Avatar

Perbandingan 7 Karakter Avatar: The Last Airbender Versi Netflix dengan Film Live Action Versi 2010

Hanya dalam waktu singkat setelah Netflix merilis serial live action Avatar: The Last Airbender, serial ini langsung ditonton banyak orang dan berhasil menjadi perbincangan di internet. Walau ada perubahan, The Last Airbender versi Netflix masih berpegang teguh pada cerita utama di serial animasinya. Enggak heran banyak orang menyebut serial live action ini jauh lebih baik dari film The Last Airbender (2010) yang digarap sutradara M. Night Shyamalan.

Selain ceritanya yang lebih akurat, The Last Airbender versi Netflix juga menampilkan karakter yang penampilan dan desainnya lebih mendekati versi animasinya daripada film live action versi 2010. Beberapa waktu lalu, KINCIR sudah pernah membuat perbandingan karakter antara versi Netflix dan versi animasinya. Kini, KINCIR mau membandingkan karakter antara The Last Airbender versi Netflix dengan versi film live action rilisan 2010.

Nah, KINCIR bakal memperlihatkan perbandingan beberapa karakter Avatar: The Last Airbender versi Netflix dengan The Last Airbender versi film live action!

Perbandingan karakter Avatar: The Last Airbender

1. Avatar Aang

Avatar

Di film live action versi 2010, Aang diperankan oleh Noah Ringer yang sama sekali tidak punya pengalaman akting. Ringer mendapatkan peran Aang melalui proses audisi, bahkan dia harus mengikuti sekolah akting sebelum memulai proses syuting. Secara wajah, Aang versi Ringer tidak memiliki karakteristik wajah Asia. Lalu, tato yang ada di dahinya Aang versi Ringer memiliki desain yang berbeda dari versi animasinya.

Di The Last Airbender versi Netflix, Aang diperankan oleh Gordon Cormier yang masih terhitung aktor pendatang baru dengan beberapa pengalaman akting. Dibandingkan Noah Ringer, Aang versi Cormier jelas memiliki karakteristik wajah Asia yang sesuai dengan versi animasinya. Tato dahi Aang versi Cormier pun jelas lebih akurat dengan animasinya, ditambah lagi dengan kostumnya yang benar-benar mirip dengan versi animasi.

2. Katara

Avatar

Di film live action versi 2010, Katara diperankan oleh Nicola Peltz yang saat itu masih jadi aktris pendatang baru dengan pengalaman akting yang sedikit. Kabarnya, sutradara Shyamalan sampai tidak mau membuat The Last Airbender jika Peltz tidak diikutsertakan di proyek film ini. Namun bagi penggemar, pemilihan Peltz sebagai Katara menimbulkan kontroversi karena dia adalah aktris kulit putih yang memerankan karakter yang terinspirasi dari suku Inuit.

Di The Last Airbender versi Netflix, Katara diperankan oleh Kiawentiio yang juga pengalaman aktingnya masih sangat sedikit. Belajar dari kesalahan di film live action, Netflix dengan tegas mencari aktris keturunan suku asli Amerika untuk memerankan Katara, hingga ditemukanlah Kiawentiio. Secara tampilan, Katara versi Kiawentiio jelas lebih akurat dengan animasi. Sayangnya, dia dikritik karena kualitas aktingnya dianggap kurang bagus.

3. Sokka

Avatar

Di film live action versi 2010, Sokka diperankan oleh Jackson Rathbone yang saat itu sedang naik daun karena perannya sebagai Jasper di seri film Twilight. Seperti Nicola Peltz yang memerankan Katara, pemilihan Rathbone sebagai Sokka juga menimbulkan kontroversi karena dianggap sebagai tindakan whitewashing untuk karakter yang didasarkan pada suku Inuit. Selain itu, penggambaran Sokka versi Rathbone juga sangat berbeda dengan animasinya.

Di The Last Airbender versi Netflix, Sokka diperankan oleh Ian Ousley masih terhitung aktor pendatang baru dengan beberapa pengalaman akting. Pemilihan Ousley sebagai Sokka sempat menimbulkan kontroversi karena ada dugaan Ousley memalsukan identitasnya sebagai keturunan suku asli Amerika. Di luar kontroversi tersebut, Ousley mampu membuktikan bahwa dia aktor yang tepat untuk memerankan Sokka.

4. Zuko

Avatar

Di film live action versi 2010, Zuko diperankan oleh Dev Patel yang saat itu sedang naik daun karena dia membintangi Slumdog Millionaire (2008). Begitu mendapatkan peran Zuko, Patel harus menjalani pelatihan seni bela diri secara intens. Pemilihan Patel sebagai Zuko juga menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar karena aktor keturunan India memerankan karakter yang didasarkan pada orang Asia Timur.

Di The Last Airbender versi Netflix, Zuko diperankan oleh Dallas Liu yang sebelumnya membintangi Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021). Dibandingkan Dev Patel, Zuko versi Liu jelas terlihat lebih akurat dengan animasinya. Tidak hanya secara fisik, Liu bahkan berhasil menampilkan berbagai sifat khas Zuko selama memerankan karakter tersebut. Selain pemeran Sokka, aktingnya Liu juga mendapatkan pujian.

5. Iroh

Avatar

Di film live action versi 2010, Iroh diperankan oleh Shaun Toub yang merupakan aktor keturunan Iran. Seperti Dev Patel yang memerankan Zuko, pemilihan Toub sebagai Iroh jelas menimbulkan kontroversi karena aktor keturunan Iran memerankan karakter yang didasarkan pada orang Asia Timur. Semakin diperparah dengan desain karakter Iroh versi Toub yang terlihat jauh berbeda dengan versi animasinya.

Di The Last Airbender versi Netflix, Iroh diperankan oleh Paul Sun-hyung Lee yang sebelumnya dikenal lewat perannya di Kim’s Convenience dan perannya sebagai Carson Teva di semesta Star Wars. Kamu pasti setuju bahwa Lee memang terlahir untuk memerankan Iroh. Dari fisiknya saja, Iroh versi Lee jelas terlihat persis seperti versi animasinya. Lee juga berhasil menampilkan sisi kebijakan dan lucunya Iroh.

6. Azula

Avatar

Di film live action versi 2010, Azula diperankan oleh Summer Bishil yang merupakan aktris keturunan India. Azula versi Bishil muncul sangat singkat di bagian ending The Last Airbender, dengan tujuan sebagai teaser untuk film keduanya yang tidak pernah dibuat. Saking singkatnya, rasanya sulit menilai bagaimana penampilan Bishil sebagai Azula.

Di The Last Airbender versi Netflix, Azula diperankan oleh Elizabeth Yu yang merupakan aktris pendatang baru dengan sedikit pengalaman akting. Berbeda dengan Azula versi Bishil yang muncul dalam hitungan detik, Azula versi Yu jelas memiliki jatah tampil lebih banyak dengan muncul di beberapa episode. Secara akting, Yu berhasil menampilkan sisi kejamnya Azula. Namun secara penampilan, masih banyak penggemar yang menganggap Yu tidak cocok menjadi Azula.

7. Ozai

Avatar

Di film live action versi 2010, Ozai diperankan oleh Cliff Curtis yang merupakan aktor keturunan suku Maori. Dilihat dari foto di atas, siapa pun pasti setuju bahwa Ozai versi Curtis tampilannya sangat menyimpang dari versi animasinya. Iroh versi Shaun Toub bahkan terlihat lebih cocok menjadi Ozai daripada Ozai versi Curtis.

Di The Last Airbender versi Netflix, Ozai diperankan oleh Daniel Dae Kim. Secara penampilan, Ozai versi Kim jelas kemiripannya mendekati versi animasinya. Secara akting, Kim juga berhasil menampilkan kekejaman Ozai sebagai ayah maupun sebagai penguasa Negara Api.

***

Itulah perbandingan deretan karakter Avatar: The Last Airbender versi Netflix dengan versi film live action yang dirilis pada 2010. Kamu pastinya setuju, ‘kan, jika Netflix melakukan kerja baik dalam mencari aktor untuk serial live action The Last Airbender daripada versi film live action-nya?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.