Sejak 30 November 2023, dunia perfilman Indonesia diwarnai dengan karya terbaru dari sutradara berbakat, Yandy Laurens, yang berjudul Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF). Setelah lima tahun, Yandy akhirnya merilis film panjang keduanya yang dinanti-nantikan sejak kesuksesan film debutnya, Keluarga Cemara 1 pada tahun 2018. JESEDEF menawarkan pengalaman visual yang unik dengan kombinasi 80% hitam putih dan 20% warna.
Film ini mengisahkan kisah cinta antara Hana yang diperankan oleh Nirina Zubir dan Bagus yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman. Hanna, yang baru saja kehilangan suaminya, dan Bagus, yang telah lama menyimpan perasaan untuk Hana sejak masa sekolah. Bagus memutuskan untuk menyampaikan perasaannya melalui medium film, menceritakan perjalanan pertemuan mereka dan tumbuhnya cinta di antara kisah tragis dan indah. Tak ketinggalan, komedi yang segar juga akan terselip untuk menghibur di sela-sela cerita cinta keduanya yang mengharu biru.
Karier Yandy Laurens, sang sutradara di balik film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film
Yandy Laurens, sosok di balik layar film ini, telah mengumpulkan sejumlah pengalaman hingga penghargaan, sebelum akhirnya dapat merilis JESEDEF. Profil karirnya bermula dari masa kuliah di Institut Kesenian Jakarta. Wan An, film tugas akhir Yandy pada tahun 2012, telah membuktikan keberhasilannya dengan meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia dalam kategori Film Pendek Terbaik.
Namun, perjalanan Yandy tidak berhenti di situ. Setelah itu, ia menjelajahi berbagai bentuk ekspresi visual, termasuk sutradara iklan, video musik, dan serial web. Serial web-nya yang terkenal seperti Sore: Istri dari Masa Depan (2017), Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode (2018), Perjalanan Terbaik Sepanjang Masa (2022), dan yang terbaru, Yang Hilang Dalam Cinta (2022), memberikan sentuhan segar dalam dunia digital.
Yandy juga terlibat dalam pembuatan video musik, seperti Mercusuar (2017) karya Kunto Aji dan format short film MV Tenang (2021) lagu Yura Yunita. Dengan beragam proyek di berbagai medium, Yandy terus membuktikan kemampuannya sebagai seorang kreator multitalenta.
Kesuksesan besar datang melalui film panjang pertamanya, Keluarga Cemara 1 (2018), yang merupakan adaptasi dari cerita bersambung di majalah HAI dan kemudian menjadi novel berseri. Film ini meraih berbagai penghargaan, termasuk Piala Maya dan Festival Film Indonesia, yang menegaskan kualitas penyutradaraan, skenario adaptasi, tata musik, serta penampilan para aktor cilik.
Seiring dengan merilis JESEDEF, Yandy Laurens membuktikan bahwa perjalanannya dalam perfilman Indonesia masih menjadi hal yang akan terus berkembang. Dengan karya-karya penuh dedikasi dan inovasi, Yandy terus mengukir jejaknya sebagai sutradara yang tidak hanya memiliki visi artistik, tetapi juga mampu menyentuh hati penontonnya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah cinta unik di film Jatuh Cinta Seperti di Film-film (JESEDEF) yang sudah tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Informasi selengkapnya mengenai film ini dapat diakses di sosial media Instagram dan TikTok @imajinari.id.
Jadi tunggu apa lagi? Sampai berjumpa di bioskop!