Sebagai Three-Eyed Raven, Brandon Stark disebut-sebut merupakan kunci buat memenangkan perang melawan The Night King. Namun, buat kalian yang udah nonton episode 3: The Long Night, tentu kalian tahu apa aja yang udah dilakukan Bran selama Battle of Winterfell.
Yap, Bran cuma dijadiin umpan supaya The Night King keluar. Bisa dibilang, dia agak enggak berguna, kecuali memang The Night King berniat menghampirinya.
Harus ada orang lain yang membunuhnya. Theon Greyjoy mati mengorbankan dirinya buat melindungi Bran. Sementara itu, saat The Night King mau menarik pedang esnya buat “membunuh” Bran yang tetap tanpa ekspresi, seperti udah tahu bahwa The Night King bakal datang, Arya muncul dari belakang dan berhasil mengakhiri perang.
Bran mungkin punya visi yang berperan penting buat mengakhiri perang melawan para White Walkers. Namun, sepanjang episode, bisa dibilang Bran enggak berkontribusi apa-apa. Apakah benar, tindakan Bran Stark enggak berarti apa-apa?
Berikut, lima teori peran Bran Stark saat Battle of Winterfell. Yuk, simak!
1. Merekam “Sejarah”
Sebagai Three-Eyed Raven, Bran adalah memori dunia. Bran udah mengungkapkan soal ini saat rapat membahas taktik buat mengalahkan The Night King pada malam sebelum Battle of Winterfell. Namun, Bran juga enggak tahu apa-apa soal masa depan.
Makanya, waktu Arya nanya soal kemungkinan api naga bisa membunuh The Night King, Bran jawab enggak tahu karena belum ada yang pernah mencoba. Jadi, dari sini bisa disimpulkan bahwa Bran pun enggak tahu apa-apa soal masa depan.
Akan tetapi, ketika Bran mau jadi umpan, banyak yang menduga ini ada kaitannya dengan kekuatan Bran sebagai Three-Eyed Raven. Nyatanya, ketika tiba waktunya, banyak juga yang percaya bahwa Bran sebenarnya hanya merekam sejarah dan menjalankan tugasnya sebagai memori dunia.
Jadi, saat Bran bilang harus pergi dan dia terlihat “warging” dalam tubuh gerombolan gagak, dia berkelana buat merekam sejarah pertempuran antara hidup dan mati itu. Tentunya ini adalah teori yang paling mudah diterima karena sebenarnya masih banyak banget teori lain bertebaran di antara para penggemar di situs Reddit.
2. Merasuk ke Tubuh Lain
Para penggemar juga percaya bahwa saat “warging”, Bran sebenarnya lagi merasuk ke tubuh lain dan membantu memenangkan perang, mengingat dia kurang berguna di peperangan karena lumpuh. Sebagaimana diketahui, Bran bisa merasuk ke tubuh Hodor.
Bukannya enggak mungkin, kali ini pun Bran melakukannya. Bahkan, lebih dari itu, dia juga mungkin aja merasuk ke Ghost. Mengingat, enggak ada yang tahu ke mana perginya Ghost setelah ikut serangan pertama bareng Ser Jorah Mormont.
Bahkan, sebelumnya ada juga teori yang bilang bahwa Bran bisa merasuk ke wight Viserion dan mengendalikannya. Namun, enggak ada yang bisa membuktikan teori ini karena—meski Bran bisa warging ke binatang, pohon, dan bahkan siapa pun—Viserion adalah naga yang udah dimanipulasi duluan oleh The Night King.
Namun, teori ini mungkin aja benar, mengingat The Night King dan Bran seakan punya ikatan sejak The Night King menyentuh Bran. Jadi, mungkin aja dengan begitu Bran juga bisa merasuk ke Viserion, begitu juga ke wight atau White Walkers lainnya.
3. Bran Memanipulasi Masa Lalu
Teori ini dimunculkan kembali oleh seorang pengguna Reddit setelah episode The Long Night. Teori ini percaya bahwa Bran enggak cuma duduk diam menunggu The Night King datang. Sebaliknya, Bran justru memastikan semua berjalan sebagaimana mestinya.
Setelah peristiwa pengorbanan Hodor, diketahui bahwa Bran bisa memanipulasi masa lalu. Nah, saat dia “warging” sebelum The Night King datang, sebenarnya dia lagi balik ke masa lalu dan memanipulasinya supaya hasilnya bisa seperti yang diharapkan umat manusia, yaitu kemenangan mereka yang hidup.
Manipulasi ini dilakukan dengan merasuk ke tubuh siapa pun buat menyelamatkan mereka yang seharusnya selamat. Bahkan, mungkin juga Bran merasuk ke para wight alias zombi es yang berpotensi membunuh tokoh penting. Ini cukup menjelaskan kenapa Sam, Brienne, Podrick, dan Jaime enggak mati meski udah dikerubungi wight. Namanya juga Game of Thrones, enggak ada yang tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya karena ceritanya pun manipulatif abis.
4. Bran adalah The Lord of Light
Perkara Bran yang pergi memanipulasi masa lalu ini akhirnya dikaitkan dengan teori bahwa sebenarnya Bran dan para Three-Eyed Raven lainnya adalah The Lord of Light. Teori ini didukung “bukti” bahwa selama ini The Night King selalu jadi musuh Three-Eyed Raven.
Selain itu, R’hllor, agama yang memuja The Lord of Light, tahu bahwa bakal ada kegelapan yang datang dan bakal ada Prince That Was Promised yang mengeluarkan manusia dari kegelapan dan memimpin Westeros dalam kebaikan. Jadi, The Night King dan The Lord of Light semacam antitesis. Ada The Night King, maka ada pula The Lord of Light yang bisa menandingi.
Nah, kenapa Bran diduga merupakan The Lord of Light dalam teori ini? Kalian tentu tahu, para pengikut The Lord of Light selalu percaya bahwa “semuanya adalah kehendak-Nya”. Nah, kehendaknya di sini dikaitkan sama kemampuan Bran yang memang bisa berpindah-pindah dari masa kini ke masa lalu atau masa depan. Dengan kata lain, Bran tahu siapa yang harus ditolong pada saat tertentu dan siapa yang harus dibiarkan mati demi satu tujuan, yaitu memenangkan perang melawan The Night King.
Beric terus hidup sampai akhirnya dia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Arya yang bakal jadi satu-satunya yang membunuh The Night King. Nah, teori ini fokus kepada “bukti” bahwa pisau Bran dipakai buat membunuh Petyr Bailish, lalu sekarang buat membunuh The Night King. Bran udah tahu apa yang bakal terjadi. Entah itu dengan memanipulasi masa lalu sambil warging ke beberapa orang atau “membisikkan” sesuatu yang bikin seseorang melakukan sesuatu.
Via Istimewa
Persis kayak The Lord of Light, ‘kan? Semua berjalan sesuai kehendak Bran karena Bran tahu hal yang bakal terjadi dan memang harus terjadi. Kalau benar begini, maka bisa dibilang yang Bran lakukan saat Battle of Winterfell kemarin jauh lebih penting daripada yang bisa kalian bayangkan.
5. Bran Memata-matai Cersei
Soal Bran yang warging selama Battle of Winterfell, ternyata ada juga teori bahwa sebenarnya Bran pergi ke King’s Landing buat memata-matai Cersei. Hal ini dilakukan buat menyusun strategi demi memenangkan perang selanjutnya melawan Cersei dengan pasukan yang tersisa.
Teori ini pun dilanjutkan dengan kemungkinan bahwa Bran kemungkinan bakal jadi The Night King selanjutnya dan membangkitkan wights demi memenangkan perang melawan Cersei. Dengan kata lain, Bran bakal jadi The Night King kedua yang bakal bikin sejarah berputar ke tempat yang sama. Hal ini juga bikin Bran jadi karakter villain yang enggak diduga.
***
Yah, biar bagaimana pun juga, selama ini serial Game of Thrones hampir selalu bikin patah hati dengan akhir yang enggak bisa diduga. Jadi, entahlah, mungkin salah satu dari teori ini benar, mungkin juga enggak ada satu pun yang terjadi. Bagaimana menurut kalian? Apakah teori di atas masuk akal?