Menjadi pesepakbola sejatinya enggak hanya mengandalkan skill untuk bisa bertahan pada puncak performa tertinggi. Mental yang baik juga diperlukan supaya dapat bertarung di lapangan hijau dengan lebih lepas dan berani. Jika mental terganggu, para pesepakbola akan sulit berkonsentrasi untuk bermain dengan baik. Tapi kisah atlet sepakbola depresri sebetulnya memang benar terjadi.
Di bawah ini contohnya, ada beberapa pesepakbola yang mengalami gangguan mental dan mengakibatkan kariernya menurun. Penyebabnya ada beberapa hal, kamu bisa baca ringkasannya berikut ini.
Daftar Atlet Sepakbola yang pernah alami depresi
1. Jesse Lingard
Pada awal kemunculannya, banyak fans MU yang merasa jika masa depan pemain bernomor punggung 10 ini cerah. Bermain di posisi gelandang Lingard kerap menampilkan permainan yang apik. Namun sayangnya dia enggak konsisten. Hal itu membuat dia sering duduk di bangku cadangan.
Lama menjadi penghangat bangku cadangan membuat Lingard mulai frustasi dan merasa enggak nyaman. Bukannya memperbaiki diri, Lingard justru hanyut dalam kegiatan-kegiatan yang semakin membuat performanya menurun seperti pergi ke klub malam dan mabuk-mabukan. Lingard juga berkonflik dengan pelatih MU saat itu.
Ia akhirnya berpindah-pindah klub dan sekarang bermain untuk FC Seoul. Sementara kemampuannya sudah enggak sehebat dulu.
2. Dele Alli
Banyak orang sepakat kalau Delle Ali adalah masa depan sepakbola Inggris. Kreasinya di lini tengah membuat Tottenham Hotspurs klub yang membesarkan namanya merasa selalu memerlukan dia. Dalam beberapa musim, Alli selalu jadi andalan Spurs juga timnas Inggris. Namun, lambat laun kariernya meredup bahkan nama Alli sudah mulai dilupakan.
Penurunan karier Alli terjadi karena trauma masa lalu yang masih kerap menghantuinya. Saat kecil ia kerap menerima kekerasan sehingga trauma tersebut masih terbawa hingga ia dewasa. Alhasil kariernya menukik. Ia juga enggak berhasil untuk memotivasi diri supaya kembali ke performa terbaik. Alli akhirnya didepak dari Spurs dan sempat main di Everton hingga akhirnya berakhir di klub asal Turki, Besiktas.
3. Daniel Pablo Osvaldo
Striker gondrong yang satu ini punya potensi besar untuk menjadi seorang penyerang hebat. Positioning yang bagus serta penyelesaian peluang yang klinis membuat Osvaldo seharusnya bisa mendapatkan karier yang lebih baik. Hanya saja, dunia di luar sepakbola enggak terlalu berpihak pada dia.
Hal itu membuat Osvaldo merasa terngganggu dan performa baiknya mandek. Mantan striker AS Roma dan Inter Milan itu akhirnya harus menepi ke liga Argentina pada usia yang masih 30 tahun dengan kemampuan yang sebetulnya masih bisa bersaing di level top. Hingga akhirnya Osvaldo mengumumkan pensiun beberapa waktu lalu ketika usianya 34 tahun.
Baru-baru ini dalam sebuah unggahan video, Osvaldo mengaku depresi dan mengidap kecanduan yang membuat hidupnya semakin enggak karuan. Kini ia sedang berjuang untuk merapihkan kehidupannya kembali.
4. Josip Ilicic
Pria kelahiran tahun 1988 ini sedang mengalami karier yang baik dengan Atalanta sampai sebuah kabar buruk ia dengar. Istri yang dia cintai ternyata menyelingkuhinya. Fakta tersebut benar-benar membuat Ilicic sakit hingga berujung depresi. Semua kemampuannya seolah luruh seketika setelah ia mendengar kabar penghianatan dari orang yang dia cinta.
Atlet sepakbola asal Slovenia ini pun sampai memutuskan untuk keluar dari Atalanta untuk membereskan masalah mentalnya yang benar-benar membuat dirinya terganggu. Butuh waktu beberapa tahun untuk Ilicic merapihkan mentalnya dari depresi tersebut sebelum akhirnya kembali merumput. Kini Pria berusia 36 tahun bermain untuk klub NK Maribor.
5. Adriano
Adriano digadang-gadang menjadi penerus Ronaldo Nazario di Brazil. Hal itu enggak berlebihan karena memang kemampuannya disegani kawan dan lawan. Badannya yang kekar dan tembakan gledeknya jadi atribut Adriano yang enggak dimiliki striker manapun. Kariernya juga cukup baik apalagi ketika membela Inter Milan.
Torehan prestasi yang baik itu kemudian berangsur luntur setelah Adriano mendengar jika ayahnya meninggal dunia. Hidup Adriano serasa berhenti, semua motivasi untuk kariernya hilang seketika. Kemampuannya pudar, tendangannya yang dulu ditakuti enggak terlihat lagi. Performa Adriano benar-benar terjun bebas. Depresi kehilangan ayah membuat rekan setimnya terus memotivasi meski hal tersebut enggak berhasil.
Ia akhirnya pindah ke beberapa klub sampai memutuskan untuk pensiun pada usia yang masih 34 tahun.
Itu tadi lima pesepakbola yang mengalami depresi dan berakibat pada penurunan kariernya. Sebetulnya selain deretan nama di atas ada atlet sepakbola lain yang juga mengalami depresi namun berhasil memperbaiki diri seperti Iniesta, Buffon hingga Michael Carrick.
Pun ada beberapa pesepakbola yang akhirnya memilih bunuh diri karena mengidap gangguan mental. Kesadaran soal kesehatan mental memang harus dimiliki siapa saja, enggak atlet sepakbola. Dari cerita lima pesepakbola di atas, mana yang menurut kamu ceritanya paling menyentuh?