Serial kartun memang diperuntukan untuk anak-anak, meski sebenarnya juga cocok bagi semua usia. Nilai dan makna yang universal bikin serial kartun dikenang sepanjang masa. Salah satunya, serial SpongeBob SquarePants yang digemari semua orang. Saking populernya, sampai dibikin versi modern-nya. Mengingat, serial SpongeBob SquarePants udah ada sejak 1999.
Sayangnya, makin lama serial SpongeBob SquarePants malah lepas dari unsur edutainment alias edukasi dan hiburan. Enggak mengherankan kalau beberapa waktu lalu sempat diprotes untuk diberhentikan. Soalnya, serial versi modern ini justru ngasih adegan yang bernilai buruk ke anak-anak.
Lalu, apa yang bikin serial versi modern ini dilarang ditonton anak-anak? Yuk, simak!
1. Adegan Penyiksaan
Di episode "One Coarse Meal", ada adegan ketika Plankton menyerang Tuan Krabs untuk merebut resep rahasia. Plankton melemparkan segala benda untuk bikin Tuan Krabs lumpuh, seperti melempar alat peledak, menyandera, dan memburu. Buat orang dewasa, adegan tersebut udah biasa, tapi buat anak-anak, adegan tersebut udah pasti dilarang dilihat anak-anak. Khawatir, mereka akan meniru.
2. Unsur Gore
Hanya serial SpongeBob SquarePants modern yang menampilkan unsur gore, meski masih dalam tahap ringan, tapi tetep aja bikin jijik. Hanya karena serial ini enggak menunjukkaan darah, bukan berarti itu engak mengerikan. Seperti di episode "The Splinter", "House Fancy", dan "Pineapple Fever" yang memperlihatkan adegan kecelakaan kecil seperti kuku jari sobek yang bikin ngilu dan trauma pada anak-anak.
3. Menyiksa Binatang
Hal yang aneh bagi penonton dewasa ketika lihat hewan peliharaan SpongeBob, Gary, diperlakukan layaknya manusia. Bukan dimanusiakan, melainkan dipekerjakan layaknya manusia, seperti beres-beres dan sebagai penjaga rumah. Enggak hanya itu, Gary juga enggak memiliki tempat khusus atau kandang untuk tidur. Malah, hanya diberikan beberapa lembar kertas bekas sebagai alas tidurnya.
4. Hal Negatif Jadi Bahan Candaan
Banyak candaan yang selalu dihadirkan SpongeBob demi bikin kita ketawa. Namun, ada kalanya berlebihan sampai-sampai lo ilfeel dengannya. Perilaku negatif sering dipertontonkan seperti bersendawa dan buang angin di depan umum, serta air liur yang menetes dari mulut para karakter juga kerap dijadikan candaan yang kurang bermutu.
5. Karakter Enggak Dihukum Meski Salah
Spongebob direpresentasikan sebagai karakter yang ambisius. Saking napsunya, enggak jarang dia melakukan kesalahan. Bersama dengan Patrick, mereka sering berperilaku sesukanya. Meski bikin rusuh kota, mereka jarang dapat hukuman. Malah, karakter dewasa seperti Tuan Krabs dan Nyonya Puff yang sering ditangkap polisi. Memang, mereka masih anak-anak, tapi bukan berarti kalau mereka salah, mereka dibiarkan begitu saja.
6. Keserakahan
Semua episode tentang Tuan Krabs menampilkan keserakahan. Enggak hanya itu, Tuan Krabs juga selalu menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang. Hal negatif yang bahaya jika ditonton atau ditiru oleh anak-anak. Mereka bakal punya mental serakah yang dibawanya hingga dewasa.
7. Parafilia
Gangguan Parafilia bisa disebut dengan kelainan seksual yang ditandai dengan dorongan, fantasi, atau perilaku seksual yang berulang kepada objek yang bukan manusia. Parafilia yang terjadi di karakter SpongeBob terlihat ketika semua orang menyukai Krabby Patty, burger buatan Krusty Krab. Bahkan, SpongeBob, Tuan Krab, dan Plankton sampai melakukan apa pun demi mendapatkan Krabby Patty. Kalau ditiru sejak dini, tentunya bakal jadi masalah ketika dewasa.
***
Maka patutnya, lo mendampingi adik atau anak lo ketika nonton serial SpongeBob SquarePants. Jadinya, lo bisa filter mana adegan yang patut ditonton dan dihindari. Serial ini memang berwarna dan punya citra ceria, tapi enggak selalu punya makna yang sesuai nilai dan norma. Nah, menurut lo, ada alasan lain enggak yang bikin serial SpongeBob SquarePants dilarang? Share pendapat lo di kolom komentar, ya!