Sejak 2009, FIFA membuat sebuah penghargaan FIFA Puskas Award yang selalu diumumkan tiap tahun dalam acara The Best FIFA Football Awards. Puskas Award adalah penghargaan untuk gol tercantik yang diceploskan dalam kurun waktu setahun terakhir. Tahun ini ada 11 nominasi yang bersaing untuk menjadi pemain dengan gol tercantik.
Nah, sebelum menentukan siapa pemilik gol tercantik pada 2024, mari kita mengingat sepuluh gol cantik pemenang Puskas Award dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Pemenang FIFA Puskas Award sejak 2014
2014 – James Rodriguez (Kolombia)
Gol ini adalah gol yang membuat James Rodriguez dikenal oleh seluruh pencinta sepakbola dunia. Gol itu James cetak dalam laga 16 besar Piala Dunia 2014 di Brazil kala melawan timnas Uruguay. James menciptakan first time goal sambil berbalik arah dari luar kotak penalti. Bola menghujam dengan kencang ke gawang yang dijaga oleh Muslera.
Gol itupun masuk nominasi dan memang dijagokan untuk menang. Benar saja James memenangkan penghargaan tersebut. Setelah Piala Dunia Brazil, James bermain untuk sejumlah klub besar dari mulai Real Madrid hingga Bayern Munchen.
2015 – Wendell Lira (Goianesia)
Wendell Lira mungkin enggak menyangka malam itu akan jadi malam yang spesial dengan ia mencetak salah satu gol terindah dalam sejarah sepakbola sepanjang masa. Semua berawal dari skema serangan yang cantik dari pemain Goianesia, sampai seorang pemain Goianesia mengirim umpan terobosan melwati pemain Atletico GO lawan Goianesia malam itu.
Wendell Lira yang berhadapan dengan kiper dengan mudah melakukan salto yang membuat bola melaju kencang tanpa bisa ditepis.
2016 – Mohd Faiz Subri (Penang FC)
Siapa sangka tahun 2016, pemilik gol terindah di seluruh dunia datang dari atlet asal Asia Tenggara. Dialah Faiz Subri, pemain asal Malaysia yang membela Penang FC. Sejak ia mencetak gol indahnya, semua orang membicarakan betapa unik dan cantiknya gol Faiz. Gol inipun didaftarkan dan masuk nominasi hingga akhirnya keluar sebagai pemenang.
Gol Faiz dicetak dari tendangan bebas. Tendangan itu melayang tinggi ke sudut kanan gawang lawan namun tiba-tiba menukik dan berbelok arah dengan cepat. Kiperpun kaget dan mati langkah untuk bisa menahan tendangan Faiz.
2017 – Olivier Giroud (Arsenal)
Banyak orang sepertinya akan sepakat jika Giroud memang sering sekali mencetak gol dari cara yang enggak biasa. Ada banyak gol unik yang diciptakan oleh pemain asal Prancis tersebut. Salah satunya ke gawag Crystal Palace tahun 2017 lalu. Ia mencetak gol lewat tumitnya. Atau dalam istilang slang pencinta sepakbola ia mencetak gol ala kalajengking.
Berawal dari serangan balik yang cepat, Alexis Sanchez mengumpan ke Giroud yang berlari ke tengah kotak penalti Crystal Palace, Giroud yang posisinya sudah terlanjur maju tetap bisa menyepaknya dengan tumit sembari terjatuh, bola pun enggak bisa ditepis kiper Crystal Palace
2018 – Mohamed Salah (Liverpool)
Di bawah hujan salju yang bertaburan di Stadion Anfield. Mohamed Salah mencetak gol penting dalam sebuah laga panas bertajuk Derby Merseside. Salah mencetak gol dari sudut sempit setelah menggocek beberapa pemain Everton untuk kemudian menyudahi aksinya dengan melakukan pleasing ke tiang jauh.
Gol itupun akhirnya mendapat penghargaan sebagai gol terbaik sepanjang tahun 2018. Meski sempat mendapat pro dan kontra, namun gol Salah tetaplah layak disebut sebagai gol cantik.
2019 – Daniel Zsori (Debrecen)
Diapit oleh dua pemain enggak membuat Daniel Zsori kesulitan untuk menciptakan gol cantik. Zsori mampu terbang membelakangi dua pemain lawan untuk menceploskan gol salto ke sudut gawang tim Ferencvárosi. Gol itu membuat Zsori langsung dikenal banyak orang. Enggak berhenti di situ, gol ini pun dinobatkan sebagai gol paling cantik selama tahun 2019.
2020 – Son Heung-min (Tottenham Hotspur)
Son Heung-min dan Park Ji Sung adalah dua pemain Korea Selatan terbaik sepanjang masa. Namun, Park Ji Sung enggak pernah sekalipun mendapatkan penghargaan Puskas Award seperti yang Son Heung Min dapatkan pada tahun 2020 lalu.
Bermain melawan Burnley, Son Heung Min membawa bola sendirian melewati pemain-pemain Burnley dari garis pertahanan Tottenham sampai ke depan gawang lawan. Enggak ada yang bisa menghentikan Son sampai pemain bernomor punggung 7 itu mencetak gol.
2021 – Erik Lamela (Tottenham Hotspur)
Tottenham Hotspur mempertahankan gelar Puskas Awars setahun berselang setelah pemain mereka Erik Lamela mencetak gol indah dalam laga Derby London Utara. Lamela mencetak gol rabona atau seacara pengertian mencetak gol dengan menyilangkan kaki.
Bola melengkung melewati sela kaki Thomas Partey dan masuk ke gawang Arsenal. Namun dalam pertandingan tersebut Spurs kalah dengan skor 2-1 dari Arsenal.
2022 – Marcin Oleksy (Warta Poznan)
FIFA memberi penghargaan Puskas Award untuk atlet amputasi Marcin Olesky pada tahun 2022. Ia melakukan sebuah gol cantik ketika membela Warta Poznan. Gol tersebut ia ceploskan dengan salto sembari meloncat menggunakan tumpuan tongkatnya. Kiper lawan hanya melihat tanpa mampu menghentikan bola yang menghujam deras.
Ini jadi kali pertama gol dari pemain amputasi mendapat penghargaan gol tercantik sepanjang Puskas Award diselenggarakan.
2023 – Guilherme Madruga (Botafogo)
Tahun lalu gol salto kencang dari luar kotak penalti milik Guilherme Madruga ditunjuk sebagai gol tercantik tahun 2023. Ia mencetak gol itu dalam pertandingan kontra Novorizontino. Madruga adalah pemain yang bermain untuk Botafogo dan kini membela Cuiaba FC. Barangkali pengalamannya mendapat Puskas Award jadi salah satu pencapaian terpenting bagi atlet sepakbola asal Brasil itu.
***
Nah menurut kamu tahun ini gol milik siapa yang akan keluar sebagai pemenang FIFA Puskas Award 2024?