Serial kartun SpongeBob SquarePants seringkali mengundang tanya dan rasa penasaran di balik kisah-kisah kocaknya. Ada banyak hal absurd yang bisa ditemukan di kartun kreasi Stephen Hillenburg ini. Salah satunya misteri tentang Plankton yang menikah dengan Karen.
Baca juga 7 Deadly Sins yang Dimiliki Para Karakter SpongeBob SquarePants
Penggemar SpongeBob pastinya tahu betul ada yang aneh dari pasangan ini. Yap, Karen bukan lah plankton atau jenis ikan yang ada di lautan. Karen adalah sebuah komputer super yang dibekali dengan kecerdasan artifisial. Ironisnya, Karen jadi satu-satunya ‘makhluk’ yang dekat dengan Plankton. Saking dekatnya sampai Plankton jadiin Karen sebagai istrinya.
Kok, bisa begitu, ya? Mungkin pertanyaan itu selalu muncul di kepala lo hingga kini. Biar lo enggak pusing lagi memikirkannya, yuk simak pembahasan kenapa Plankton bisa menikah dengan sebuah komputer super.
1. Berawal dari Kalkulator
Pada episode #91a musim kelima, “Goo Goo Gas”, lo bisa lihat wujud awal dari Karen adalah sebuah kalkulator. Plankton lalu memodifikasinya hingga berbentuk monitor dengan garis yang sesekali berubah menjadi gambar wajah.
Seiring berjalannya waktu, Plankton terus mengembangkan teknologi Karen hingga bisa terintegrasi atau menyatu dengan Chum Bucket, restoran cepat saji miliknya. Makanya, lo bisa lihat betapa canggihnya saat dia bicara sama lantai terus langsung dapat respons.
Karen adalah robot canggih yang ngurusin segala macam keperluan Plankton, mulai dari makan hingga mengelola restoran. Dalam beberapa episode, lo juga bisa lihat Karen enggak cuma nempel di dinding, tapi juga bisa bergerak dengan roda dan tangan buatan.
2. Hanya Karen yang Mengerti Plankton
Selama serial SpongeBob SquarePants berlangsung, lo akan tahu kalau Plankton enggak punya teman. Meski kadang bisa akur sama Tuan Krabs atau main bareng SpongeBob, nyatanya momen indah tersebut Cuma berlangsung sebentar doang. Dia enggak benar-benar suka berteman. Satu-satunya yang mengerti dirinya cuma Karen, sang istri yang sangat loyal sama Plankton.
Karen selalu ngebantu Plankton dalam masalah apa pun, termasuk untuk mendapatkan resep rahasia Krabby Patty. Lo bisa lihat betapa cerdasnya ide-ide Karen untuk mencuri resep Krabby Patty, mulai dari penyamaran hingga membentuk pasukan robot. Meski begitu, rencananya selalu gagal saat dieksekusi Plankton. Biasanya karena Plankton ceroboh atau baperan.
Beda dengan Plankton, Karen nganggep dirinya enggak punya perasaan. Namun uniknya, sebagai robot dia enggak selalu nurutin Plankton. Ibarat kata, Karen ngasih apa yang Plankton butuhin, bukan apa yang dia inginkan. Meski seringkali berbeda pendapat, namun Karen enggak pernah benar-benar ninggalin Plankton. Ya, walau kadang Karen bisa ngambek juga kalau cemburu sama Plankton.
3. Cinta Artifisial
Terus bisakah seseorang mencintai makhluk artifisial? Nyatanya itu bisa saja terjadi. Pernah enggak, sih, lo ngerasa sayang banget sama barang-barang lo? Atau makhluk artifisial semacam tamagotchi atau karakter game?
Dalam kasus Plankton, barang ciptaannya sendiri punya jiwa dan kecerdasan artifisial yang bisa mengerti dirinya. Itulah yang membuat dia mencintai Karen.
Baca juga Deretan Meme SpongeBob SquarePants Paling Kocak
Kasus ini mungkin mengingatkan lo sama film Her (2013). Film ini berkisah tentang seorang cowok bernama (Joaquin Phoenix) yang jatuh cinta sama asisten virtualnya sendiri (semacam Siri di iOS). Berawal dari kebutuhannya mengingatkan, akhirnya jadi tempat curhat.
Enggak cuma dari kisah fiksi, di kehidupan nyata pun ada kisah seorang cowok di Tiongkok bernama Zheng Jiajia yang menikahi robot ciptaannya sendiri. Robot itu diberi nama Yingying dan telah dibekali kemampuan untuk mengucapkan percakapan dasar. Zheng mengaku dia menikahi robot karena enggak bisa nemuin jodoh di dunia nyata. Wah, bisa jadi nikahin robot bakal tren di masa depan, nih.
***
Enggak menutup kemungkinan juga, di masa yang akan datang bakal banyak robot asisten kayak Karen yang enggak cuma tampilannya yang menyerupai manusia, tapi juga pikirannya. Kalau sudah begitu, bisa jadi robot akan lebih menarik dinikahi daripada manusia. Kalau dibayangin ngeri juga sih. Menurut lo sendiri bagaimana? Apakah kasus manusia menikah dengan robot atau komputer akan lebih banyak di masa depan?