– Serial di bawah ini menuai kontroversi lewat premis utamanya.
– Deretan judul di bawah ini menuai prestasi berkat jumlah penonton dan penghargaan.
Serial drama menjadi salah satu alternatif hiburan saat karantina. Sudah berbagai judul dan genre serial ditonton biar kita betah di rumah saja. Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa judul serial terkenal yang ternyata dicekal.
Serial-serial tersebut menuai kontroversi, dapat kritik tajam, bahkan ada yang di-banned penayangannya di beberapa negara. Padahal, serial ini begitu dapat sorotan, termasuk di Indonesia.
Seperti serial-serial di bawah ini yang menuai kontroversi, tapi justru disukai, terbukti dari jumlah penonton dan penghargaan.
1. Game of Thrones
HBO harus berbangga hati dengan kesuksesan Game of Thrones yang selama satu jadi perbincangan orang karena begitu fenomenal. Jalan ceritanya yang sulit ditebak bikin tiap episodenya nagih. Buktinya, rata-rata tiap episode ditonton oleh 44,2 juta akun dari semua platform.
Sayangnya, kepopuleran dari angka tersebut enggak membuat serial ini benar-benar dicintai. Adanya adegan sadis, pornografi, kekerasan terhadap anak, dan inses membuat Game of Thrones mendapat kritik tajam, bahkan penolakan di beberapa negara.
Di Tiongkok, serial ini kena sensor habis-habisan karena konten kekerasan dan pornografi. Bahkan sempat bermasalah juga soal perebutan hak siar HBO, karena dampak dari perselisihan perdagangan dengan Amerika Serikat. Selain itu, serial ini juga dilarang tayang di sekolah-sekolah Turki, karena banyak adegan vulgar.
2. The Handmaid's Tale
Serial yang tayang di Hulu ini juga sempat menyulut kontroversi. Sebetulnya, kontroversinya sudah ada sejak novel karya Margaret Atwood rilis. Inti ceritanya memang terlalu ‘gila’, yakni soal kegagalan teknologi masa depan yang akhirnya berujung pada kembalinya perbudakan terhadap wanita.
Sementara The Handmaid’s Tale versi serial juga tuai kontroversi, karena rasisme dan diskriminasi wanita. Meski begitu, serial ini begitu disukai dan jadi salah satu serial yang menaikan jumlah hingga 20 juta pelanggan di situs streaming Hulu.
3. 13 Reasons Why
Serial 13 Reasons Why dianggap relate dengan kehidupan para remaja di seluruh dunia. Akan tetapi, setelah serial ini selesai, banyak yang memprotesnya karena meningkatnya jumlah laporan remaja yang bunuh diri yang terinspirasi dari serial ini.
Begitu nyatanya serial ini sampai-sampai apa yang ada dalam tiap episodenya seakan nyata dan mudah untuk bisa dipraktekan. Jadi, wajar kalau akhirnya serial ini dapat banyak protes. Salah satunya diprotes oleh kelompok parenting Amerika Serikat, karena menyajikan adegan bunuh diri dan pemerkosaan secara gamblang.
Bahkan, ada yang menghubungkan 13 Reasons Why dengan kasus penembakan seorang remaja kepada 10 temannya karena ditolak si gebetan. Meski begitu, 13 Reasons Why begitu menyihir banyak penonton. Dari data Nielsen, pada season 2, rata-rata ada 2,6 juta akun yang nonton tiap episode serial ini.
4. Chernobyl
Dari serial Chernobyl, kita jadi tahu kisah nyata bencana nuklir yang terjadi di Ukraina pada 1986. Ledakan besar di fasilitas nuklir Chernobyl, 400 kali lebih banyak daripada bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Kengerian pun bisa kita rasakan dalam lima episodenya.
Serial Chernobyl digadang-gadang sebagai salah satu serial televisi terbaik yang ditayangkan HBO. Buktinya, serial ini masuk 103 kategori nominasi penghargaan dan menyabet 59 piala, termasuk “Serial Terbaik” di Golden Globe.
Namun, Chernobyl juga enggak terlepas dari kontroversi. Salah satunya justru dari anggota partai di Rusia yang menyebutkan bahwa serial ini mencemarkan nama baik pemerintah. Sebagian juga menganggap bahwa serial ini menggambarkan banyak fakta yang menyimpang.
Meskipun hanya memiliki lima episode, rating yang didapat Chernobyl lebih tinggi dari serial Game of Thrones yang juga telah tamat. Business Insider mencatat serial ini setidaknya sudah ditonton lebih dari 8 juta pemirsa. Bahkan sampai memecahkan rekor persentase digital-viewership dari situs streaming tersebut.
5. When They See Us
Diangkat dari kisah nyata, When They See Us seperti Chernobyl yang menggunakan format miniseri. Total hanya memiliki 4 episode dengan durasi masing-masing episodenya sekitar 1 jam. Serial ini berhasil mengeksploitasi sisi kelam praktik ketidakadilan di Amerika dan kecacatan hukum kala itu.
Lewat topik kontroversi tersebut, When They See Us juga enggak lepas dari protes. Netflix dan sang sutradara digugat oleh Linda Fairstein, mantan Jaksa Penuntut dari kisah aslinya. Fairstein meminta Netflix ‘ganti rugi’ karena dia telah kehilangan pekerjaan akibat pencemaran nama baik lewat penggambaran palsu dirinya di serial.
Kontroversi kasus pada 12 Juni tersebut yang kemudian melonjakkan penonton serial ini. Padahal, When They See Us tayang pada 31 Mei. Tercatat, ada 23 juta akun pemirsa yang udah nonton serial ini. Selain itu, drama kriminal kisah nyata ini juga jadi saingan berat Chernobyl di Emmy Awards, dengan meraih piala “Outstanding Lead Actor in a Limited Series or Movie” dari 7 nominasi yang diterimanya.
***
Kadang, hal yang menyulut kontroversi secara enggak langsung menuai banyak perhatian. Jika jalan ceritanya bagus itu jadi bonus yang menghasilkan banyak penonton juga pendapatan. Seperti halnya lima serial di atas.