Dalam industri hiburan Korea, genre thriller semakin merajai layar kaca dengan kehadiran berbagai drama yang memikat. Salah satu yang tengah mencuri perhatian adalah Night Has Come, sebuah produksi drakor terbaru yang tayang pada akhir tahun ini. Meski masih terhitung baru, tidak sedikit yang mencatat kemiripan antara Night Has Come dengan fenomena besar sebelumnya, Squid Game.
Kedua drama ini tidak hanya berbagi elemen-elemen seru yang sama, tetapi juga menawarkan pengalaman menonton yang memacu adrenalin dengan plot permainan misterius yang bikin penasaran. Lalu apa kemiripannya? Simak beberapa poin di bawah ini.
Kemiripan Drama Night Has Come dengan Squid Game
1. Sama-sama membawa konsep death game
Dengan mengusung konsep death game, serial Korea Night Has Come menarik perhatian penonton dengan keunikan serupa seperti Squid Game. Meskipun ide death game bukanlah hal baru dalam industri film, kehadiran konsep Mafia Game dalam Night Has Come membawa nuansa yang segar, terutama dengan karakter anak sekolahan.
Premis klasik tentang perjuangan sekelompok karakter yang terjebak dalam permainan maut tetap menjadi inti cerita. Awal cerita mampu membangun kesan horor secara maksimal, dengan hantu yang tiba-tiba muncul, sehingga tidak terasa monoton. Dengan begitu, Night Has Come menjanjikan pengalaman menonton yang lebih mendebarkan dan penuh ketegangan sepanjang alurnya.
2. Memiliki elemen survival dan misteri yang pekat
Elemen survival dan misteri merupakan dua elemen penting yang menjadi daya tarik utama dari masing-masing drama korea tersebut. Dalam ceritanya, para karakternya dihadapkan pada situasi yang mengancam nyawa mereka. Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dalam sebuah permainan yang mematikan dan penuh risiko.
Dalam Night Has Come, sekelompok siswa SMA mengikuti retret sekolah setelah ujian tengah semester. Namun, retret tersebut justru membawa mereka ke dalam malapetaka. Dalam asrama retret, ada sebuah aplikasi misterius dipasang di ponsel para siswa dan seketika dimulailah permainan mafia mematikan.
Sementara itu, dalam Squid Game, sekelompok orang yang terlilit hutang dan butuh uang diundang untuk mengikuti permainan anak-anak dengan hadiah uang tunai yang menggiurkan. Namun, mereka tidak menyadari bahwa permainan tersebut mematikan dan hanya satu orang yang bisa menang.
Kedua drama ini menunjukkan bagaimana manusia dapat melakukan apa saja untuk bertahan hidup, bahkan jika harus mengorbankan orang lain. Mereka juga menunjukkan bagaimana perjuangan untuk bertahan hidup dapat menunjukkan sifat asli seseorang.
3. Masing-masing protagonis punya latar belakang yang menarik
Protagonis Night Has Come dan Squid Game adalah orang yang memiliki motivasi kuat untuk bertahan hidup. Dalam Night Has Come, warga yang berhasil menang adalah Kim Jun Hee dan Lee Yoon Seo. Di Squid Game, ada Seong Gi-hun yang ingin bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sepanjang permainan, mereka sebisa mungkin tidak gegabah dalam menentukan langkah.
Protagonis dari dua drama ini juga menjadi pemenang permainan. Konflik yang dialami mereka membuat ceritanya menjadi lebih menarik dan bermakna. Pada perkembangan karakternya, penonton dapat lebih memahami perjuangan dan perubahan yang dialami oleh para protagonis tersebut.
4. Latar seperti masuk dunia lain
Dalam Squid Game, latarnya adalah sebuah tempat yang tidak diketahui, seperti pulau yang jauh dari daratan utama, sehingga peserta permainan merasa seperti berada di dunia lain. Sementara setting Night Has Come adalah sebuah asrama retret yang terletak di daerah terpencil. Dalam drama ini, asrama tersebut diubah menjadi tempat permainan mematikan.
Latar tempat yang “seperti masuk dunia lain” ini menciptakan suasana yang misterius dan menegangkan, sekaligus menunjukkan sisi gelap dari manusia. Di dunia lain ini, manusia dipaksa untuk bersaing dan saling membunuh untuk bertahan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dapat menjadi sangat kejam jika mereka berada dalam situasi yang ekstrem.
5. Kritik sosial
Dalam Night Has Come, kritik sosial tertuju pada peran game misterius sebagai metafora dari dunia maya yang semakin mengaburkan batas antara realitas dan permainan. Drama ini menyoroti bagaimana teknologi dapat menciptakan ketergantungan yang membahayakan, menggambarkan bagaimana kecanduan game dapat menjadi ancaman serius terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan remaja.
Di sisi lain, Squid Game menekankan kesenjangan sosial yang dialami oleh berbagai lapisan masyarakat, dari kaya hingga miskin. Drama ini mencerminkan realitas sosial Korea Selatan dengan menunjukkan bagaimana orang-orang dari berbagai latar belakang terjebak dalam situasi sulit akibat ketidaksetaraan ekonomi.
Keduanya menyajikan gambaran pahit mengenai realitas sosial yang memaksa individu untuk melakukan tindakan ekstrem demi kelangsungan hidup mereka. Dengan demikian, kesamaan utama terletak pada pemaparan kritik sosial yang mengundang penonton untuk merenungkan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
6. Pesan Cerita
Dalam menonton drama Korea Squid Game dan Night Has Come, penonton disuguhkan dengan situasi yang sulit dan penuh tekanan. Lebih dari sekadar bertahan hidup sendiri, kedua drama ini menyoroti pentingnya kepedulian terhadap keselamatan bersama.
Pada penceritaan serial Squid Game, peserta permainan harus menghadapi berbagai ujian dan dilema moral yang sulit. Penonton diajak untuk merenung tentang betapa pentingnya keadilan sosial dan kepedulian terhadap sesama, bahkan di tengah-tengah situasi ekstrem.
Hal serupa juga dapat dirasakan dalam Night Has Come, di mana siswa kelas 11-3 SMA Yooil terjebak dalam permainan yang penuh misteri dan bahaya. Melalui dramatisasi yang intens, pesan yang disampaikan adalah kepedulian terhadap rekan-rekan merupakan kunci untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, melalui narasi yang mendalam dan karakter-karakter yang kompleks, kedua drama ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kepedulian terhadap keselamatan bersama, bahkan di saat-saat sulit sekalipun.
7. Ending yang menggantung
Pada ending Night Has Come, terdapat beberapa poin penting. Warga yang berhasil memenangkan permainan mafia, adalah Kim Jun Hee dan Lee Yoon Seo. Ternyata, semua siswa kelas 11-3 SMA Yooil, termasuk Lee Yoon Seo, masih hidup dan tertidur di kursi terhubung dengan peralatan game, dan alam bawah sadar mereka lah yang berada di dalam permainan. Permainan mafia dijalankan oleh kedua orangtua Park Se Eun untuk membalaskan dendam atas kematian putri mereka, dan game ini merupakan prototipe yang diciptakan oleh Park Se Eun sebelum meninggal.
Semua siswa kelas 11-3 bertanggung jawab atas kematian Park Se Eun karena terlibat dalam perundungan terhadapnya. Siswa kelas 11-3 memulai permainan baru, tetapi hanya Lee Yoon Seo yang sadar bahwa mereka berada di dalam game dan siap memikirkan cara untuk menyelamatkan teman-teman mereka. Dengan ending yang membuka kemungkinan permainan baru, apakah siswa kelas 11-3 SMA Yooil akan kembali memainkan game mafia berdarah?
Ending menggantung juga terjadi pada Squid Game, yakni ketika Seong Gi-hun, protagonis drama tersebut, berdiri di tepi jalan di Korea Selatan. Dia melihat kereta api yang akan membawanya pulang ke putrinya. Namun, dia juga melihat seorang pria yang mirip dengan Front Man, orang yang bertanggung jawab atas permainan mematikan tersebut.
Gi-hun tidak tahu apakah dia harus mengejar pria itu atau pulang ke putrinya. Dia akhirnya memutuskan untuk pulang ke putrinya, tetapi dia masih terbayang-bayang oleh pria itu.
Ending menggantung ini meninggalkan banyak pertanyaan bagi penonton. Apakah Gi-hun akan mengejar pria itu? Apakah dia akan menemukan orang-orang yang bertanggung jawab atas permainan mematikan tersebut? Apakah permainan mematikan itu akan terjadi lagi?
Ending menggantung ini sengaja dibuat oleh sutradara Squid Game, Hwang Dong-hyuk. Dia mengatakan bahwa dia ingin membuat penonton berpikir dan bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya di Squid Game 2.
***
Itulah kesamaan antara dua serial Korea yang bergenre sama. Dari kesamaan di atas, mana yang menurutmu mirip banget?