*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Mitos dan legenda memang sudah jadi makanan sehari-hari, apalagi buat orang Indonesia yang enggak bisa lepas dari hal-hal klenik. Hal ini selalu bisa jadi makanan empuk dan punya segi romansanya tersendiri. Misalnya saja dunia sihir dan segala makhluk-makhluk ajaibnya. Mungkin J.K. Rowling bukan yang pertama menceritakan dunia sihir dengan segala keajaibannya. Namun, enggak bisa disangkal bahwa kisah petualangan seorang anak laki-laki bernama Harry Potter telah membangkitkan semangat para pencinta fantasi dan dunia sihir.
Akhirnya, banyak kisah tentang makhluk mitos semacam vampir, manusia serigala, dan penyihir yang enggak pernah kehilangan pasarnya. Bisa jadi, karena itu pula Netflix percaya diri meluncurkan serial orisinal terbarunya tentang sebuah sekolah berisi penyihir dan manusia serigala yang tergabung dalam organisasi rahasia. The Order judulnya.
Kisah The Order ditulis oleh Dennis Heaton dan Shelley Eriksen untuk serial sepanjang 10 episode. Dengan season 1 yang mulai tayang pada 7 Maret 2019, The Order mengisahkan Jack Morton (Jack Manley), seorang siswa yang masuk ke Belgrave University dalam misi membalaskan dendam kematian ibunya. Dia ingin bergabung dengan The Order, sebuah ordo alias perkumpulan rahasia dan menguak lebih banyak tentang ayahnya. Namun, semua itu justru membawanya kepada dunia sihir gelap penuh intrik.
Kalau suka nonton Teen Wolf, The Vampire Diaries, True Blood, atau serial Netflix lainnya, Chilling Adventure of Sabrina, kalian dijamin suka dengan The Order dan enggak bisa berhenti nonton sampai episode terakhirnya. Simak dulu, yuk, ulasan di bawah. Siapa tahu kalian jadi penasaran dan tertarik nonton The Order di Netflix!
Premis yang Mudah Diikuti
The Order kayaknya memang enggak mau ngasih kisah yang terlalu rumit, apalagi buat episode pertamanya. Semuanya jelas. Dibuka dengan percakapan di depan makam ibunya, serial ini langsung membuka tabir pertama konfliknya, yaitu datang ke Belgrave University demi membalaskan dendam kematian sang ibu. Masih di pilot episode, Jack Morton bahkan sudah diperkenalkan dengan perkumpulan rahasia yang jadi tujuannya di universitas itu, The Hermetic Order of the Blue Rose.
Mulai dari situ, perjalanan Jack bergerak cepat. Dia dapat undangan buat ikut perekrutan orde rahasia itu, dapat teman baru, musuh baru, dan gebetan baru. Yah, tipikal serial remaja, sih, ya.
Episode pertama juga bikin Jack terlibat dalam misteri pertama serial ini, yaitu kematian para rekrutan The Order. Episode ini juga langsung mengungkap adanya makhluk sihir lain di Belgrave University yang mungkin saja bisa jadi biang keladi kematian para rekrutan baru. Ini baru awal dari kisah Jack yang tentunya bakal bikin kalian penasaran buat ikutin episode selanjutnya.
Drama Supernatural yang Menyindir Anak Muda
Berlatar era 2023, jelas para mahasiswa yang ada di serial ini dekat dengan gambaran anak muda zaman sekarang yang dianggap kurang punya rasa tanggung jawab. Karakter seperti Gabrielle Dupres pun jadi gambaran buat seorang narsistik yang suka cari perhatian. Sama halnya dengan Randall Carpio, Lilith Bathory, dan Hamish Duke, tiga anggota The Knights of Saint Christopher.
Meski jadi bagian dari salah satu organisasi sihir tua yang penting, mereka seakan enggak peduli. Mereka cuma ikut karena mengisi waktu luang. Saat harus menjalankan misi penting, mereka juga kurang termotivasi. Meski insting mereka ngasih tahu bahwa ada bahaya yang bakal terjadi, kalau mereka lagi enggak mood atau ada urusan lain, ya, mereka cuek saja. Malah, mereka lebih banyak main-main dan minum-minum daripada melakukan tugas mereka.
Jack Morton pun enggak seperti protagonis kebanyakan. Dibandingkan dengan tokoh utama lain, Harry Potter misalnya, Jack bukanlah pemberani. Dia juga enggak mau susah pada awalnya dan mudah teralihkan fokusnya, persis dengan “karakteristik buruk” yang dilekatkan dengan citra anak muda kekinian. Meski demikian, serial ini enggak menjelek-jelekkan generasi muda. Karakter Jack pun berkembang seiring hari-harinya di The Order.
Karakter Utama yang “Membumi”
Uniknya, karakter Jack yang seharusnya jadi protagonis dalam serial ini enggak menonjol di antara karakter lainnya. Jack memang punya proporsi yang besar banget. Hampir setiap adegan di film ini menyangkut Jack. Namun, apakah kontribusinya juga sebesar itu?
Karakter Jack justru berada di area abu-abu. Dibilang baik, enggak juga. Dibilang jahat, ya, pasti enggak. Dia enggak bisa dibilang menderita, tapi juga enggak bahagia. Dia juga enggak bisa mengundang simpati, tapi juga enggak bikin kalian benci.
Sebetulnya yang coba dibangun di serial ini adalah persepsi bahwa Jack cuma remaja biasa yang enggak bisa lihat ketidakadilan, tapi dia sendiri juga enggak luput dari kesalahan. Namun, kesalahan yang dia buat pun sebetulnya bisa dihindari, mengingat dia punya sifat enggak suka ketidakadilan.
Butuh Banyak Penjelasan
Terlalu banyak yang sengaja enggak dijelaskan di serial ini. Entah mungkin karena berniat bikin season 2 atau memang ceritanya yang punya banyak plot hole. Meski premis dan episode perdananya cukup banyak menjelaskan garis besar konflik yang menanti Jack Morton, episode selanjutnya banyak meninggalkan lubang-lubang enggak berarti di ceritanya.
Misalnya saja nasib kakaknya Renee Marand ketika tahu rahasia Jack lalu diserang oleh Jack. Belum lagi keberadaan Necrophone setelah rusak dipakai Peter Morton, kakeknya Jack. Persoalan kematian dan kehidupan setelah mati pun di serial ini kelihatan mudah banget dipermainkan dan tanpa penjelasan apa pun, selain bahwa yang telah pergi bisa melihat memori yang tertinggal.
Sampai ending pun, kisah dalam serial ini terasa masih di permukaan saja. Namun, justru pertanyaan-pertanyaan yang timbul inilah yang bakal membuat kalian penasaran dengan kelanjutan serialnya. Semoga saja Netflix memang merencanakan season 2 untuk The Order.
Akhir yang Kurang Menampar
Buat sebuah serial dark fantasy, The Order justru punya ending yang bisa dibilang terlalu mudah ditebak. Jack Morton bukan yang paling ahli dalam sihir, juga bukan manusia serigala yang paling haus darah. Namun, setelah perbincangannya dengan Clay, semua jadi jelas. Anehnya, penyihir sekelas Edward Coventry, seorang Magus Agung yang bahkan sudah dirasuki kekuatan sihir murni, masak iya, enggak bisa membedakan mana golem dan manusia biasa?
Makanya, ketika semuanya selesai, enggak ada kepuasan yang terasa karena klimaksnya terasa cheesy banget. Meski begitu, leraian setelahnya bakal cukup bikin kalian bingung dan penasaran soal nasib Jack Morton dan kawan-kawannya dari The Kinghts of Saint Christopher, perkumpulan rahasia para manusia serigala.
***
Kalau kalian suka dark fantasy tentang dunia sihir, The Order cukup layal masuk dalam daftar tontonan. Namun, kalian harus siap kesal melihat kebodohan dan kecerobohan para tokohnya yang tampak sengaja ditunjukkan buat menyindir anak muda zaman sekarang.
The Order sudah tayang sejak 7 Maret 2019 dan bisa kalian tonton langsung di Netflix. Kalau sudah menyimak tiap episodenya, silakan kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar, ya!