Patrick Kluivert

Jejak Karier Patrick Kluivert, Mantan Pemain Gemilang yang Jadi Pelatih Kacangan?

Nama Patrick Kluivert resmi diumumkan PSSI sebagai nahkoda timnas menggantikan Shin Tae-yong. Kluivert akan dikontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun kembali. Meski menyandang status sebagai legenda sepakbola, banyak masyarakat Indonesia yang menyayangkan penunjukan Kluivert sebagai pelatih baru timnas.

Sebetulnya bagaimana jejak karier Patrick Kluivert sebagai seorang pemain dan sebagai seorang pelatih? KINCIR coba merangkumnya buat kamu.

Karier seorang Patrick Kluivert

1. Menawali Karier di Ajax Amsterdam

Patrick Kluivert mengawali kariernya di sebuah tim junior Schellingwoude, sebelum akhirnya setahun berselang atau ketika usianya baru delapan tahun, Kluivert didatangkan akademi Ajax. Di sana, ia menimba banyak ilmu sepakbola. Sebagaimana kita tahu, sejak dulu sampai saat ini Ajax Amsterdam adalah tim sepakbola yang punya akademi sepakbola terbaik. Bersama Barcelona, akademi Ajax kerap mencetuskan pemain kelas dunia.

Di sanalah ia bermain sejak kecil hingga remaja. Hingga pada usia 18 tahun ia dipromosikan ke tim utama Ajax. Menjawab pemberian tempat oleh manajemen Ajax, Kluivert tampil gemilang bersama De Godenzonen ia menorehkan 39 gol dalam tiga musim atau rata-rata mencetak 13 gol semusim. Tentu ini rata-rata jumlah gol yang baik bagi seorang pemain yang belum genap berusia 20 tahun.

2. Dipinang Milan bersinar bersama Barcelona

Karier muda yang baik di Ajax, membuat banyak klub tertarik pada Kluivert, AC Milan jadi yang terdepan untuk mendatangkan Kluivert. Namun satu musim di AC Milan, Kluivert enggak menemukan permainan terbaiknya. Akhirnya Milan merelakan Kluivert untuk pergi ke Barcelona. Nah di klub asal Katalan ini, Kluivert menjelma menjadi pemain top dunia.

Ia menjadi andalan lini serang Barcelona enam musim beruntun sejak tahun 1998 hingga 2004. Bersama Barca, Kluivert mencetak 90 gol dalam 182 pertandingan yang sudah dilalui. Barcelona pun memenangkan sejumlah trofi kala Kluivert berseragam la blaugrana.

3. Meredup setelah tinggalkan Barcelona

Karier Patrick Kluivert mulai meredup setelah tahun 2004. Selepas dari Barca, Kluivert main di beberapa klub mulai dari Newcastle, Valencia, PSV hingga Lille. Ia hanya memainkan satu musim di setiap klub yang ia datangi. Selama empat musim di empat klub dari empat negara berbeda itu, Kluivert hanya mencetak 14 gol. Setelah dari Lille, Patrick Kluivert memutuskan untuk pensiun dari sepakbola

Usianya kala itu baru 34 tahun, namun kariernya sudah terlalu meredup dan enggak banyak klub yang meminatinya lagi.

4. Sempat jadi andalan timnas oranye

Sejak muda, Kluivert selalu jadi andalan timnas Belanda. Ia selalu masuk timnas kelompok umur sampai akhrinya jadi striker timnas senior. Bersama timnas Belanda, ia menghabiskan waktu selama sepuluh tahun. Ia konsisten dipanggil timnas Belanda untuk ikuti beberapa turnamen besar mulai dari Euro 1996, Piala Dunia 1998, Euro 2000 sampai dengan Euro 2004. Pada 2002, ia gagal membawa Belanda lolos Piala Dunia Korea-Jepang.

Selama sepuluh tahun membela timnas Belanda, Kluivert mencatat 40 gol, jumlah ini tergolong cukup banyak. Ia terhitung sebagai  striker tersubur Belanda sekaligus menasbihkannya sebagai top skor ke empat Belanda sepanjang masa. Ia hanya kalah dari Robin van Persie, Memphis Depay dan Klaas-Jan Huntellar.

5. Memuali karier pelatih sebagai asisten

Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert memulai peruntunagan sebagai seorang pelatih. Namun kariernnya ia mulai dari kursi asisten. Pada musimm 2008-2009, ia menemani beberapa pelatih mulai dari Louis Van Gaal, Ronald Koeman sampai Dick Advocaat untuk meracik taktik klub AZ Alkmar. Selama dua musim ia berkarier di AZ sebelum terbang ke Australia dan kembali menjadi asisten pelatih di klub Brisbane Roar. Puncak kariernya sebagai asisten pelatih adalah pada tahun 2014 ketika ia menjadi asisten pelatih timnas Belanda.

Kala itu Belanda diasuh oleh Louis Van Gaal. Pada turnamen tersebut, Belanda finish diurutan ke tiga setelah kalah di semifinal melaawan Argentina dan menang atas Brazil pada perebutan tempat ke tiga.

6. CV yang kurang meyakinkan sebagai pelatih

Karier kepelatihannya dimulai saat itu menukangi Jong Twente pada musim 2011. Ia hanya bertahan setahun sebelum kembali menjadi asisten pelatih di timnas Belanda. Pertama kali ia mengambil peran sebagai pelatih adalah ketika ia menukangi Timnas Curacao. Sayangnya racikannya pun kurang mengesankan. Ia hanya bertahan setahun di sana karena dirasa enggak membuat Curacao dapat bersaing.

Ia kembali ke Curacao pada tahun 2021 untuk jadi pelatih sementara sebelum terbang ke Turki untuk jadi pelatih tim Adana Demirspor pada tahun 2023.  Di tangan Kluivert, Adana yang musim sebelumnya menempati peringkat ke empat harus turun ke posisi ke 12 dengan catatan 10 kali menang, 14 kali imbang dan 14 kali kalah.

7. Pelatih Timnas Indonesia

Setelah bersama Adama Demispor, Kluivert kembali mengaggur. Bahkan sempat beredar kabar dia tersangkut kasus judi yang membuat ia punya hutang yang cukup banyak. Kini, ia kembali ke posisi pelatih dan tim yang akan ia pimpin adalah Timnas Indonesia. Selepas STY dipecat Kluivert yang dipercaya PSSI untuk pegang kendali

Dengan CV kepelatihan yang kurang oke, banyak masyarakat Indonesia yang muram dengan keputusan PSSI menunjuk Kluivert sebagai pelatih.

Menurut kamu, apakah pemilihan Kluivert sebagai pelatih sudah cukup tepat. Apalagi di depan mata timnas harus menghadapi laga hidup mati melawan Australia, Bahrain, China dan Jepang. Apakah Timnas Indonesia mampu?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.