Seiring berjalannya waktu, banyak hal yang berubah dari sebuah serial. Bukan cuma alur dan konflik yang makin seru, beberapa tokoh juga tumbuh.
Ya, para tokoh di serial-serial tenar dibuat bak manusia biasa yang juga bisa berubah. Menyebalkan ataupun enggak, beberapa serial menampilkan perubahan tokoh-tokoh tertentu. Yang patut diapresiasi adalah, tokoh-tokoh ini berubah dengan cara yang halus dan alamiah, sehingga bisa masuk ke nalar kita.
Nah, mau tahu siapa aja sih tokoh yang mengalami perubahan karakter secara natural? Kenalan sama mereka di sini, yuk. Siapa tahu, salah satunya adalah karakter favorit kalian.
1. Asher Millstone (How to Get Away with Murder)
Ngelihat Asher Millstone di episode-episode awal How to Get Away with Murder memang bikin kita sebel. Asher Millstone adalah tokoh yang punya privilege: terlihat keren, berkelas, kebanyakan pencitraan, dan bahkan bisa menghindari keterlibatan dalam kematian Sam.
Namun, lama kelamaan, kita bisa melihat sisi lain Milestone. Sikapnya yang seringkali menyebalkan itu enggak bisa dilepaskan dari hubungannya yang buruk dengan sang ayah di masa lalu. Jadi, penonton pun lama-lama berempati sama tokoh yang satu ini.
How to Get Away with Murder menceritakan kisah para mahasiswa hukum yang pada akhirnya terlibat jadi pelaku berbagai kasus kriminal beneran lantaran pengaruh Annalise Keating, sang dosen.
2. Sansa Stark (Game of Thrones)
Tokoh dalam Game of Thrones yang punya perkembangan karakter menarik adalah Sansa Stark. Stark dibesarkan dalam lingkungan yang traumatis dan enggak mendukung. Di awal-awal episode, Sansa digambarin sebagai orang yang lemah, cuma menunggu nasib baik datang kepadanya.
Seiring berjalannya waktu, Sansa Stark berubah menjadi seorang gadis yang tangguh dia pun mulai realistis. Memandang dunia dan mulai memiliki Ambisi inilah yang bikin Sansa Stark banyak disukai oleh orang-orang.
Nah, kalau kalian mau tahu definisi girl power yang sesungguhnya, mungkin bisa belajar dari Sansa Stark.
3. Alex Karev (Grey's Anatomy)
Alex Karev di Grey’s Anatomy (2010), mulanya merupakan sesosok pria yang terlihat egois dan sulit menghargai perempuan. Bisa dibilang ada banyak orang yang benci sama Alex, terutama penonton perempuan.
Di musim-musim tayang terakhir, Alex berubah menjadi sosok pria yang terlihat berperasaan dalam dan perhatian sama orang lain. Tentu ini enggak bisa dilepaskan dari interaksinya dengan pasien yang membuat jiwa kemanusiaannya menjadi bangkit dan lebih menghargai sesosok manusia.
4. Molly Hooper (Sherlock)
Molly Hooper awalnya terlihat hanya seperti tikus laboratorium yang enggak punya pengaruh besar dalam jalannya cerita, kecuali membantu Sherlock Holmes dalam menganalisis hal-hal terkait kasus.
Lama-kelamaan, Hooper jadi punya bagian penting dalam alur serial yang udah tayang sejak 2010 ini, dan di dalam hati Sherlock Holmes sendiri. Sesuatu yang mungkin enggak banyak disangka orang dari awal. Apalagi, Sherlock Holmes adalah pria dengan kepribadian sangat aneh yang kadang kurang memperhatikan hal-hal manis seperti cinta.
Kalian masih ingat, enggak, sama kematian palsu Sherlock Holmes? Watson selaku teman dekat bisa aja enggak ngerti. Namun, Molly Hooper-lah yang membantu Sherlock Holmes dalam merencanakannya.
5. Tommy Carcetti (The Wire)
Dalam serial kriminal The Wire (2002), Tommy Carcetti tampil sebagai kandidat walikota yang idealis, benci dengan korupsi, dan juga ingin membangun kota dengan lebih baik. Politikus protagonis dan penuh dengan sifat malaikat, deh! Tentunya, hal ini bikin memunculkan harapan banyak orang.
Apa yang terjadi setelah Carcetti menang? Jelas, keadaan berjalan seperti apa yang biasa kita lihat di dunia nyata. Calon pemimpin yang tadinya keliatan baik, penuh optimisme, dan benci sama birokrasi yang korup, nyatanya jadi haus kekuasaan.
Carcetti malah melakukan beberapa hal yang bisa mendukung langkahnya untuk meraih jabatan yang lebih besar: jadi gubernur. Hmm, seperti déjà vu? Itulah alasan kenapa perkembangan karakter Carcetti ini termasuk dalam salah satu yang terbaik.
***
Kalau kalian nonton sebuah serial dan suka banget sama tayangan itu, lebih baik ikuti secara rutin dari awal. Supaya kalian enggak bingung sama adanya berbagai perubahan drastis.
Selain itu, perubahan karakter para tokoh ini juga bisa jadi pelajaran, seperti dalam 500 Days of Summer (2009), yaitu people change, feelings change.