Industri perfilman Hollywood memang identik sama gemerlap lampu sorot dan hal-hal mewah lainnya. Siapa yang enggak pengin berada di dalam lingkup kelas atas itu? Banyak selebritas dari berbagai negara yang pengin “menembus” Hollywood.
Namun, nyala terang lampu Hollywood itu enggak selamanya memberikan sinar yang hangat. Tetep aja ada sisi gelap yang enggak kelihatan dan di dalamnya. Ya, ada penyimpangan-penyimpangan yang enggak manusiawi. Salah satunya tentang pelecehan seksual.
Jangan salah! Pelecehan seksual itu bisa dilakukan oleh orang-orang menengah ke atas dan berpendidikan, lho. Di Hollywood, banyak orang penting yang memanfaatkan relasi kuasa demi bisa mendapatkan kepuasan seksual.
Dari Aktor Sampai dengan Sutradara
Udah pernah menonton Night at the Museum 3 (2014)? Pastinya kalian enggak asing lagi sama sosok satpam bernama Tilly. Dalam film tersebut, Tilly terlihat kocak sekaligus sering melakukan hal bodoh.
Namun, hal itu sama sekali enggak berlaku di dunia nyata. Pemeran Tilly, Rebel Wilson, nyatanya berani buat menyuarakan pelecehan seksual yang hampir dia alami dan juga pernah dialami sama selebritas-selebritas lainnya.
Pada 2017, aktris Australia tersebut memosting utas di Twitter. tentang relasi kuasa oknum aktor dan sutradara ternama yang bikin mereka berani melecehkan para aktris. Kalau yang dialami oleh Rebel, dia pernah hampir dilecehkan sama seorang sutradara. Beruntung, dia selamat karena telepon dari istri sutradara itu.
Mungkin orang-orang bisa dengan mudah berkomentar: kenapa, kok, enggak melaporkan oknum-oknum bersangkutan ke penanggung jawab? Atau ke polisi sekalian?
Masalahnya, ada banyak aktris, termasuk Rebel yang mendapatkan intimidasi. Jadi, mereka pun enggak berani terlalu bersuara terkait hal ini.
Aktor Juga Jadi Korban
Apa pelecehan seksual di Hollywood hanya terjadi sama aktris? Jangan salah! Ada beberapa aktor yang juga jadi korban pelecehan seksual. Salah satunya adalah Anthony Rapp.
Anthony Rapp adalah seorang aktor yang dikenal lewat perannya di serial Star Trek: Discovery. Pada 1986, Anthony pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh aktor senior Kevin Spacey. Pada saat kejadian itu berlangsung, Anthony berusia 14 tahun.
Kejadian tersebut enggak cuma menimpa Anthony Rapp. Para aktor lain juga pernah jadi korban Kevin Spacey, salah satunya Jon Bernthal. Dalam syuting film Baby Driver (2014), Bernthal kerap “diraba” oleh Kevin Spacey dan hal itu bikin dia enggak nyaman.
Para kru dalam serial yang dibintangi Spacey, House of Cards, pun juga mengakui bahwa Kevin Spacey membuat lingkungan dan suasana syuting jadi enggak sehat, tak lain karena kelainannya itu.
Kasus pelecehan seksual para aktor Hollywood ini pernah ditulis oleh aktor Terry Crews melalui akun Twitter-nya. Terry pernah punya pengalaman dilecehkan seorang petinggi Hollywood dalam kariernya. Mungkin kejadian itu udah berlalu, tapi berita pelecehan Harvey Weinstein bikin Terry mengingat kembali trauma-trauma lamanya.
Kasus Besar Harvey Weinstein
Siapa, sih, Harvey Weinstein, dan kenapa kasusnya jadi besar? Weinstein adalah seorang produser film besar Hollywood. Beberapa film yang pernah diproduksi olehnya adalah Pulp Fiction (1994), The Lord of The Rings 2 dan 3, dan Paddington (2014).
Weinstein juga memiliki sebuah studio film independen bernama Miramax. Nah, nama Weinstein ini udah tenar dan besar banget di Hollywood. Sayangnya, nama besar ini justru dimanfaatin sama dia buat melakukan tindakan ilegal, yaitu melecehkan para aktris.
Enggak tanggung-tanggung, udah puluhan aktris yang jadi korban dan berani berbicara terkait pelecehan itu. Kasus tersebut diulas habis-habisan oleh The New York Times dan The New Yorker.
The New Yorker menuliskan bahwa Weinstein sampai menyewa mata-mata intelijen pribadi buat menutupi kasusnya dan mengintimidasi perempuan-perempuan yang mau berbicara soal hal ini, seperti Rose McGowan.
Asia Argento, seorang aktris dan sutradara asal Italia, merupakan salah satu korban pemerkosaan Weinstein. Kejadian itu berlangsung setelah pesta peresmian Miramax dua puluh dua tahun lalu.
Nah, kenapa perempuan ini baru membuka kasus tersebut setelah dua puluh tahun? Layaknya banyak selebritas cewek lain, mereka enggak ingin kalau hal tersebut bisa menghancurkan karier, karena besarnya relasi kuasa Weinstein.
Para aktris besar yang udah malang-melintang di dunia perfilman Hollywood kelas A pun rupanya pernah jadi korban Weinstein, seperti Cara Delevigne, Gwyneth Paltrow, dan Angelina Jolie. Semua modusnya sama-sama soal diskusi peran yang akan ditawarkan.
Hukuman terhadap Para Pelaku Kejahatan Seksual di Hollywood
Karena banyak korban yang speak up alias mengadu, maka kasus Weinstein pun jadi perhatian khusus pihak berwajib dan pengadilan. Namun, pada akhirnya kasus itu mencapai kesepakatan: Weinstein akan memberikan kompensasi sebesar 44 juta dolar (sekitar Rp628 miliar) kepada para korban.
Selain itu, Weinstein juga mengatakan bahwa apa yang dia lakukan itu bukan pelecehan seksual karena mendapatkan konsensus para korban, alias hubungan suka sama suka.
Enggak adil? Ya, seringkali para pelaku yang hidup dalam kekuasaan enggak pernah bener-bener mendapatkan hukuman setimpal. Mereka ngerasa bisa bayar berapa pun dan memaksa para korban untuk enggak mengingat lagi.
Kondisi yang sama juga terjadi sama para terduga pelaku lain yang merupakan sineas tersohor. Misalnya Woody Allen, Roman Polanski, bahkan almarhum Stan Lee. Namun, kasus-kasus mereka enggak sampai ke pengadilan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, mulai dari bukti yang kurang sampai para korban yang enggak berani lapor.
Yap, sama kayak negara lain, hukum memang identik sama sesuatu yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Lagipula, kalau pelaku pelecehan seksual itu adalah orang berpengaruh, ada banyak korban yang merasa kalau suara mereka enggak terdengar, bahkan takut dengan ancaman yang membahayakan nyawa.
***
Hmm, berharap aja semoga hal-hal kayak begini makin berkurang seiring dengan kemajuan teknologi, ya.