Jakarta Concert Orchestra (JCO) menggelar konser anime perdananya yang bertajuk ‘An Anime Symphony’ pada Sabtu 9 Desember 2023, di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Antusiasme mulai memuncak sejak penjualan tiket dibuka pada 9 November dan 14 November, dengan 2.000 tiket yang terjual habis dalam beberapa menit, dan lebih dari 500.000 orang mengunjungi halaman pembelian tiket.
Konser ini menjadi magnet bagi penggemar musik klasik dan anime, sehingga pertunjukkan yang tadinya hanya 1x menjadi 2x pertunjukan yaitu pukul 15.30 dan 19.30. Adanya dua sesi ini bukan hanya untuk merangkul beragam penonton dengan memberikan kemudahan aksesibilitas, tetapi juga untuk memberikan peluang lebih banyak penggemar untuk menikmati harmoni yang menggabungkan keindahan musik klasik dengan tema-tema ikonik dari dunia anime.
Avip Priatna selaku Direktur Musik dan Konduktor Jakarta Concert Orchestra mengungkapkan kekagumannya atas respons yang sangat positif terhadap konser ‘An Anime Symphony’. “Saya cukup terkejut melihat antusiasme penonton terhadap konser ini, terutama karena ini kali pertama Jakarta Concert Orchestra mengangkat tema Anime.
Respons positif ini memberikan semangat dan motivasi bagi kami untuk terus memberikan pengalaman musikal yang inovatif dan mendalam. Latihan secara intensif pun kami lakukan agar dapat memberikan penampilan terbaik. Pemilihan lagu kami kurasi dengan seksama agar penonton dapat menikmati berbagai pilihan judul lagu dari film dan seri anime yang populer sejak tahun 1980-an dalam format orkestra.”
Dalam beberapa tahun terakhir, anime tidak hanya menjadi hiburan populer. Tren anime di Indonesia telah berkembang pesat, bahkan tak sedikit masyarakat Indonesia pecinta anime menjadikannya sebagai gaya hidup.
Menariknya cerita yang disuguhkan dengan banyak jenis genre yang dapat dinikmati seperti aksi, drama, romantis, komedi, dan lainnya menjadikan anime banyak digandrungi. Musik dan anime memiliki hubungan yang erat, tidak hanya sebagai atau soundtrack, melainkan sebagai pelengkap dari berbagai kisah yang disajikan.
Jakarta Concert Orchestra juga menghadirkan Pepita Salim, seorang penyanyi Indonesia muda berbakat, untuk tampil pada konser ini. Pepita juga merupakan seorang penyanyi sopran yang terlatih secara klasik dan pernah memenangkan penghargaan ‘Tony Awards’ dan ‘The King and I’. “Saya merasa sangat terhormat dapat kembali berkolaborasi dengan Jakarta Concert Orchestra dan rekan penyanyi lainnya dalam konser ‘An Anime Symphony’. Kali ini, dengan tema yang diangkat adalah Anime, pengalaman kolaborasi ini menjadi sangat berbeda. Melihat sambutan luar biasa dari masyarakat terhadap konser ini memberikan motivasi dan tantangan tersendiri bagi saya,” ujar Pepita.
Sebanyak dua puluh lima lagu dari berbagai soundtrack film dan series anime ikonis dibawakan oleh Jakarta Concert Orchestra seperti dari karya Studio Ghibli dalam film “The Boy and the Heron”, “Nausicaä of the Valley of the Wind”, “Howl’s Moving Castle”, “Spirited Away”, “Kiki’s Delivery Service”. Lalu Moonlight Densetsu dari series “Sailor Moon”, We Are! dari series “One Piece”, Detective Conan Main Theme dari series “Detective Conan”, Doraemon no Uta dari series “Doraemon”, dan lainnya.
“Sudah lama saya merencanakan agar tema Anime bisa dihadirkan dalam harmoni orkestra. Sejak awal, kami konsisten untuk terus mengangkat tema musikalitas yang beragam, agar musik orkestra tidak terus terkesan kaku. Dengan menampilkan Pepita Salim, Farman Purnama, Stefani Yang, Batavia Madrigal Singer (BMS), dan The Resonanz Children Choir (TRCC) sebagai penyanyi lintas generasi di konser ini, harapannya dapat menginspirasi generasi muda bahwa musik orkestra juga mampu membawakan musik-musik beragam dari berbagai genre dan tema,” tutup Avip.