Pertandingan Arab Saudi vs Indonesia yang berlangsung di stadion King Abdullah Sports City telah berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari waktu Indonesia barat. Laga pembuka bagi kedua tim di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga ini berakhir dengan skor imbang 1-1.
Keberhasilan timnas Indonesia mencuri 1 poin di kandang Arab Saudi merupakan hasil yang sangat berarti. Soalnya di atas kertas tentu saja tim the green falcons jauh lebih diunggulkan dari sisi historis maupun nama besar.
Terdapat 5 hal penting yang bisa dipetik dari laga Arab Saudi vs Indonesia yang baru saja berlangsung. Mau tahu apa saja? Yuk, simak artikel KINCIR berikut ini!
Catatan penting dari pertandingan Arab Saudi vs Indonesia
Tembok tebal timnas bernama Maarten Paes
Pencarian sosok kiper ideal buat timnas Indonesia berakhir usai Maarten Paes tampil apik di laga debutnya buat tim merah putih. Kiper kelahiran Belanda ini menjadi pahlawan di balik keberhasilan tim garuda terhindar dari kekalahan di laga Arab Saudi vs Indonesia.
Meskipun sempat bikin blunder dengan menjatuhkan pemain lawan di kotak terlarang, namun Maarten Paes berhasil membayarnya dengan menghentikan sepakan penalti Salem Al-Dawsari. Ia juga tampil apik saat menghentikan peluang 1v1 dari pemain Arab Saudi di injury time babak kedua.
Selain jago menghentikan tendangan lawan, namun Maarten Paes juga sangat percaya diri dalam mengolah si kulit bundar. Ia berhasil menjalankan peran sebagai sweeper keeper yang sangat dibutuhkan dalam taktik Shin Tae-yong dan beberapa kali tidak ragu ketika diberi umpan oleh rekan-rekannya.
Lini belakang yang sangat solid
Kekuatan utama timnas Indonesia saat ini adalah banyaknya pemain berkualitas yang mengisi lini belakang. Hal tersebut membuat Shin Tae-yong memiliki beberapa opsi pemain demi menentukan pemain belakang yang menurutnya ideal di setiap pertandingan.
Sandy Walsh, Jay Idzes, Rizky Ridho, Calvin Verdonk, dan Nathan Tjo-a-oen yang dipilih sebagai starter di laga Arab Saudi vs Indonesia tampil sangat solid. Beberapa pemain yang masuk sebagai pengganti seperti Asnawi Mangkualam, Muhammad Ferrari, dan Shayne Pattynama yang masuk dari bangku cadangan juga mampu melanjutkan penampilan apik pemain di lini belakang.
Berkali-kali Jay Idzes dan kawan-kawan berhasil menyapu bola ketika pasukan the green falcons mengirim umpan silang berbahaya ke kotak penalti tim garuda. Konsentrasi pemain bertahan timnas juga sangat tajam bahkan hingga menit terakhir yang biasanya menjadi fase-fase rawan pemain timnas Indonesia melakukan kesalahan. Mereka tetap tenang meskipun digempur oleh Arab Saudi di akhir pertandingan dan 1 poin berharga menjadi rewards-nya dari laga Arab Saudi vs Indonesia ini.
Jay Idzes cocok jadi kapten masa depan timnas Indonesia
Sebuah pemandangan unik terjadi di laga Arab Saudi vs Indonesia. Absennya Jordi Amat akibat cedera serta Asnawi Mangkualam yang tidak jadi starter membuat Shin Tae-yong menunjuk Jay Idzes sebagai kapten tim di laga tersebut.
Setelah tampil selama 90 menit, Jay Idzes berhasil menunjukkan jika ia memiliki potensi buat menjadi kapten tetap timnas Indonesia di masa depan. Selain menampilkan beberapa aksi individu heroik di lini belakang, namun bek Venezia ini juga aktif berkomunikasi dengan wasit buat membela rekan-rekannya yang dilanggar oleh lawan.
Stamina pemain masih menjadi problem utama
Tambahan satu poin dari laga Arab Saudi vs Indonesia ini memang sangat berarti, namun tidak bisa dimungkiri jika sebenarnya tim merah putih punya peluang buat mendapatkan poin penuh dari laga ini. Memasuki akhir pertandingan, beberapa kali timnas Indonesia memiliki kesempatan counter attack saat pemain Arab Saudi mengepung lini belakang Indonesia.
Sayangnya peluang tersebut tidak bisa dimanfaatkan akibat kurangnya konsentrasi saat eksekusi serangan balik. Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struijk beberapa kali memimpin counter attack, namun terlihat jelas stamina mereka sudah habis sehingga umpan mereka bisa dengan mudah dihentikan oleh pemain bertahan Arab Saudi.
Taktik pressing sejak menit pertama yang diterapkan oleh Shin Tae-yong memang menuntut fisik yang prima dari setiap pemainnya dan berbuah manis di babak pertama. Sayangnya di babak kedua, pemain lini depan timnas Indonesia sudah tidak lagi memiliki bahan bakar dan membuat peluang yang mereka miliki terbuang sia-sia.
Tidak adanya pemain pengganti yang berikan impact berarti
Fisik pemain timnas Indonesia yang kurang optimal buat terus melakukan pressing selama 90 menit membuat Shin Tae-yong harus membuat beberapa pergantian pemain. Sayangnya pergantian pemain di lini tengah dan depan yang dilakukan gagal memberikan impact yang berarti.
Kehadiran mereka memang menjadi angin segar dan bisa langsung melakukan pressing yang membuat pemain lawan tertekan, namun hal tersebut tetap tidak menolong timnas buat menciptakan peluang mencetak gol. Misalnya saja di akhir pertandingan Egy Maulana Vikri yang masuk dari bangku cadangan menyia-nyiakan sebuah serangan balik apik dengan memilih mengoper ke pemain yang dijaga oleh lawan.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar olahraga, rekomendasi game dan esports ya!