*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran serial Si Juki Anak Kosan yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Semenjak media sosial mulai marak digunakan, para komikus Tanah Air jadi punya tempat baru untuk mengeksplorasi karya mereka. Ada banyak komikus yang memamerkan karyanya. Salah satu yang paling berhasil adalah komik Si Juki.
Si Juki menjadi salah satu komik terkenal di Indonesia. Penggemarnya tak bisa dibilang sedikit. Setidaknya, komik Si Juki di Instagram sudah punya lebih dari 800.000 pengikut. Bahkan, kepopulerannya lintas platform. Si Juki kerap jadi objek kolaborasi berbagai merek di Indonesia hingga dunia, seperti Boboiboy dan SpongeBob SquarePants.
Ceritanya yang seru dan dekat dengan kehidupan sehari-hari bikin banyak orang senang dengan kisahnya. Setelah komik cetak, animastrip di YouTube, dan film layar lebar, kali ini merambah ke serial animasi. Berjudul Si Juki Anak Kosan, serial ini tayang di Disney+ Hotstar sejak 29 Januari 2021.
Bagaimana keseruannya? Simak review serial Si Juki Anak Kosan versi KINCIR di bawah ini.
Si Juki dan Problematika Hidupnya yang Menggelitik
Seperti halnya Juki, pribadi yang kocak dan selalu punya ide cemerlang, karakter tersebut tetap melekat di serial ini. Bahkan penonton akan diajak melihat sisi Juki dan teman-teman kosannya yang punya kehidupan unik. Kita akan diajak ke dunia Juki, dengan kegiatan di universitasnya, dengan ibu kosnya yang galak, hingga warteg dekat kosannya yang selalu dituju sama anak-anak kos.
Serial Si Juki Anak Kosan akan membuat kamu terhibur dengan durasi yang singkat sekitar 11—13 menit. Dengan durasi tersebut, sudah cukup untuk isi waktu senggang sebentar ditemani lawakan-lawakan si Juki dan teman-temannya yang ringan dan receh.
Durasi Singkat yang Penuh Imajinasi
Butuh imajinasi yang tak gampang untuk mewujudkan serial Si Juki Anak Kosan. Faza Meonk, sang kreator sekaligus sutradara bersama timnya, dijamin sering memutar otak untuk menciptakan ide-ide baru dalam tiap episodenya. Tak cuma itu, harus diakui bahwa imajinasi tim kreatifnya benar-benar menarik.
Dengan kemasan cerita ringan, mereka bisa membuat adegan-adegan yang tak tertebak dan mengundang kelucuan. Barangkali memang adegan-adegan itu kurang masuk akal, tapi karena ini serial animasi, jadi sulit rasanya untuk protes dan menyangkal apa yang ditampilkan. Kamu hanya tinggal duduk manis, dan nikmati tiap menit yang ditampilkan oleh Serial Si Juki Anak Kosan ini.
Bisa dibilang, serial ini jadi sinyal bagus buat dunia animasi Indonesia. Jika serial ini berhasil, produser-produser di luar sana harus kasih porsi lebih untuk para animator Indonesia berkarya dan jadi raja di negara sendiri. Selain Faza Meonk, ada banyak animator lain yang karyanya juga sebaik Si Juki.
Sarat Kritik Sosial
Bukan sekadar imajinasi, serial Si Juki Anak Kosan juga coba tampilkan beberapa pesan berupa kritik sosial yang digambarkan secara tersirat. Enggak aneh, sih, di komiknya pun si Juki ini lumayan vokal untuk menyampaikan kritik. Jadi, ketika dibawa ke ranah serial ini, hal itu tetap dibawa. Apalagi sosok Juki ini memang seorang mahasiswa. Ceritanya tetap nyambung dengan kisah yang coba mereka tampilkan.
Satu lagi, karena ini menceritakan kisah si Juki dan teman-teman mahasiswanya, serial ini cukup berhasil menyajikan kepada penonton apa yang biasa anak kosan dan mahasiswa rasakan. Mulai dari kelaparan saat akhir bulan, makan di warteg dengan lauk pauk seadanya, kehidupan kampus dan organisasi yang ditampilkan dengan jujur, hingga hari-hari Juki dan teman-teman kosannya yang lucu dan menggelikan. Barangkali semuanya tak jauh beda dengan kehidupan anak kosan kebanyakan.
***
Di musim pertama ini, sudah ada 13 episode yang rilis di Disney+ Hotstar sejak 29 Januari 2021. Dengan durasi singkat, kamu bisa maraton serial ini dalam satu malam saja. Jadi, selamat menonton kisah si Juki dalam dimensi baru dan selamat terhibur dengan serial Si Juki Anak Kosan.
Buat yang sudah nonton serial Si Juki Anak Kosan, bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya.