasa Unik Buat Mereka yang FOMO Olahraga

Dari sebuah olahrga sederhana, kini lari dikenal sebagai lifestyle yang menjangkit banyak orang. Tentu ini jadi hal baik karena ternyata lifestyle juga bisa beririsan dengan hal positif seperti berolahraga.

Namun sayangnya kabar ini enggak sepenuhnya baik, karena ternyata demi terlihat mengikuti zaman, ada beberapa orang yang pura-pura lari dengan menggunakan layanan joki Strava supaya bisa terlihat eksis. Sebetulnya apa itu Strava? Dan apa maksudnya joki Strava? Kok bisa sampai jadi bahan perbincangan kyalayak? Yuk, simak penjelasannya.

Fenomena Joki Strava yang Kini Jadi Polemik

Strava, si aplikasi lari yang bikin banyak orang iri

Joki Strava

Strava adalah sebuah aplikasi yang beberapa waktu terakhir ramai digunakan oleh banyak orang lantaran dapat merekam kegiatan sejauh apa seseorang dapat berlari, bersepeda atau memanjat. Aplikasi ini punya fitur yang sederhana untuk digunakan oleh banyak orang. Strava pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009 dan kini sudah memiliki 88 juta pengguna.

Selain dapat merekam sejauh apa seseorang berlari, Strava juga bisa menyimpan data riwayat aktivitas penggunanya sebagai pembanding sejauh apa kapasitas dirinya. Di Strava, penggunanya juga bisa bertemu dengan pengguna lain dan membangun sebuah komunitas. Selain itu untuk memudahkan, Stava juga bisa disambungkan pada smart wacth penggunanya.

Aplikasi semacam ini tentu membantu mereka yang gemar lari untuk dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Namun enggak semua yang ingin mengikuti trend lari punya kesungguhan untuk mendapatkan manfaat sehat, ada juga yang hanya ingin terlihat mengikuti zaman, seolah gemar berlari dengan menggunakan jasa joki Strava.

Demi kebutuhan narsistik di media sosial

Sepertinya media sosial X yang pertama kali membuat fenomena joki Strava ini meledak dan dibicarakan oleh banyak orang. Ada sejumlah akun yang mengaku telah menjadi joki lari untuk mereka yang ogah berolahraga.

Joki Strava sendiri adalah orang-orang yang dibayar untuk menggunakan akun Strava orang lain untuk merekam kegiatan berlarinya. Nanti hasil rekaman dari Strava tersebut diberikan pada si penyewa jasa joki Strava untuk dipergunakan dalam banyak hal.

Pertama, beberapa orang menggunakan joki Strava untuk menunjukan pada teman dan koleganya di media sosial bahwa dirinya adalah sosok yang sehat dan suka berolahraga. Benar, faktor pencitraan dan memberi makan rasa narsis dalam diri jadi faktor pendorong banyaknya yang menggunakan jasa ini.

Namun selain untuk pamer kegiatan pribadinya, ada beberapa perusahaan yang mewajibkan para karyawannya melakukan hidup sehat untuk mendapatkan bonus dan tunjangan. Karena itulah beberapa orang menggunakan jasa joki Strava supaya bisa memperoleh bonus dan tunjangan tanpa harus berletih melakukan aktivitas olahraga.

Fenomena joki Strava tentu menuai pro dan kontra. Meski lebih banyak orang yang nyinyir karena melihat anehnya fenomena tersebut, tapi bagi mereka yang berprofesi sebagai joki kegiatan ini, mereka justru merasa bersyukur

Bagi mereka yang hobi lari, hadirnya fenomena orang malas berolahraga tapi ingin terlihat kekinian dengan menggunakan aplikasi Strava jadi angin segar buat mereka. Bagaimana enggak, sembari menjalankan hobi yang selama ini mereka minati, mereka juga bisa mendapatkan pundi-pundi uang tambahan yang jumlahnya enggak sedikit plus dapat bonus kesehatan yang enggak bisa dirasain oleh orang yang menggunakan jasa mereka.

Cuan lumayan buat para joki

Bicara soal pendapatan, para joki Strava ini punya tarif yang beragam.  Nilai penghasilan mereka mulai dari Rp 2ribu sampai dengan Rp 7ribu perkilometer. Para joki Strava ini bisa berlari mulai dari 10Km hingga lebih dari 30 kilometer. Itu artinya Setiap kali mendapatkan pekerjaan joki, mereka bisa mengantongi uang yang lumayan.

Tentu saja pricelist tersebut bisa berbeda-beda tergantung jarak serta kecepatan lari si joki. Tapi melihat penghasilan yang didapatkan, pekerjaan ini bisa jadi matapencaharian yang lumayan mencukupi untuk sebagian orang.

Para joki Strava ini hadir dari berbagai kalangan mulai dari mereka yang memang adiktif dengan olahraga lari sampai ke mereka yang hanya sekadar hobi lari dan hendak mencari pendapatan tambahan.

Mereka para joki juga menerima request dari para pengguna jasanya untuk berlari di daerah tertentu. Dari mulai sekitaran stadion, jalan raya sampai di momen CFD. Ada juga yang mendapat tawaran dari pelanggananya untuk berlari melintasi jalanan tertentu supaya hasil track larinya terlihat sebagai sebuah gambar yang unik dan menarik untuk disebar di media sosial.

***

Kini, ada banyak akun joki Strava yang terang-terangan menawarkan diri. Mulai di Instagram, X, Tiktok juga di Facebook. Mereka memiliki tarif yang berbeda-beda untuk jasa yang mereka tawarkan. Nah kalau kamu sendiri bagaimana? Apakah kamu termasuk orang yang mau pakai jasa joki Strava untuk kebutuhan eksis di sosial mediamu? atau kamu lebih memilih berolahraga sendiri dengan kemampuan yang kamu miliki?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.