*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Makin jelas, tapi makin gelap. Itulah yang bisa kita rasakan waktu menonton Brata episode 2. Keberhasilan Brata beserta tim buat menangkap Topan, mucikari yang meninggalkan DNA di tubuh-tubuh korban, rupanya justru malah bikin mereka makin bingung. Pasalnya, Topan cuma mucikari yang mengambil barang berharga korban waktu dia nungguin pelanggan berhubungan seksual di gedung tua.
Sementara itu, ketegangan di antara tim Brata juga makin meningkat. Desi, bawahan Brata, makin kesal sama Perkutut, polisi baru yang hobinya menjilat dan sok galak saat mewawancara para tersangka serta saksi. Perkutut dianggap ngejilat Brata demi mendapatkan tugas yang lebih menarik.
Titik terang mulai berhasil ditemukan sama Brata dan tim setelah mereka menjemput Sasa. Sasa adalah banci salon yang diduga melakukan perawatan kuku dengan salah satu korban. Nah, walaupun hampir muntah saat ngelihat korban mutilasi, Sasa menunjukkan bahwa dia ingat logo mobil yang dipakai pelanggan itu.
Melalui logo yang digambarin Sasa, Vera tahu bahwa mobil itu bermerk Audi. Sayangnya, enggak ada laporan mobil Audi hilang di bagian lalu lintas.
Setelah bekerja keras banget buat mencari Audi demi Audi di berbagai tempat parkir di Jakarta, akhirnya mereka menemukan mobil Audi yang lama terparkir di sebuah gedung. Dari sana, mereka mendapatkan identitas dua korban dengan jam tangan dan cincin: Pranoto, seorang pengacara, dan istrinya yang seorang notaris.
Di dalam mobil, Brata dan Vera (yang terlihat memendam perasaan satu sama lain) mendiskusikan keanehan “profil” pembunuh. Bila dilihat dari caranya ngebunuh, orang itu mungkin punya cinta atau kebencian mendalam terhadap para korban. Namun, caranya buat membunuh dan meninggalkan para korban di gedung tua sangatlah tertata, enggak kayak orang yang diliputi emosi berlebih. Inilah yang bikin kasus makin membingungkan.
Pada hari berikutnya, Brata dan Perkutut pergi ke sebuah bengkel yang dimiliki anak punk. Dikira mau nangkep, Brata nyaris dipukulin para pegawai. Untungnya, Brata langsung bertemu dengan pemilik, Robi, yang ternyata adalah anak dari kedua korban. Dari obrolan mereka, terlihat bahwa Robi berantem dengan ibunya yang terlalu memaksakan masa depan dan bikin dia dijebloskan ke penjara dua kali.
Saat mendengar cerita bahwa sang ibu dibunuh, Robi cuma tertawa sambil berkata, "Yang benci sama ibu gua rupanya bukan cuma gua, ya." Namun, saat Brata mengatakan bahwa ayahnya juga dibunuh, Robi langsung terlihat terpukul.
Robi pun dibawa ke laboratorium forensik buat ngenalin identitas para korban. Betapa tertekannya Robi waktu tahu bagaimana cara kedua orangtuanya dibunuh. Dia pun berkata bahwa jam Rolex palsu yang dipakai sang ayah merupakan hadiah ulang tahun darinya. Berbeda dengan ibunya, sang ayah enggak pernah maksain masa depan Robi.
Sementara itu, melalui perbincangan dengan seorang OB, Vera mendapatkan gagasan bahwa “Semua bukti udah ada di dalam lab, jadi untuk apa dicari lagi?” Di akhir cerita, digambarin bahwa Brata dan tim sedang mencari bukti baru di TPS (tempat pembuangan sampah), enggak jauh dari tempat Audi diparkir. Mengejutkannya, Brata malah nemuin gerobak bapak-bapak yang hilang dalam episode 1.
Cerita Brata di episode 2 berjalan lebih lembut dan enak ketimbang episode 1. Brata digambarin lebih lunak dan enggak ngegas. Bahkan, dia menenangkan Topan yang disiram air panas oleh sang istri karena ketahuan ngambil untung banyak dari menjual sang istri sebagai PSK. Mungkin, selain mulai banyak titik terang, Brata juga udah ditekan oleh komandannya buat enggak berlaku kasar lagi karena bakal menarik perhatian media.
Memang, sih, ada sedikit banget hal yang bikin gemas para pencinta serial kriminal. Misalnya, proses wawancara saksi Sasa yang enggak menggunakan metode gambar. Daripada mencari bukti dengan hanya bermodalkan omongan, kenapa Sasa enggak menggambarkan mobil macam apa yang dia lihat? Kenapa harus nunggu Vera mengatakan bahwa dia mungkin tahu jenis mobil korban? Namun, sedikit kejanggalan itu tertutupi dengan bukti demi bukti yang kuat dan alur yang menegangkan.
Nah, siapakah sosok psikopat yang bisa membunuh orang-orang intelek dengan cara yang sadis? Kalau lo penasaran, yuk, ikutin terus rekap serial Brata hanya di Kincir.com!