Setiap cerita fiksi yang berhasil jadi perhatian dunia nyajiin penokohan yang kuat. Setiap tokohnya memiliki karakter yang bisa dibilang unik. Karakteristik ini pun begitu kuat, sampai-sampai para tokoh ini jadi sosok yang ikonis buat fiksi yang dibawainnya. Misalnya aja serial animasi SpongeBob SquarePants yang para karakternya jadi representasi 7 Deadly Sins. Selain itu, fiksi klasik karya A. A. Milne, Winnie the Pooh, juga punya penokohan yang patut dicurigai, loh!
Pas bikin Winnie the Pooh, Milne terinspirasi dari anaknya, Christopher Robin Milne, dan boneka Teddy Bear miliknya. Milne menuangkan kisahnya pertama kali dalam sebuah buku berjudul Winnie the Pooh pada 1926. Winnie the Pooh sendiri menceritakan persahabatan Christopher Robin dengan boneka beruang Pooh dan kawan-kawannya. Pooh dan kawan-kawan ditampilin sebagai boneka binatang yang memiliki karakteristik seperti manusia. Pola ini disebut sebagai antropomorfisme.
Kalau kita lihat, Pooh digambarin sebagai beruang lucu yang doyan banget makan madu. Ada juga sahabat Pooh, Piglet, yang penakut banget, Tigger yang enggak bisa diam, Owl yang pelupa, dan Eeyore yang pemurung. Sering banget keunikan ini terlalu ditonjolin dalam cerita sampai-sampai patut dicurigai. Sebenarnya, mereka kenapa, sih?
1. Winnie the Pooh (Eating Disorder)
Winnie the Pooh, akrab disapa Pooh, adalah sosok beruang madu lucu yang doyan banget makan, terutama madu. Banyak episode yang menceritakan dia yang kelaparan dan mencari madu. Dari sini, kita bisa lihat cerita konyol dan unik yang terjadi antara dia dan teman-temannya. Saking seringnya, kita sampai kepikiran kenapa, sih, Pooh makan madu melulu? Bisa dibilang, Pooh mengidap eating disorder alias gangguan makan. Ini membuat penderitanya selalu ngerasa lapar dan pengen terus makan.
2. Piglet (Anxiety Disorder)
Sobat Pooh yang kecil mungil ini ternyata punya anxiety disorder alias gangguan kecemasan. Ini kelihatan dari sifatnya yang mudah cemas akan segala sesuatu dan enggak berani berbuat banyak. Enggak jarang juga dia sembunyi di balik badan Pooh atau kabur begitu aja.
3. Eeyore (Depressive Disorder)
Keledai yang sering kehilangan ekor pita ini punya karakter yang pesimistik dan sarkastik. Hampir di setiap aktivitasnya, dia terlihat enggak bersemangat kayak enggak punya semangat hidup. Bahkan, saat kehilangan ekor, dia hanya bisa bersedih dan pasrah kalau ekornya enggak kembali lagi. Untungnya, dia punya Pooh dan teman-temannya yang sering ngebantuin dia buat nemuin ekornya lagi.
4. Owl (Disleksia dan Short-Term Memory Loss)
Owl jadi karakter paling cerdas di Hundred Acre Wood, hutan tempat Pooh dan kawan-kawan tinggal. Saat kesulitan, Pooh bakal minta bantuan Owl buat mencari jalan keluar. Meski cerdas, Owl sering lupa apa yang baru aja dia katakan. Soalnya, dia enggak punya memori jangka pendek (short term memory loss). Saat mengeja atau menulis peta pun, Owl sering salah menyusun huruf-huruf. Misalnya, saat mengeja “school”, dia malah menulis “skull”. Dia ngelakuinnya secara enggak sengaja karena dia memiliki disleksia atau ketidakmampuan otak dalam mengolah bahasa. Gangguan ini membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam membaca dan mengeja kata.
5. Tigger (ADHD)
Macan yang suka loncat ke sana ke mari dengan ekor yang kayak pegas ini namanya Tigger. Namun, lincahnya Tigger ini dia tunjukin hampir setiap saat, seakan energinya enggak habis-habis. Hal ini membuat dia tampak menderita ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder. Maksudnya adalah dorongan seseorang buat bertindak di luar kendali, baik berjalan maupun bicara, tanpa ngelihat situasi dan kondisi. Lihat aja, deh, betapa pusingnya Rabbit kalau Tigger datang dan bergerak tak tentu arah dan sering ngerusak kebunnya.
6. Rabbit (OCD)
OCD atau obsessive compulsive disorder adalah gangguan kecemasan yang bikin seseorang punya dorongan enggak terkontrol buat ngelakuin sesuatu berulang-ulang. Lihat aja pas dia berkebun. Dia harus selalu ngerapiin tanaman dan hasil kebunnya berulang-ulang. Buang-buang waktu? Ya, tentu aja. Namun, dorongan ini enggak dapat diabaikan. Kalau enggak dilakuin, pasti Rabbit bakal kepikiran. Dia juga punya stok madu yang sering dia rapiin dan simpan agar enggak diacak-acak dan dihabiskan oleh Pooh karena hal itu benar-benar mengganggunya.
7. Kanga (Social Anxiety Disorder)
Kanga adalah orangtua tunggal yang berjuang buat ngebesarin anaknya, Roo. Namun, caranya membesarkan Roo kelewat protektif atau berlebihan. Jangankan membiarkan Roo berkeliaran, keluar dari kantungnya pun dia keberatan. Seakan-akan, menurutnya, dunia di luar kantungnya begitu kejam. Kekhawatiran ini nunjukin dia mengidap social anxiety disorder.
8. Roo (Autisme)
Roo sangat dijaga dan dilindungi oleh nyokapnya. Enggak jarang, Kanga ngasih peringatan dan aba-aba buat keselamatan Roo. Namun, Roo sering kali enggak ngerespons dan mengabaikan perkataan nyokapnya. Dia malah suka mendekati bahaya seakan enggak ada apa-apa. Roo juga kerjaannya hanya mendekam di kantung Kanga, enggak berinteraksi dengan apa dan siapa pun. Ini seakan nunjukin bahwa Roo adalah anak autis.
9. Christopher Robin (Skizofrenia)
Enggak cuma kawan-kawan binatang, satu-satunya tokoh manusia dalam kisah ini juga enggak luput dari kecurigaan. Yap, Christopher Robin. Dalam cerita, dia sering bermain dengan Pooh dan kawan-kawan. Nah, kalau ngelihat konteks bahwa Pooh dan kawan-kawannya adalah boneka, bisa jadi mereka adalah manifestasi dari suasana hati atau imajinasi pikirannya. Jadi, bisa dibilang, Christopher Robin mengidap skizofrenia. Gangguan kejiwaan ini bikin seseorang sulit ngebedain dan memahami mana yang nyata dan mana yang hanya imajinasi.
***
Keunikan-keunikan tiap karakter dalam Winnie the Pooh memang sangat ditonjolin. Namun, jangan buru-buru nganggap bahwa kartun ini enggak ngasih pelajaran-pelajaran berharga, loh. Nyatanya, banyak banget nilai persahabatan dan kekeluargaan yang bisa dipetik. Lagipula, di dunia nyata ini banyak orang yang berjuang hidup dari gangguan dan kelainan yang dimilikinya. Jadi, alangkah baiknya kalau lo bisa bijak menyikapinya. Syukur-syukur kalau lo bisa bantu, minimal jadi teman yang baik.
Ngomong-ngomong, tahun ini bakal rilis film Winnie the Pooh, loh. Enggak kayak biasanya, film ini adalah film biografi Milne bertajuk Goodbye Christopher Robin. Dari judulnya, udah kelihatan bahwa film ini bakal menceritakan perjalanan hidup Milne dan anaknya yang jadi cikal bakal kisah Winnie the Pooh. Rencananya, sih, film ini bakal rilis 13 Oktober 2017. Sebelum itu, simak dulu cuplikan filmnya!