Liga Spanyol sudah berjalan 10 laga dan Barcelona seolah terlahir kembali dengan penampilan yang impresif. Gimana enggak, di liga mereka menorehkan sembilan kemenangan dari 10 pertandingan. Mencetak total 33 gol dan kemasukan 10 gol. Di Liga Champions, mereka baru saja membungkam Bayern Munchen dengan skor telak 4-1. Sebuah pembalasan dendam Barca atas Munchen tahun 2020 lalu yang dibantai 8-2.
Sebenarnya apa yang membuat Barca jadi tim yang begitu impresif dengan kemenangan-kemenangan meyakinkan pada awal musim ini? Berikut ini adalah sejumlah alasannya.
Kunci Barcelona jadi tim yang mengerikan musim ini
1. Tangan dingin Hansi Flick
Pelatih asal Jerman ini pusara dari segala perbaikan permainan Barcelona di awal musim. Hansi Flick memang bertangan dingin, beberapa tim yang ia latih mendapatkan hasil baik atas racikan strateginya. Sebut saja Bayern Munchen maupun Timnas Jerman. Flick memang menganut filosofi sepakbola menyerang yang cocok dengan skema permainan Barcelona.
Strategi Flick membuat Robert Lewandowski lebih berfungsi di depan. Penguasaan lini tengah Barca juga jadi lebih berani pada musim ini. Operan di lini tengah semakin klinis. Hasilnya penguasaan bola akhirnya terus berkutat di pemain Barca. Tentu saja permainan seperti ini jika berjalan dengan baik berujung pada jumlah gol yang terus menerus lahir.
2. Upgrade pemain
Kedatangan Flick membuat enggak hanya permainan Barca yang berkembang tapi juga kemampuan individu para pemainnya yang membaik. Banyak yang bilang Robert Lewandowski sudah habis saat pindah ke Barca. Hal itu dibuktikan dari penurunan produktivitas golnya musim lalu. Namun musim ini, Lewi kembali menggila. Total dia telah mencetak 12 gol sejauh ini di Liga Spanyol.
Selain Lewandowski ada juga nama Rapinha. Pemain yang satu ini kerap jadi samsak bullyan fans sepakbola lantaran sering under perform. Namun tahun ini Rapinha terlihat lebih bekerja kerasi. Ia benar-benar mengevaluasi permainan sendiri tahun lalu. Kontribusinya bagi Barca terasa nyata sekali. Puncaknya adalah ketika dia menyihir pemain Bayern Munchen dengan mencetak hattrick dan membuat FC Hollywood pulang dengan kekalahan telak.
Enggak cuma dua pemain ini, pemain lain seperti Marc Casado, Jules Kounde bahkan Frenkie de Jong pun terlihat lebih berkontribusi pada musim ini.
3. Lamine Yamal semakin nyaman
Sejak tahun lalu Yamal memang sudah menarik perhatian. Euro 2024 jadi panggung untuknya menunjukan bakat. Pulang dari tugas di timnas Spanyol, Yamal bertemu pelatih yang tepat untuk kembangkan kariernya. Hansi Flick membuat permainan Yamal jadi lebih terlihat. Penetrasi serta driblingnya benar-benar membantu Barcelona untuk merengkuh kemenangan.
Yamal juga enggak jarang memberi umpan matang pada juru gedor Barca dan berbuah gol. Meski usianya masih muda, kematangan Yamal ini jadi salah satu kunci Flick dalam memainkan sepakbola yang atraktif dan nyaman untuk para pemain. Karenanya permainan Yamal semakin menonjol pada musim ini.
4. Main lebih efektif
Barca musim ini tahu bagaimana harus menyerang dan bertahan dengan baik. Karena itu jika melawan tim yang secara level lebih rendah, Barcelona bisa gencar menguasai pertandingan. Sebaliknya jika bertemu tim yang relatif sama atau bahkan lebih baik. Mereka akan membiarkan lawan memegang bola lebih lama untuk kemudian mereka gencarkan serangan balik.
Seperti ketika lawan Bayern. Barca yang bertindak sebagai tuan rumah lebih banyak bertahan. Bayern Menguasai bola sampai 61%. Namun ketika bola dipegang pemain Barcelona, permainan taktis yang cepat membuat bola melaju kencang menyerang lawan. Serangan balik mematikan ini terbukti membuat pertahanan Munchen kalang kabut.
5. Motivasi meningkat
Barcelona adalah tim besar yang sudah beberapa tahun terakhir enggak menemukan permainan terbaiknya. Sejak beberapa tahun terakhir Barca terlihat enggak konsisten meskipun sempat merajai La Liga tahun 2023 lalu. Namun permainan Barcelona tahun ini terlihat lebih termotivasi. Pemain seolah hendak mau menunjukan jika mereka adalah Barcelona, tim besar yang harusnya ditakuti.
Hal itu tercermin dari permainan mereka yang tetap ngotot meskiput sudah unggul dalam jumlah besar. Di pinggir lapangan Flick terlihat selalu merasa enggak puas dengan angka di papan skor. Mereka tetap menyerang dan menggedor pertahanan lawan.
Seperti adagium terkenal “pertahanan terbaik adalah menyerang” karena itu pula gawang Barcelona baru kebobolan 10 gol. Padahal kiper andalan mereka Ter Stegen mengalami cidera dan harus rehat sampai akhir musim.
Intinya Barcelona bermain cukup baik pada musim ini. Menemukan ritme bermain yang lebih klinis dan efektif. Pertanyaannya apakah mereka bisa konsisten sampai akhir dan merengkuh banyak piala? Atau justru mengalami inskonsistensi dan akhirnya dikejar tim lain seperti Real Madrid? Menarik untuk melihat akan sejauh apa Barcelona musim ini.