Pada Februari 2024 ini, kita akan kedatangan serial Avatar: The Last Airbender yang tayang secara eksklusif lewat layanan streaming Netflix. Serial ini merupakan adaptasi live action dari kartun berjudul sama yang tayang pada era 2000-an dan sangat populer di seluruh dunia. Makanya, banyak yang menaruh ekspektasi tinggi terhadap proyek live action ini.
Proyek live action dari serial animasi dan semacamnya memang sempat memiliki reputasi buruk karena banyak yang gagal, termasuk beberapa proyek yang diproduksi Netflix. Namun, setelah kesuksesan Netflix menggarap live action One Piece dan Yu Yu Hakusho, banyak yang akhirnya punya ekspektasi tinggi untuk The Last Airbender.
Perubahan live action Avatar: The Last Airbender Netflix
Sayangnya, ekspektasi penggemar kartun orisinalnya kembali turun menjelang penayangan serial live action Avatar: The Last Airbender. Hal ini terjadi setelah wawancara Kiawentiio dan Ian Ousley selaku pemeran Katara dan Sokka di serial live action-nya, seperti melansir Entertainment Weekly. Keduanya mengatakan bahwa ada beberapa elemen yang diubah dari kartunnya agar jadi lebih realistis di live action-nya, seperti kepribadian seksismenya Sokka.
“Saya merasa kami juga menghilangkan elemen betapa seksisnya (Sokka). Saya merasa ada banyak momen dalam serial aslinya yang kurang pas,” ungkap Kiawentiio. Pernyataan Kiawentiio tersebut kemudian langsung disepakati oleh Ian Ousley.
Terungkapnya elemen sifat seksisme Sokka yang dihilangkan dalam versi live action-nya ini menuai kecaman dari penggemar kartun orisinalnya. Sebab, banyak yang menganggap sifat seksisme adalah hal yang penting bagi perkembangan karakter Sokka di kartunnya. Mulai dari yang suka merendahkan kaum perempuan, hingga jadi yang lebih menghargai dan bahkan sampai belajar bertarung bersama Pejuang Kyoshi yang diisi kaum perempuan.
Selain itu, banyak netizen yang menganggap kalau keputusan menghilangkan sifat seksisme Sokka ini jadi alasan Michael DiMartino dan Bryan Konietzko selaku kreator kartun orisinalnya hengkang sebagai produser eksekutif dari proyek live action-nya. Meski begitu, pihak Netflix atau kreator serial live action Avatar: The Last Airbdender masih belum buka suara terkait alasan menghilangkan sifat seksisme Sokka tersebut.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan perubahan yang ada di live action Avatar: The Last Airbender tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar film lainnya, ya!