*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Setelah kematian Dadang, seorang pemulung yang melaporkan gerobaknya hilang, atasan Brata bersikeras buat menutup kasus mutilasi ini. Hal tersebut sontak bikin Brata marah. Apalagi, alasan atasan Brata cukup klise: memberikan ketenangan pada masyarakat.
Brata pun mendatangi seseorang yang dipanggil “Bunda”. Di sini, penonton diberikan impresi bahwa Bunda ini kemungkinan adalah orang “pintar” atau semacam cenayang. Nah, Brata datang ke sana dengan membawa kunci mobil. Namun, Bunda menolaknya dengan alasan bahwa Bunda enggak bisa membaca pikiran benda mati.
Sementara itu, selain merasa terbebani dengan kasus, Vera rupanya menyimpan masalah besar di masa lalu. Masalah itu terlihat waktu Vera mendatangi sebuah kantor demi membantunya mengecek barang bukti. Rupanya, rekan yang dimintai tolong adalah pasangannya di masa lalu.
Vera memohon kepada orang itu supaya dia bisa bertemu dengan anaknya dan mengakuin pada anaknya, Miko, bahwa dia adalah ibunya. Namun, lelaki tersebut menolak dan berkata bahwa Miko udah bahagia dengan kehidupan dan ibunya yang baru.
Bunda rupanya adalah ibu angkat dari Teja, cleaning service yang biasa membantu di laboratorium forensik. Dari obrolan Teja dan Vera, diketahui bahwa orangtua Teja udah lama meninggal dunia. Nah, Teja pun diminta oleh Brata untuk membujuk ibu angkatnya supaya mau membantu Brata memecahkan kasus.
Kasus semakin pelik saat barang bukti yang sebelumnya diperiksa mengarah pada carventonile, sebuah zat yang susah ditemukan. Mengingat carventonile cuma bisa didapatkan mereka dengan profil tinggi (high-profile), Brata pun semakin bingung. Padahal, Setiawan makin mendesak Brata buat melakukan hal-hal yang politis, mulai dari menutup kasus, datang ke pemakaman korban, sampai bertemu Arifin, seorang pebisnis yang hendak mencalonkan diri jadi pemimpin.
Keterlibatan Arifin yang Semakin Dalam
Brata dan timnya, Desi, Roni, dan Putut, makin dibuat bingung dengan pengakuan orang BPN (Badan Pertanahan Nasional). Dia mengatakan peliknya sebuah masalah tanah yang pernah diurus oleh notaris yang menjadi korban pembunuhan. Tanah itu dibeli dan dimiliki oleh orang yang berbeda.
Di luar kasus, hidup Brata dibuat pelik oleh para preman yang mengobrak-abrik rumahnya untuk menagih utang mobil. Nah, ketua para preman itu, entah kenapa, meminta Brata buat memberi tahu dia tentang siapa pembunuh berantai yang lagi dicari. Hal itu, ujarnya, adalah tebusan bagi utang Brata yang besar.
Serial ini ditutup dengan cerita yang kita kira menenangkan, tapi justru makin menegangkan. Pada suatu malam, Brata mengajak Vera untuk makan. Vera mengira hal ini bakal jadi momen yang indah. Namun, siapa sangka Brata justru mengajaknya buat makan malam bareng Arifin.
Sesampainya di rumah Arifin, Brata dikejutkan dengan fakta bahwa Arifin ternyata adalah ayah Vera. Hubungan mereka agak renggang mengingat Vera jarang pulang dan sepertinya kurang suka dengan karier politik sang Ayah. Saat makan malam, Brata menemukan fakta bahwa seorang tangan kanan Arifin yang hilang, yang juga sering membantu Vera, memiliki nama lain Diko. Nama ini pernah didengar Brata dalam wawancara dengan pegawai BPN sebelumnya.
Dipenuhi dengan Bumbu Baru
Mungkin lo mengira kasus ini adalah kasus yang melulu berhubungan dengan para preman dan masyarakat kelas bawah lain. Lambat laun, entah kenapa orang besar seperti Arifin makin terkait. Kasus ini sepertinya bukan sekadar tentang psikopat gila yang membunuh korban secara acak. Kemungkinan besar, ada konspirasi besar di balik ini semua.
Kehadiran Bunda bikin kita makin penasaran, tapi mungkin juga jadi sebel. Brata sejak awal dibuat sebagai tokoh yang rasional, tapi entah kenapa dia harus meminta bantuan cenayang buat memecahkan kasus. Barangkali Brata putus asa atau cenayang itu pernah membantunya di masa lalu. Namun, hal ini seolah pengen menyindir kebanyakan masyarakat Indonesia yang sedikit-sedikit percaya pada hal-hal mistis. Apalagi kalau udah bingung mencari jalan keluar.
Nah, bagaimana kelanjutannya? Konspirasi besar apa yang ada di balik kasus mengerikan ini? Lantas, siapakah Vera sebenarnya? Kita tunggu hanya di episode Brata selanjutnya.