House of the Dragon season 2 episode 4 sepertinya jadi episode paling memukau dari empat episode yang sudah tayang sejauh ini. Segala ketegangan serta emosi memuncak. Seperti menaiki seekor naga, penonton akan diajak terbang tinggi lalu tiba-tiba menukik dan bebelok tajam dengan tiba-tiba. Dalam episode ini, enggak ada satu adegan yang bisa diprediksi. Episode ke empat sudah rilis pada 8 Juli kemarin di kanal HBO.
Review Serial House of the Dragon Season 2 Episode 4
Peperangan di Rock’s Rest
Sir Cristone Cole bukanlah prajurit kemarin sore yang strateginya mudah dibaca lawan. Alih-alih pergi ke Harrenhal ia justru berpindah haluan menuju Rook’s Rest, sebuah kastil kecil yang mungkin enggak pernah disangka akan jadi medan pertempuran. Rook’s Rest jadi tempat strategis karena dapat memutus jalur darat menuju tempat koalisi hitam bermukim.
Benar saja, Rook’s Rest jadi saksi pertempuran naga yang begitu heroik. Pertempuran yang mungkin sudah dinanti oleh banyak penggemar House of the Dragon sejak musim pertama. Ada tiga naga yang bertempur demi sebuah pengakuan. Lantas siapa yang memenangkan pertempuran? Kubu hitam atau kubu hijau? Saksikan langusng di HBO.
Sentuhan mistis di awal episode
House of the Dragon season 2 episode 4 langsung dibuka dengan sebuah adegan horor. Sudah beberapa kali Daemon mengalami hal aneh semenjak menaklukan Harenhall. Berulang kali ia mendapat mimpi buruk dan kejadian yang enggak masuk akal. Harenhall adalah daerah kramat yang enggak sembarangan orang bisa tinggal.
Tapi menariknya adalah, kesan mistis dari Harenhall dikemas dengan apik. Membawa suasana horor pada sebuah serial fantasi mungkin jadi hal yang enggak biasa kita lihat Mulai dari pengambilan gambar, scoring hingga keputusan artistik dalam mengambil adegan jadi poin yang menentukan. Benar saja, suasana horor dan mistis berhasil tercipta pada beberapa adegan di Harenhall.
Pertempuran naga di angkasa yang epic!
Tanah luas terhampar, dua pasukan saling berhadapan di depan sebuah kastil kecil yang tua. Ketika pertarungan sedang seru-serunya. Seekor naga hadir dari kubu Rhaenyra untuk membantu kastil Rook’s Rest. Enggak mau kalah, naga dari pihak Alicentpun muncul dan pertarungan antara naga terjadi dengan begitu sengit.
Entah bagaimana brainstorming para kru di balik layar, tapi pertempuran naga dalam episode ini benar-benar gila. Penonton dibuat ternganga pada pertempuran yang terasa nyata. Naga-naga yang saling bermanuver, mencengkram, menghantam bahkan sesekali menyemburkan api jadi sajian sinematik yang begitu menarik.
Sinematografi yang matang
Benar, kunci dari House of the Dragon season 2 episode 4 kali ini selain pada adegan pertarungan juga ada pada sinematografi yang indah. Seperti halnya pertempuran lain dalam serial Game of Thrones dan House of the Dragon, pengambilan gambar, scoring juga efek visual yang digunakan benar-benar dimaksimalkan. Peperangan yang terjadi pun terasa begitu intens dan menegangkan.
Adegan kolosal di penghujung episode ini dikerjakan dengan begitu matang sehingga membuat pertempuran yang terjadi enggak hanya terasa seru dan menegangkan tapi juga terlihat indah. Gimana enggak penonton diajak melihat naga-naga yang berbeda ukuran beterbangan dan saling serang.
Kadang dalam beberapa situasi genting adegan dibuat slow motion untuk memberi kesan jatuhnya sebuah kubu. Tapi tiba-tiba dalam waktu yang enggak lama semua berbalik dari adegan yang dibuat lambat jadi tiba-tiba cepat untuk tandakan serangan balik. Semua yang terjadi pada episode ke empat ini patut diapresiasi.
Rhaenys yang kembali mendapat simpati
Intensitas adegan yang tinggi dengan pace yang begitu cepat membuat setiap aktor mesti menampilkan aktingnya dengan sebaik mungkin. Sejak episode pertama akting Emma D’Arcy dan Tom Glynn-Carney sudah enggak diragukan lagi. Tapi panggung episode empat dimiliki oleh aktris Eve Best yang perankan karakter Rhaenys. Ada sebuah adegan di mana ia menepuk wajah naga peliharaanya dengan penuh kasih sayang yang menggambarkan jika pertempuran sudah dekat.
Di usianya yang sudah 52 tahun, ia masih terlihat fit untuk memainkan akting yang melelahkan di episode ke empat. Eve Best sekali lagi mencuri perhatian setelah sebelumnya karakter Rhaenys juga membuat penonton terpikat pada episode ke sembilan di musim pertama.
Jadi episode yang akan diingat
House of the Dragon season 2 episode 4 punya akhir yang benar-benar mengagetkan, banyak penonton bilang kalau pisode ke empat membuat House of the Dragon menemukan sebuah turning point yang mengingatkan mereka pada adegan Red Wedding dalam Game of Thrones. Benar, mereka yang gugur dalam episode ini enggak disangka.
Jadi, episode ke lima, mungkin ceritanya akan kembali menurun, kembali pada strategi masing-masing kubu untuk lancarkan serangan kembali di penghujung musim.
***
House of the Dragon musim ke dua episode ke empat sudah bisa kamu tonton di HBO sejak 8 Juli lalu, meski ceritanya sempat melambat di episode sebelumnya, namun episode ke empat benar-benar menampar dengan sajian laga yang menjanjikan.