5 Nilai Moral dari Drama Korea Bertema Kecantikan Fisik

– Drama Korea di bawah ini berfokus pada beauty standar.
– Poin-poin penting yang bisa diresapi untuk lebih mencintai diri sendiri

Coba acungkan tangan siapa yang udah kelar nonton drama Korea True Beauty? Drama yang diadaptasi dari webtoon ini baru aja menamati episode terakhirnya pada pekan lalu (4/2). Setelah berakhirnya True Beauty, kita bisa ambil pelajaran bahwa penting sekali untuk bisa belajar menerima diri sendiri dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, karena apa yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain.

Begitu pun dengan masalah kehidupan yang pasti akan selalu ada solusi, hanya tinggal kita perlu berusaha lebih untuk menemukannya. Seperti yang dialami karakter Lim Ju-kyung (Moon Ga-young) di mana dia enggak menyerah dan mencari solusi untuk membangkitkan rasa percaya dirinya.

Via Istimewa

Cerita tentang kecantikan fisik tentu bukan hal baru dalam drakor, True Beauty bukanlah satu-satunya drakor yang menyuguhkan pemandangan karakter utama yang buruk rupa dan enggak menarik. Masih banyak drama Korea bertema kecantikan fisik lain yang mengisahkan karakter kurang menarik yang mengalami kesulitan dalam menjalin pertemanan, meningkatkan karier, hingga menemukan cinta sejati.

Makeover dan transformasi sering kali menjadi sebuah penyelesaian masalah dan akhirnya meningkatkan kepercayaan diri sang karakter. Biasanya dari kisah itulah nantinya akan muncul sebuah nilai moral yang dapat dipetik oleh para penontonnya.

Berikut ini bakal dijabarin beberapa nilai moral dari drama Korea bertema kecantikan fisik. Apa aja? Yuk, simak dan resapi baik-baik ya!

1. Kalian dapat mencapai kecantikan dengan cara dan usaha kalian sendiri – Oh My Venus (2015) dan True Beauty (2020)

Via Istimewa

Drama Oh My Venus mengisahkan Kang Joo-eun (Shin Min-ah), seorang wanita sukses berusia 30-an yang berprofesi sebagai pengacara. Meski memiliki karier yang hebat, orang-orang di sekitar selalu memberikan pandangan negatif hanya karena postur badannya yang obesitas. Yang akhirnya membuat harga dirinya jatuh di titik terendah.

Dari situlah, Joo-eun memutuskan untuk giat berolahraga dengan dipandu oleh Kim Yeong-ho (So Ji-sub). Drama ini menunjukkan kerja keras, dedikasi, dan waktu yang dibutuhkan sang karakter utama untuk mencapai transformasi fisik. Enggak hanya berhasil menurunkan berat badan dan menjadi lebih bugar, Joo-eun bahkan mengalami perubahan dalam beberapa aspek kehidupan; menemukan pertemanan baru, kepercayaan diri, dan cinta sejati dalam hidupnya.

Via Istimewa

Sementara dalam True Beauty, kita bisa lihat bahwa Lim Ju-kyung yang dirisak karena penampilannya, akhirnya berusaha keras melakukan transformasi penampilan dengan cara berdandan. Keahliannya dalam berdandan ini pun dia dapatkan dengan menonton video YouTube. Setelah melalui proses trial and error yang panjang, akhirnya dia menemukan cara untuk membuat dirinya terlihat cantik.

Dari kedua drama tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa meski bagian tertentu dari diri ini yang kita enggak sukai, kita bisa berusaha untuk mengubahnya dengan cara-cara yang positif dan sehat. Sebagian besar drama ini pun mengungkapkan bahwa seseorang enggak boleh dihakimi atau dipermalukan enggak peduli bagaimana penampilannya. Setiap orang berjuang untuk dicintai dan diterima apa adanya, karena kehebatan enggak bisa diukur dengan penampilan saja.

2. Diri kalian yang sebenarnya akan selalu bersinar apa pun yang terjadi – Perfume (2019)

Via Istimewa

Seringkali, sosok ahjumma dianggap sebagai wanita paruh baya yang usil, suka bergosip, dan memaksa. Namun jika kita mau menyelami kenyataannya, sebagian dari mereka adalah tulang punggung keluarga. Mereka mengorbankan seluruh waktu dan tenaga dalam mengurus kebutuhan keluarga hingga mengabaikan diri sendiri dalam prosesnya.

Inilah yang terjadi pada karakter Min Jae-hee (Ha Jae-sook), seorang ibu rumah tangga yang setia dan selalu mengutamakan keluarganya. Saking sibuknya, dia melupakan perawatan diri dan kurang memedulikan dirinya sendiri.

Via Istimewa

Suaminya meremehkannya karena berat badannya dan berselingkuh dengan wanita lain. Jae-hee kemudian menemukan parfum misterius yang membuatnya menjadi wanita muda yang cantik (Go Won-hee).

Suatu hari, perancang busana Seo Yi-do (Shin Sung-rok) menyadari daya tarik baru Jae-hee dan membimbingnya jadi model. Namun, dalam perjalanannya, Yi-do menyadari bahwa bukan kecantikan dari Jae-hee yang membuatnya memilih Jae-hee sebagai model. Melainkan sifat Jae-hee yang mengingatkan Yi-do pada teman masa kecilnya dulu. Salah satu nilai hebat dari drama ini adalah sang karakter utama yang mencintai dirinya apa adanya, baik yang asli “tanpa parfum” atau yang “beraroma”.

3. Bakat dan kecerdasan membuat seseorang semakin cantik – My Lovely Sam Soon (2005) dan She Was Pretty (2015)

Via Istimewa

Kita semua tahu bahwa kecantikan fisik bukanlah satu-satunya kriteria yang membuat seseorang cantik. Bakat dan kecerdasan pun bisa menjadikan seseorang terlihat semakin memesona. Seperti kisah Kim Sam-soon (Kim Sun-ah) yang merupakan koki pastry terampil yang selalu diolok-olok karena usia dan berat badannya.

Dia digambarkan enggak bergelar sarjana, enggak memiliki mobil atau tinggal di apartemen, dan enggak memiliki pacar. Meski enggak memiliki semua itu, Sam-soon terus menjalani kehidupannya dengan versi terbaiknya.

Kepribadiannya yang giat bekerja keras inilah menjadi daya tarik yang membuat Hyun Jin-hoon (Hyun Bin), seorang pengusaha tampan jatuh cinta pada Sam-soon. Sam-soon bahkan enggak berupaya untuk mengubah apa pun tentang dirinya karena Jin-hoon menyukai dia apa adanya.

Via Istimewa

Serupa dengan itu, drama Korea She Was Pretty mengisahkan Kim Hye-jin (Hwang Jung-eum) yang bisa dibilang "kehilangan kecantikannya" saat dia menua. Dia tumbuh dengan wajah kemerahan, bintik-bintik, dan rambut keriting. Sementara, sahabat kecilnya Ji Sung-joon (Park Seo-joon) yang dulunya gemuk dan enggak menarik, tumbuh menjadi bugar, tampan dan gagah sebagai kepala perusahaan penerbitan.

Hye-jin sebenarnya bukan kandidat yang ideal untuk sebuah perusahaan majalah, tetapi karena keterampilan mengedit dan akal yang luar biasa, dia dianggap sebagai salah satu anggota staf yang paling berharga. Dia malu untuk menghadapi sahabat kecilnya tersebut sehingga meminta temannya yang lebih populer dan menarik untuk menggantikannya. Namun, Sung-joon tetap memilih Hye-jin karena chemistry sebagai teman kecil yang mengikat mereka bersama-sama terlepas dari penampilan.

Kedua drama Korea ini berbagi pelajaran yang sama bahwa bakat dan keterampilan karakter utama dapat mengalahkan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain tentang penampilan mereka, dan pada akhirnya itulah yang membuat mereka cantik.

4. Sikap percaya diri enggak serta merta langsung datang dari kecantikan fisik – My ID is Gangnam Beauty (2018)

Via Istimewa

Drama Korea ini bercerita tentang Kang Mi-rae (Im Soo-hyang) yang tumbuh dengan rasa kurang percaya diri setelah kerap dirisak oleh teman sekelas karena penampilannya. Penindasan yang dialami menjadi semakin buruk sampai-sampai yang dia inginkan hanyalah operasi plastik agar bisa memulai kehidupan yang baru di perguruan tinggi.

Rumor segera menyebar tentang dia menjadi “Gangnam beauty,” istilah menghina dalam bahasa Korea yang mengacu pada seseorang yang terobsesi dengan oplas demi mengubah penampilan hingga enggak mudah dikenali. Namun, meski telah berubah menjadi cantik, rasa enggak percaya diri tetap ada di diri Mi-rae.

Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa meski ada tindakan ajaib yang dilakukan untuk mengubah segala bentuk rupa wajah, namun enggak serta merta bisa membuat masalah hilang begitu saja. Karena pada akhirnya kita perlu bisa melatih diri untuk menjadi orang yang utuh, percaya diri, dan mencintai diri sendiri sepenuhnya sebelum bisa mencintai orang lain.

5. Kebahagiaan enggak bisa dicapai dengan balas dendam terhadap orang lain – Birth of the Beauty (2014)

Via Istimewa

Sebelum membintangi drama Perfume, Ha Ja-sook tampil terlebih dulu dalam drama bertema kecantikan fisik lain berjudul Birth of the Beauty. Dalam drama Korea ini, dia berperan sebagai Sa Geum-ran, seorang wanita yang ditipu oleh suaminya dan diperlakukan buruk oleh mertuanya karena penampilannya yang gendut.

Hancur setelah ditinggalkan, dia mengalami kecelakaan mobil dan jatuh dari tebing. Semua orang mengira dia sudah mati. Namun pada kenyataannya, dia selamat dari kecelakaan itu dan menjalani operasi seluruh tubuh hingga wajah dan merencanakan balas dendam terhadap orang-orang yang menganiayanya.

Dia pun berubah menjadi Sara (Han Ye-seul) yang cantik dan penuh pesona dengan bantuan dokter Han Tae-hee (Joo Sang-wook). Namun, sepanjang balas dendamnya, dia menyadari bahwa hal itu enggak membuatnya bahagia. Dirinya masih orang yang sama yang ingin sepenuhnya dicintai. Han Tae-hee pun akhirnya jatuh cinta pada Sara dan menerima semua masa lalu dan ketidaksempurnaannya.

***

Nah, itulah nilai moral positif yang bisa kalian petik dari sederet drama Korea di atas. Seru-seru banget, ‘kan, kalau melihat dari alur ceritanya? Dari deretan drama yang udah disebutkan tadi, mana drama Korea favorit kalian?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.