– Drama Korea 18 Again adaptasi film Hollywood yang memiliki sentuhan khas Korea Selatan yang bikin dia jadi unik.
– Ada banyak hal inspiratif yang bisa dijadikan pelajaran oleh penonton.
Apa yang bakal kalian lakukan seandainya bisa balik menjadi diri sendiri saat remaja? Apakah kalian bakal memperbaiki diri? Atau malah mengulangi kesalahan-kesalahan lama? Kalau semua pertanyaan itu berputar di benak kalian, coba, deh, menonton drama Korea 18 Again.
Drakor ini merupakan adaptasi dari serial Hollywood berjudul 17 Again tentang Mike O’Donnell, pria berusia 37 tahun dengan kehidupan stagnan yang berharap bisa kembali ke usia remaja sebelum dia menghamili pacarnya. Keinginannya terkabul dan dia kembali memiliki fisik remaja pria berusia 17 tahun.
Drama Korea 18 Again berkisah tentang Jung Da-jung (Kim Ha-Neul) dan Hong Dae-young, sepasang suami istri yang mau bercerai. Usai mengalami sebuah kejadian, Dae-young pun tiba-tiba kembali kepada tubuh anak 18 tahun dan dia pun harus menjalani hal itu dengan baik.
Meskipun hadir dengan berbagai hal-hal ajaib yang enggak mungkin terjadi di dunia nyata, 18 Again adalah film segar yang memberikan kita banyak banget pelajaran hidup. Dari episode pertama, serial ini terlihat menyenangkan dan enggak terlalu berat buat ditelan, cocok untuk menyegarkan kalian dari hari-hari yang penuh dengan kesibukan. Serial ini enggak cuma menarik buat kalian yang menggemari drama Korea, tetapi juga buat siapa aja.
Simak, yuk, hal menarik yang bisa kalian dapatkan dari drama Korea 18 Again.
1. Mengajari Kalian buat Lebih Bijak dalam Berbuat
Drakor 18 Again bakal cocok banget dijadikan sebagai film edukasi buat remaja. Pada saat kita berada di masa puber, kita enggak berpikir panjang soal banyak hal, seperti cinta misalnya. Hubungan seks bebas pun jadi sering dijadikan tanda keseriusan.
Dua tokoh dalam film ini menikah, karena dulu Hong Dae-young (Lee Do-Hyun) menghamili Jung Da-jung di luar nikah. Akibatnya, masa depan keduanya suram karena harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan membuang banyak mimpi mereka.
Belajar dari pasangan ini, kalian harus bertanya kepada diri sendiri: apakah sudah siap menghadapi konsekuensi atas perbuatan sendiri? Kalau belum, lebih baik jaga diri aja, deh.
2. Menikahi Orang yang Kalian Cintai Enggak Selalu Menjadikan Hidup Sempurna
Tak pernah ada jaminan kebahagiaan dalam cinta, termasuk menikahi orang yang kalian cintai. Yang bikin pernikahan sempurna bukan sekadar kesempurnaan fisik dan juga cinta, tetapi juga aspek finansial, kesiapan mental, bahkan lingkungan.
Lantaran mengawali pernikahan dengan hal yang kurang baik, ada kesan bahwa kedua orangtua pasangan ini kurang suportif. Mereka bahkan menyarankan pengguguran kandungan sebagai solusi –sebuah hal yang enggak diturutin sama Da-jung dan Dae-young.
Selain itu, perceraian mereka juga merupakan dampak dari ketidaksiapan dalam segala hal. Sebagai anak muda, mereka masih mau seneng-seneng dan mengejar mimpi, apa daya hal itu terenggut oleh tanggung jawab. Selain itu, membesarkan anak kembar rupanya membutuhkan biaya besar dan mereka jelas enggak siap.
Kalau kalian ingin menikah cuma karena melihat betapa imutnya pesta pernikahan teman-teman kalian, sebaiknya pikir-pikir lagi, deh. Pernikahan, apalagi kalau udah ada anak, akan sangat mengubah hidup kalian dan itu belum tentu indah.
3. Menjabarkan Masalah Cinta, Keluarga, Karier, dengan Cara yang Lebih ‘Ketimuran’
Meskipun diadaptasi dari 17 Again, tetapi sebenarnya ada banyak komponen dari 18 Again yang sangat Korea Selatan. Serial ini mampu melepaskan cerita dari budaya Amerika Serikat yang jelas berbeda sama budaya Korea Selatan.
Dalam 17 Again, ada beberapa humor yang buat orang Asia kurang layak, misalnya, nih, kayak pembicaraan frontal soal ereksi atau ketelanjangan cowok dari belakang. Memang, sih, 18 Again belum selesai, tetapi dari awal terlihat humor-humor yang berbeda dengan versi aslinya. Cerita mengalir dengan lebih halus dan begitu pula interaksi antartokoh.
Selain itu, isu-isu sosial Korea Selatan juga dibahas, lho. Mulai dari isu feminisme, diskriminasi, sampai dengan bagaimana pentingnya penilaian masyarakat terhadap diri kalian. Bumbu-bumbu ini yang bikin 18 Again jadi enggak membosankan bahkan buat kalian yang udah nonton 17 Again.
4. Pendalaman Karakter yang Lebih Baik
Dalam platform IMDb, kita melihat ada perbedaan besar antara rating 17 Again dan 18 Again. Hal itu terjadi karena banyak faktor sebetulnya. Durasi yang singkat dan karakter yang enggak terlalu dalam bikin 17 Again hanya diganjar skor 6,6. Sementara itu, 18 Again sebagai serial menawarkan pendalaman karakter yang lebih baik dan mendapatkan skor di atas 8.
17 Again sebetulnya terlihat seperti tipikal film komedi Amerika Serikat pada umumnya dengan dialog-dialog dan adegan klise. Sementara, drama Korea 18 Again mengawali karya dengan dialog dan adegan kocak dan menyenangkan. Semoga formula seperti ini bertahan hingga episode-episode selanjutnya.
5. Karakter yang Punya Banyak Dimensi
Da-jung dan Dae-young, atas perbuatannya di masa lalu dan ketidaksiapan menikah seolah kayak karakter-karakter payah, nyatanya enggak juga. Mereka juga punya sisi baik sebagai manusia, sebagai pasangan, dan sebagai orangtua.
Pada awalnya, keluarga mereka berdua menginginkan aborsi. Alih-alih menuruti itu, mereka justru bertanggung jawab dan membesarkan anak-anak, meskipun mereka belum dewasa.
Terlepas dari kontroversi pro-life dan pro-choice, pada akhirnya pilihan mereka adalah membesarkan anak dan menjalani apa yang udah mereka mulai. Ini bukan hal yang mudah buat anak remaja dan mereka membuat pilihan bijak.
6. Belajar Menjadi Orangtua yang Menyenangkan dari Da-jung dan Dae-young
Kekerasan dalam rumah tangga bahkan pengabaian kerap terjadi dari orang-orang yang belum cukup persiapan mental dan finansial dalam menikah. Untungnya, hal itu enggak terjadi di dalam keluarga ini.
Walaupun pernikahan Da-jung dan Dae-young karam, tetapi mereka adalah orangtua yang baik. Mereka enggak pernah mengabaikan anak dan membesarkan mereka dengan baik. Padahal, di dalam diri mereka, pastinya ada rasa stres yang besar karena membesarkan anak saat masih berusia sangat muda.
7. Tak Ada Kata Terlambat untuk Mengejar Mimpi
Da-jung sejak lama bercita-cita sebagai news anchor. Karena tanggung jawab pernikahan yang kelewat muda, mau enggak mau dia harus mengubur mimpinya untuk sementara. Pada akhirnya, dia berhasil meraih itu di atas 30 tahun, walaupun sempat dipandang sebelah mata karena dia masih terikat pernikahan!
Layaknya yang ada dalam film Kim Ji-young, Born 1982 (2019), society Korea Selatan memang kejam sama wanita. Bahkan dalam masyarakat modern, wanita yang sudah menikah dan udah punya anak dianggap selesai kariernya.
Para orangtua menganggap bahwa semua kewajiban rumah tangga berada di bahu wanita dan bos-bos perusahaan kebanyakan menganggap bahwa wanita yang sudah menikah itu merepotkan –karena waktu mereka bakal tersita sama suami dan anak. Hal itu dianggap mengurangi produktivitas. Namun, Da-jung nyatanya berhasil buat meraih mimpinya dengan mendobrak stereotip gender dan usia.
Dalam dunia yang serba keburu-buru ini, para manusia berlomba-lomba buat sukses di usia muda. Apalagi, ada banyak reward dari masyarakat buat mereka yang udah jadi orang penting di usia sangat muda. Padahal, belum tentu mereka sudah matang.
Sebetulnya, enggak ada korelasi antara kehebatan dan sukses di usia muda. Setiap orang memiliki waktu emasnya sendiri-sendiri. Enggak ada salahnya memulai mimpi di usia 30 tahun, bahkan 40 tahun. Da-jung mengajarkan kita bahwa manusia enggak perlu berhenti belajar dan enggak ada kata terlambat dalam mengejar mimpi.
8. Tak Ada yang Abadi, Termasuk Ketenaran
Pada masanya, pasangan ini adalah idola banyak orang karena mereka hit dan berparas menawan. Namun, setelah mereka menikah dan memiliki anak, hal itu enggak mereka dapatkan lagi.
Ada banyak pria dan wanita tenar saat remaja yang mengalami star syndrome setelah mereka dewasa. Mereka seolah menolak bahwa dunia sudah berubah dan teman-teman mereka sudah punya kehidupan sendiri-sendiri.
Di dunia ini, enggak ada yang abadi. Bisa saja pada saat sekolah dulu, kalian dikagumi habis-habisan. Namun, ketika beranjak dewasa, para fans kalian udah punya kehidupan bahkan menemukan cinta. Sebaiknya memang kita enggak terbuai sama ketenaran saat remaja, karena para orang dewasa sudah jauh lebih realistis.
9. Dunia Karier Memang Kejam
Sudah capek-capek meraih mimpi, kenyamanan Da-jung terganggu gara-gara publik memerhatikan proses perceraiannya. Padahal, proses perceraian enggak seharusnya menjadi tolok ukur kualitas seorang pembawa berita karena dia bukanlah pejabat publik. Namun, opini publik berpengaruh dalam kelanggengan acara yang dibawakan Da-jung. Akhirnya, Da-jung enggak membawakan acara itu lagi.
Gosip rumah tangga orang memang asyik buat dibahas, tetapi hal itu sebetulnya adalah ranah privasi yang enggak perlu dipermasalahkan banyak orang. Sayangnya, ketika sudah berhubungan sama profit dan masyarakat, para pemilik perusahaan enggak bakal peduli sama hal itu.
Citra Da-jung menjadi tercoreng dan alih-alih dibela, dia kehilangan acara. Dunia pekerjaan memang sekejam itu dan kalau mau bertahan, kita memang harus jadi kuat.
***
Drama Korea 18 Again sejauh ini bukan cuma serial yang mengandalkan keajaiban. Meskipun kalian jadi muda lagi, tetapi enggak selamanya hal itu bisa bikin kalian bahagia karena waktu enggak bisa diulang.
Kalian juga bakal belajar banyak dengan mengikuti serial ini, walaupun memang karakter Da-jung yang diperebutkan beberapa cowok (bahkan waktu dia sudah masuk usia kepala tiga!) agak mengingatkan kita pada drama cinta Bella Swan. Namun, tenang aja, penggambaran hal ini cukup smooth dan enggak membuat Da-jung kayak tokoh Mary Sue yang kelewat sempurna, kok.
Nah, kalau kalian tertarik buat nonton drama Korea 18 Again, kalian bisa buka Viu dan buat akun di sana untuk pengalaman nonton yang lebih asyik!