5 Keresahan Anak Muda yang Tercermin dalam Record of Youth

30 Okt 2020

-Drama Korea Record of Youth resmi tamat pada Selasa lalu.
-Sejumlah permasalahan yang ada di drakor ini juga dialami oleh anak muda di dunia nyata.

Drama Korea Record of Youth akhirnya tamat setelah episode ke-16 nya tayang pada Selasa (27/10). Ending dari drakor tersebut pun bisa dibilang berakhir dengan bahagia karena sejumlah karakternya berhasil meraih mimpinya masing-masing.

Meskipun berakhir dengan bahagia, kita kerap disajikan dengan keresahan anak muda sepanjang serialnya berlangsung. Mulai dari masalah karier hingga konflik personal. Permasalahan yang ada di Record of Youth pun bisa dibilang relate dengan keresahan yang dialami oleh remaja di dunia nyata.

**Di bawah ini KINCIR bakal membahas sejumlah keresahan anak muda yang ada di drama Korea Record of Youth. Yuk, simak!**

1. Idealisme dalam Berkarier

Tokoh utama dari drakor Record of Youth adalah Sa Hye-jun yang diperankan oleh aktor Park Bo-gum. Sejak awal serialnya, Hye-jun selalu memiliki cita-cita untuk menjadi seorang aktor dan mengawali kariernya sebagai model. Meski langkah untuk mencapai pekerjaan impiannya tersebut enggak mulus, dia selalu memegang teguh cita-citanya untuk menjadi seorang aktor.

Dalam salah satu episode, Hye-jun bahkan sempat menolak saat ditawarkan untuk meninggalkan mimpinya tersebut dengan menjadi kepala cabang dari restoran tempat dia bekerja part-time. Hal ini pun membuktikan bahwa Hye-jun merupakan orang yang idealis karena tetap kokoh dalam mengejar cita-citanya.

Well, pada akhirnya Hye-jun memang berhasil menjadi seorang aktor ternama, tapi jalan yang dia tempuh sangatlah tidak mudah dan penuh rintangan. Hal ini juga tentunya dirasakan oleh sejumlah remaja di dunia nyata yang ingin mewujudkan impiannya. Intinya, kalau kalian ingin idealis dalam urusan berkarier, kalian juga harus memiliki kepribadian yang tahan banting agar enggak melenceng dari apa yang diimpikan.

2. Perbedaan Pendapat dengan Orangtua

Mungkin banyak dari kalian yang pernah berantem dengan orangtua karena memiliki perbedaan pendapat, entah itu saat ingin memilih jurusan di perkuliahan atau sewaktu mencari pekerjaan. Terlepas dari para orangtua yang berpikir kalau keputusan mereka yang terbaik untuk anaknya, terkadang hal tersebut enggak sesuai dengan apa yang sang anak inginkan.

Masalah inipun turut digambarkan dalam drama Korea Record of Youth pada sejumlah karakternya. Salah satunya adalah Won Hae-hyo (Byeon Woo-seok) yang kerap berdebat dengan ibunya ketika memilih proyek film yang ingin dia bintangi. Selain itu, sang ibu juga secara diam-diam membeli followers untuk media sosial Hae-hyo yang justru membuat sang anak malu ketika terungkap.

Selain itu, perbedaan pendapat dengan orangtua juga kerap dialami oleh para anak muda yang ingin berkarier di industri seni atau hiburan. Hal ini seperti yang dialami oleh Ahn Jeong-ha (Park So-dam) dan juga Sa Hye-jun.

Hal ini karena ibu Jeong-ha enggak suka kalau dia menjadi ahli make-up dan mengikuti jejak karier ayahnya yang juga berada di bidang seni. Lalu, pada paruh awal serialnya kita juga kerap disajikan dengan pertengkaran Hye-jun dengan ayah serta kakaknya perihal dia yang tetap ingin mengejar karier sebagai aktor. Apalagi, saat Hye-jun menolak untuk menjalani wajib militer untuk mengejar mimpinya tersebut.

3. Wajib Kerja Keras karena Bukan dari Keluarga Berada

Sama seperti halnya dengan dunia nyata, dalam drama Korea Record of Youth kita juga diperlihatkan dengan kesenjangan sosial antara orang kaya dengan yang kurang mampu. Permasalahan sosial tersebut pun turut dirasakan oleh para anak muda di dunia nyata, terutama dalam masalah mencari pekerjaan.

Contohnya adalah Won Hae-hyo yang berasal dari keluarga kaya raya yang bisa dibilang sangat mudah untuk berkarier di dunia hiburan karena mendapatkan dukungan materi dari orangtuanya. Selain itu, semakin tinggi status sosial seseorang, maka semakin mudah juga dalam mencari relasi untuk mendapat pekerjaan. Seperti yang dilakukan ibunya Hae-hyo saat mendekati Lee Tae-su agar anaknya mendapat peran di sebuah drama.

Sedangkan karakter yang berasal dari kalangan kelas bawah, seperti Hye-jun dan Jeong-ha, harus bekerja lebih keras untuk menggapai mimpi dan enggak bisa bergantung atas bantuan orang tua. Di awal serialnya mereka pun dikisahkan memiliki pekerjaan lain atau kerja serabutan untuk menunjang diri mereka demi menggapai impian masing-masing tanpa mengharapkan bantuan dari orang tua.

4. Persaingan Sahabat

Di kehidupan nyata, terkadang kita memiliki impian pekerjaan yang sama dengan sahabat kita. Meski pada awalnya terkesan saling bahu-membahu demi menggapai tujuan yang sama, kita dan sahabat justru bisa menjadi saingan ketika sudah mulai bekerja di kantor atau industri yang sama. Hal ini seperti yang dialami oleh Sa Hye-jun dan Won Hae-hyo yang sama-sama berkarier di dunia model dan akting.

Hae-hyo yang bisa dibilang lebih pertama terkenal di industri hiburan mulai tersaingi oleh Hye-jun yang saat itu tengah naik daun di bidang pekerjaan yang sama. Hasilnya, Hae-hyo pun mulai dibanding-bandingkan terkait persaingan dengan sahabatnya tersebut.

Pada episode terakhir serial Record of Youth pun terungkap bahwa Hae-hyo sebenarnya merasa kesal dan iri dengan Hye-jun yang berhasil menyaingi dan bahkan melampauinya di industri tersebut. Namun, hal tersebut enggak membuat Hae-hyo menyabotase karier sang sahabat dan justru mendukung Hye-jun untuk kemudian dijadikan motivasi bagi dirinya.

5. Hubungan Asmara yang Enggak Direstui

Selain tema menggapai impian, kita juga disajikan dengan pahit-manisnya hubungan asmara sepanjang drakor Record of Youth. Salah satunya seperti yang dialami oleh Kim Jin-u yang berprofesi sebagai fotografer dengan Won Hae-na yang merupakan adik perempuan dari Hae-hyo. Sayangnya, hubungan romantis antara keduanya enggak direstui oleh ibu dari Won Hae-na.

Alasan sang ibu menolak hubungan asmara tersebut adalah karena Jin-u berasal dari kalangan keluarga yang kurang berada, berbeda dengan dirinya yang merupakan orang kaya. Pada akhirnya, Jin-u dan Hae-na pun harus putus dan berfokus pada karier masing-masing agar bisa sukses dan dapat melanjutkan hubungan tanpa khawatir akan ditolak orang tua lagi. Hal ini pun mungkin relate bagi kehidupan asmara sejumlah anak muda di dunia nyata.