*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran serial Work From Home yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Apakah teknologi selalu bisa mengatasi masalah jarak? Pada dasarnya memang iya, tetapi dia tetap enggak bisa sepenuhnya menggantikan pertemuan langsung. Itulah salah satu pendapat yang bakal muncul di benak kalian ketika menonton serial Work From Home di GoPlay.
Sejauh ini, GoPlay memang rajin mengeluarkan serial-serial Indonesia yang “beda”. Bahkan, bisa dibilang kualitasnya bikin kita percaya kalau produksi series Indonesia sebenernya enggak kalah secara kualitas sama Korea Selatan atau Hollywood. WFH, dengan konsep video conference, mampu membuat sebuah nuansa syuting yang unik.
Disutradarai oleh Reka Wijaya dengan penulis naskah Ally Alexandra dan Daniel Tito, WFH menampilkan beberapa bintang muda yang lagi hit di kalangan ABG, sebut saja Jerome Kurnia, Michael Luckock, dan Rachel Amanda. Premisnya patut diacungi jempol karena berangkat dari kisah para pekerja rumah produksi yang mau enggak mau harus meeting online karena pandemi COVID-19.
Ada banyak alasan kenapa kamu wajib buat nonton serial Work From Home di GoPlay. Selain biaya langganan yang cukup terjangkau, kamu juga bakal viterhibur dengan berbagai hal yang ada di dalamnya. Simak, yuk!
Serial Work From Home Bikin Kalian Teriak “Gue Banget!”
Buat kalian yang pernah atau masih work from home dan pastinya ada momen di mana kalian harus rapat daring. Apa, sih, kendala kalian? Sinyal? Suara putus-putus? Gawai lemot? Atau orang gaptek yang sulit diajak bekerja sama? Semenjak episode pertama, Serial Work From Home udah menunjukkan kepada kalian berbagai masalah ini!
Pak Gunawan (Mike Lucock), sang eksekutif produser yang tulalit, merepresentasikan senior boomer yang ingin dihormati, ingin dipuja, dan ingin mendapatkan penghargaan, tetapi enggak punya kompetensi buat hal tersebut. Dia bahkan terlalu gaptek dan kegagapan ini bikin kita geregetan.
Salah satu hal yang super menyebalkan dari Pak Gunawan adalah ketika dia meminta undangan Zoom daring atas nama dirinya, tetapi menyuruh sang junior, Amanda, untuk membuatnya, dengan akun junior itu sendiri. Menyebalkan, ya?
Sosok Pak Gunawan ini, dengan logat Jawanya, mengingatkan kita sama Bossman dalam film My Stupid Boss. Bedanya, dia enggak berambut gondrong.
Ada pula Kania (Shareefa Daanish), seorang working mom yang diganggu sama anaknya ketika syuting. Hal ini bikin dia harus susah payah mencari tempat untuk ikut zoom, bahkan pakai gawai ponsel yang jelas-jelas enggak stabil.
Durasi yang Pendek, Enggak Berbelit-Belit
Salah satu hal yang bikin kita agak males menonton serial via platform video-on-demand adalah durasi per episode yang kepanjangan. Kabar baik buat kalian semua, WFH memiliki durasi rata-rata 15 menit, kok, per episodenya!
Konfliknya banyak, tetapi enggak bikin serial menjadi stuffy. Konflik berjalan pada timing yang tepat. Contohnya, konflik ketika Kania diganggu sama anaknya, kemudian berlanjut pada konflik ketika Evan (Andri Mashadi), sang bos, menelepon
Akting Mayoritas Pemain yang Natural
Hal yang mudah bikin jatuh cinta dari serial Work From Home ini adalah penokohan dan akting yang menyenangkan, sesuai porsi. Mike Lucock sebagai Pak Gunawan memang ngeselin, tetapi karakternya enggak lebay dan masih bisa kita temukan di dunia nyata. Akting Mike pun sangat natural, bikin kita lupa kalau dia adalah mantan VJ MTV yang pastinya enggak kampungan seperti Pak Gunawan.
Selain Pak Gunawan, tokoh Evan, sang bos, juga merupakan tokoh yang bikin adem penonton. Pastinya kita banyak menemukan sosok bos yang kalem, cerdas, tetapi disegani kayak Evan. Andri Mashadi mampu membawakan sosok Evan yang charming, keliatan gaul, dan berkelas.
Akting Jerome Kurnia sebagai Garry, karyawan bagian casting, juga layak diacungi jempol. Dia memang enggak mencuri perhatian kayak Pak Gunawan, tetapi porsinya cukup banget. Gaya Gerry yang gaul, sedikit slengean, khas anak kreatif, ditampilkan dengan baik.
Dalam momen-momen tertentu, akting dan penokohan para pemain memang sedikit lebay. Contohnya, saat Amanda nangis menonton teaser drakor. Adegan ini agak berlebihan dan sudah enggak lucu lagi, tetapi untungnya sang aktris, Rachel Amanda, bisa membawakan tokoh anak kreatif baru lulus yang lagi semangat-semangatnya bekerja.
Konflik yang Enggak Lebay dan Monoton
Konflik-konflik pekerjaan memang sudah biasa hadir dalam keseharian, tetapi sebenarnya mayoritas serial Indonesia lebih menyukai konflik cinta dan harta. Serial Work From Home memberikan konflik yang lekat sama pekerjaan, tetapi dalam porsi yang cukup.
Terlepas dari beberapa reaksi tokoh yang kadang berlebihan, konflik tersampaikan dengan cara menyenangkan dan nggak antiklimaks. Selain itu, dia juga masih dalam tahap wajar dan enggak berlebihan. Enggak ada konflik aneh yang biasa dijadikan senjata serial-serial Indonesia.
Buat kalian yang kerja di rumah produksi, pasti udah enggak asing lagi sama konflik-konflik yang disampaikan. Mulai dari debat saat memilih cast, pusingnya mengejar tenggat, sampai perbedaan pendapat saat membahas soal skenario dan rancangan film.
Ditambah dengan masalah-masalah video conference kayak lagging, kalian bakalan mudah banget masuk ke dalam emosi dari serial Work From Home ini.
Feel Good dan Ringan
Kadang-kadang, kita membutuhkan tayangan yang bikin hari kita segar. Nah, serial Work From Home adalah salah satu contohnya.
Meskipun isu yang disampaikan brilian, tetapi kemasannya ringan dan fresh. Sinematografinya cukup kekinian, membawa vibe ibukota yang cukup kental. Kalau kalian lagi pusing sama kerjaan atau malah muak dengan rapat Zoom yang beruntun, serial ini bakal menghibur kalian dan terasa berempati sama apa yang sedang dijalani.
Lokasi Terbatas, tetapi Enggak Membosankan
Serial Work From Home ini berpotensi jadi membosankan jika melakukan kesalahan pada dua hal ini: durasi dan dialog. Durasi yang dipakai untungnya pendek, jadi, serial enggak bikin penonton menjadi jenuh.
Sementara itu, dialognya pun segar. Sangat sesuai sama apa yang biasa diperbincangkan anak kreatif pada saat dikejar tenggat film. Kedua hal ini bikin kita enggak peduli tokoh-tokoh ini lagi syuting di mana, karena kita berfokus pada para tokoh dan bukannya latar atau plot.
Serial Work from Home adalah penyegar di tengah pandemi yang bikin kita harus mengubah aktivitas. Serial ini adalah kita, dia dengan jujur menggambarkan realita tentang kenapa kemajuan teknologi enggak selalu bisa mengatasi masalah.
Biar bagaimanapun juga, pertemuan langsung akan lebih mudah mengatasi masalah karena dari situ, kita bisa merasakan emosi lawan bicara, bikin forum dalam forum, dan enggak terganggu sama masalah sinyal. Namun, seperti yang diperlihatkan serial ini, dari setiap masalah, selalu ada jalannya.
***
Serial Work From Home ini baru sampai episode ke-4 dan masih ada episode lain yang bakal menyegarkan hari kalian. Segera tonton serial Work From Home hanya lewat GoPlay sekarang juga, ya!