Turnamen tenis di Olimpiade 2024 nomor tunggal putra telah melangsungkan partai puncaknya pada Minggu (4/8). Novak Djokovic berhasil meraih medali emas usai menaklukkan Carlos Alcaraz dua set langsung di final dengan skor 7-6 dan 7-6.
Kemenangan tersebut melengkapi pencapaian petenis asal Serbia ini dan mengukuhkan dirinya sebagai salah satu petenis terbaik sepanjang masa. Mau tahu mengapa Novak Djokovic layak buat dianggap sebagai greatest of all time (GOAT)-nya tenis? Yuk, simak artikel KINCIR berikut ini!
Alasan mengapa Novak Djokovic adalah GOAT-nya tenis
Petenis dengan gelar turnamen grand slam terbanyak sepanjang sejarah
Tenis memiliki empat turnamen prestisius yang digelar setiap tahun, yaitu Australia Open, France Open, Wimbledon, dan US Open yang biasa disebut sebagai turnamen Grand Slam. Novak Djokovic adalah petenis dengan gelar juara Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah.
Petenis asal Serbia ini meraih 24 Grand Slam sepanjang kariernya dan mungkin masih bisa bertambah. Ia mengungguli dua rivalnya, Rafael Nadal dan Roger Federer yang masing-masing hanya mengumpulkan 22 dan 20 Grand Slam.
Pernah juara 4 grand slam berturut-turut
Sejak tenis menjadi olahraga profesional di awal 1900-an, tidak banyak atlet yang mampu menjuarai 4 turnamen Grand Slam berturut-turut. Hanya ada dua petenis yang mampu melakukan hal tersebut dalam tahun yang sama, yaitu Don Badge di 1938 dan Rod Laver di 1962 serta 1969.
Orang ketiga yang berhasil melakukan hal tersebut adalah Noval Djokovic. Bedanya ia melakukan hal tersebut di tahun yang berbeda. Petenis yang akrab denga panggilan Nole ini menjuarai empat turnamen Grand Slam berturut-turut pada Wimbledon 2015, US Open 2015, Australia Open 2016, dan French Open 2016.
Memiliki rekor kemenangan diantara “Big Three”
Salah satu rivalitas terbesar dalam sejarah tenis adalah “Big Three” yang terdiri dari Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic. Awalnya rivalitas ini sebatas antara Roger Feder dan Rafael Nadal saja, sebelum Novak Djokovic mendobrak dominansi mereka di 2008.
Rekor kemenangan diantara mereka bertiga juga berhasil dikuasai oleh Djokovic. Sepanjang 50 kali pertemuan dengan Federer, Djokovic berhasil menang sebanyak 27 kali. Sementara itu hingga saat ini, Djokovic menang atas Nadal 31 kali dari 60 pertemuan.
Konsisten di papan atas sejak 2007
Konsistensi Novak Djokovic di kompetisi tenis memang tidak diragukan lagi. Ia pertama kali meraih posisi pertama di klasemen ATP pada 2011 dan secara keseluruhan berada di puncak selama 428 pekan. Memasuki usianya yang menginjak 37 tahun, ia menjadi petenis tertua yang pernah meraih medali emas di Olimpiade nomor tunggal putra.
Selain itu Novak Djokovic juga tidak pernah terpental dari posisi 10 besar klasemen ATP sejak 2007 saat ia aktif ikut berkompetisi. Satu-satunya masa ketika ia terlempar dari 10 besar adakan saat tidak aktif di tahun 2022 lantaran tidak mau divaksin COVID-19 yang membuatnya dilarang masuk ke beberapa negara dan tidak bisa ikut turnamen.
Jarang mengalami cedera
Berada di kondisi yang prima juga menjadi salah satu alasan Novak Djokovic bisa bertahan di papan atas klasemen ATP selama belasan tahun. Ia bisa dibilang menjadi salah satu petenis paling aktif yang terus ikut turnamen tanpa pernah absen dari tahun ke tahun.
Djokovic tercatat hanya pernah satu kali tidak aktif berkompetisi dengan alasan cedera. Satu-satunya tahun ketika Nole harus berurusan dengan cedera adalah saat 2017, ketika ia menderita cedera siku berkepanjangan yang membuatnya absen dan tidak tampil maksimal hingga pertengahan 2018.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar olahraga, rekomendasi game dan esports ya!