The Resonanz Children’s Choir (TRCC) raih Juara Pertama di “55th Tolosa Choral Contest,” sementara Jakarta Concert Orchestra (JCO) & Batavia Madrigal Singers (BMS) sukses dalam tur konser persahabatan “Symphonie der Freundschaft” & “Armonie Indonesiane,” hingga audiensi khusus di Istana Vatikan.
Jakarta, 7 November 2024 -.The Resonanz Music Studio sukses membawa nama harum Indonesia di panggung internasional melalui serangkaian pencapaian yang diraih oleh grup-grup musik binaannya, Jakarta Concert Orchestra (JCO), Batavia Madrigal Singers (BMS) dan The Resonanz Music Studio Children’s Choir (TRCC) dibawah pimpinan Maestro Avip Priatna Mag. Art.
Bulan lalu, mulai tanggal 22, 24, 26 & 28 Oktober Jakarta Concert Orchestra (JCO), dan Batavia Madrigal Singers (BMS) sukses mencatat sejarah dalam rangkaian tur konser di Eropa. Menyusul kesuksesan tersebut, The Resonanz Children’s Choir (TRCC), paduan suara anak-anak di bawah bimbingan konduktor Maestro Avip Priatna, Mag.Art., meraih Juara Pertama kategori Children’s Choir dan satu-satunya pasuan suara anak dari Indonesia di kompetisi paduan suara internasional 55th Tolosa Choral Contest di Leidor Theatre, Kota Tolosa, Spanyol, pada Sabtu, 2 November 2024.
Kiprah The Resonanz Music Studio di Eropa
Dalam kompetisi 55th Tolosa Choral Contest 2024, TRCC yang diwakili oleh 40 anak berusia 10-17 tahun, tampil membawakan lagu wajib “Hegan” karya Javier Busto, serta tiga lagu pilihan, yaitu “Ama Begira Zazu” lagu rakyat Basque yang diaransemen oleh Vatara A. Silalahi, “137 Hip-Street” diaransemen oleh komposer Indonesia Fero Aldiansya Stefanus, dan “Der Frühlingswind” karya komposer Jepang Toyotaka Tsuchida.
Penampilan TRCC dinilai oleh juri-juri terkemuka seperti Josu Elberdin Badiola, Nicole Corti, Miguel Ángel García Cañamero, Gary Graden, María Guinand, Oleksii Shamrytskyi, serta Dario Tabbia. Dengan kriteria penilaian meliputi teknik vokal, pengucapan, interpretasi, dan ekspresi artistik, TRCC berhasil memukau juri dan menjadi satu-satunya paduan suara Indonesia yang tampil di kategori anak, diantara lima kelompok terbaik lainnya dari Latvia, Lithuania, China, Afrika Selatan, dan Korea Selatan, menjadikan kemenangan ini prestasi luar biasa bagi Indonesia di panggung dunia.
Konduktor sekaligus direktur musik The Resonanz Music Studio, Maestro Avip Priatna, Mag. Art. mengungkapkan alasan di balik pemilihan lagu-lagu tersebut, “Lagu ’Hegan’ merupakan lagu wajib yang harus dibawakan. Lalu kami memilih lagu ’Ama Begira Zazu’ karena lagu ini mampu secara efektif menonjolkan karakter TRCC.
Dengan mood yang ceria dan penuh warna, lagu Ama Begira Zazu menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan interaktif, sangat berbeda dengan Hegan yang memiliki karakteristik lebih serius. Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, sebagai satu-satunya paduan suara anak dari Indonesia yang tampil dan berprestasi di kompetisi ini.
Prestasi ini adalah bukti dedikasi dan kerja keras semua pihak yang terlibat mulai dari para penyanyi muda, pelatih, serta dukungan dari keluarga, Kami berharap TRCC bisa terus membawa kebanggaan bagi bangsa di panggung dunia.
Sementara itu, JCO dan BMS – pemenang European Grand Prix for Choral Singing 2022, sukses mencatat sejarah dengan meraih standing ovation di setiap kota dalam rangkaian tur konser persahabatan Eropa perdananya bertajuk “Symphonie der Freundschaft” di Wina dan Salzburg pada 22 dan 23 Oktober 2024, serta “Armonie Indonesiane” di Como dan Roma pada 26 dan 28 Oktober 2024. Membawakan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia, konser ini memukau penonton di panggung-panggung bergengsi kedua negara tersebut, menampilkan interpretasi yang kaya dan autentik dalam bahasa musik klasik yang akrab bagi mereka namun diwarnai dengan sentuhan budaya Indonesia.
Tur konser persahabatan ini dimulai pada 22 Oktober 2024 di Großer Saal Musikverein, Wina, salah satu gedung konser klasik paling bergengsi dan memiliki akustik terbaik di dunia, dan berlanjut ke Stiftung Mozarteum di Salzburg pada 23 Oktober. Diiringi oleh 49 musisi JCO diantaranya solois Giovani Biga (biola), Nino Ario Wijaya (klarinet), Metta F. Ariono, Marini Widyastari (flute), serta Jonathan Kuo (piano), konser ini juga menampilkan 45 penyanyi BMS termasuk diantaranya Farman Purnama (tenor) dan Fiona Luisa (sopran). Repertoar khas seperti “Strauss di Maluku” – aransemen unik yang memadukan “Radetzky March” karya Johann Strauss I dengan lagu tradisional Indonesia, “Rasa Sayange”– turut dibawakan dan memukau penonton. Kehadiran pemain biola muda Austria, Julian Walder, dan fluist Gerhard Mair sebagai solois tamu semakin memperkaya penampilan ini.
Musikolog Austria Stephan Höllwerth juga mengungkapkan pujian tulus dan penghormatan saya yang mendalam, “Saya benar-benar terpukau dengan penampilan Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers. Harmonisasi suara dari JCO & BMS ini melampaui banyak penampilan festival yang pernah saya saksikan. Sungguh mengesankan dan membanggakan melihat keindahan musik Indonesia dibawakan dengan kualitas dan dedikasi yang tinggi seperti ini.”Di Italia, tur konser persahabatannya ini dilanjutkan dengan penampilan pertama di Teatro Sociale, Como, pada 26 Oktober 2024, dan Auditorium Conciliazione, Roma, pada 28 Oktober 2024. Sama seperti di Austria, konser ini menampilkan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia, seperti “Overture Fatahillah” dan “Indonesia Jiwaku”.
Pesepak bola sekaligus pelatih kepala COMO 1907 asal Spanyol, Cesc Fàbregas, yang turut hadir dalam konser di Como, juga menyampaikan kekaguman dan apresiasinya yang mendalam, “Penampilan JCO & BMS di konser “Armonie Indonesiane” di COMO ini benar-benar luar biasa, kami semua tergerak untuk berdiri dan memberi penghormatan berkali-kali. Melihat keindahan budaya Indonesia khususnya musik di panggung ini sangat menginspirasi, dan dedikasi yang kalian tunjukkan sungguh terasa dalam setiap nada.
Saya pribadi, mengucapkan selamat untuk pencapaian hebat ini.”Di sela-sela konser persahabatan, tanggal 28 Oktober 2024 pagi hari, sebelum konser terakhir di Roma, Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers menghadiri audiensi khusus di Istana Kenegaraan Vatikan dan dalam kesempatan ini, BMS di bawah arahan Maestro Avip Priatna membawakan lagu tradisional Maluku, “Hela Rotan”, aransemen dari Ken Steven dan “The Lord Bless You and Keep You”, karya John Rutter di hadapan Paus Fransiskus.