Berawal dari iseng-iseng selama kuliah, berawal pula dari ajang bercandaan dan kelakar di kampus, Si Juki akhirnya dibaca sama jutaan pengguna media sosial dan dikenal sebagai salah satu ikon komik lokal sampai sekarang. Di balik kesuksesan Si Juki, tentu ada tangan dingin dari sang kreator yang enggak lain adalah Faza Meonk.
Penasaran sama cara Mz Faza bisa bikin Si Juki sampai setenar sekarang, yuk, simak hasil ngepoin Faza kali ini!
Faza Meonk yang bernama lengkap Faza Ibnu Ubaydillah Salman adalah kreator Si Juki yang enggak mau disebut komikus. Faza lebih suka kalo disebut visual enternainer yang menurut Faza jauh lebih keren dibanding komikus. Faza memang bukan cuma komikus yang menggambar komik.
Faza juga seorang kreator yang mengerjakan berbagai proyek, seperti animasi dan iklan. Tapi, Faza mengerjakan proyeknya dalam bentuk visual art. Dia berharap semua karyanya bisa menghibur masyarakat. Akhirnya, muncullah ide menggunakan istilah visual entertainer, karena pada dasarnya Faza mengerjakan visual art untuk menghibur banyak orang. Bisa aja, nih, Faza buat mencari julukan!
Di usia yang ke-24, Faza sudah meraih kesuksesan kayak sekarang melalui Si Juki. Meski awalnya cuma komik iseng-iseng yang disebar di kalangan teman-teman kampusnya (Faza ini kuliah di Binus, loh), nyatanya Si Juki bisa terkenal sampai sekarang.
Oh ya, sebelum jadi Si Juki, Faza awalnya nyebarin komik yang judulnya DKV4 yang merupakan komik 4 kotak yang menceritakan suka duka kehidupan anak-anak DKV (Desain Komunikasi Visual). Melihat komiknya mendapat sambutan yang cukup baik, Faza pun merasa perlu membuat karakter yang bisa diingat sebagai karakter fiksi asli Indonesia.
Faza mau Indonesia punya ikon karakter fiksi sendiri yang disukai dan enggak kalah tenar sama Hello Kitty. Akhirnya, Si Juki pun digarap dengan serius pada 2012.
Sebagai visual entertainer, Faza sadar banget bahwa saat ini peran media sosial penting banget untuk memudahkan proses publikasi. Jadilah Si Juki disebar di media sosial dan akhirnya dibaca enggak cuma sama mahasiswa, tapi juga anak-anak sampai orang tua. Si Juki memang sudah menjadi karakter lokal yang tenar banget saat ini.
Akan tetapi, sebenarnya sebelum ketenaran diraih, Faza juga memperhitungkan berbagai hal yang memang penting. Faza melihat detail yang penting, seperti konten seperti apa yang disukai masyakarat, lalu kira-kira siapa yang bakal baca komik Si Juki, sampai kepada jalur distibusi yang digunakan untuk menyalurkan karya-karyanya. Semua itu sudah dipikirkan secara matang sampai akhirnya Si Juki digemari banyak orang.
Selain mengggarap Si Juki, Faza juga sibuk jadi Creative Director di Pionicon Management, sebuah manajemen garapan Faza sendiri. Di Pionicon ini Faza dan timnya menggarap berbagai proyek dalam industri kreatif untuk branding maskot, animasi, merchandise, sampai game! Melalui Pionicon, Faza punya cita-cita mulia, yaitu menghidupkan para kreator Indonesia dan karakter lokal mereka dengan cara menjadi penghubung antara para kreator lokal dengan pihak ketiga. Kalo di Pionicon ini, Faza memang berharap banget bakal membangun ekosistem terstruktur kayak di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau Jepang.
Di Indonesia, mungkin belum banyak karakter lokal yang bisa sepopuler Si Juki. Bahkan, Benny & Mice aja kalah tenar kalo dilihat dari keluasan distribusi. Karena itulah, melalui Si Juki, Faza mau mendorong para kreator lokal untuk terus berkarya, apalagi sekarang media sosial banyak banget digunakan masyarakat Indonesia. Menurut Faza, para kreator bisa banget memanfaatkan media sosial untuk share karya mereka. Pesan Faza, jangan takut berkarya di media sosial. Kalo takut karya lo ditiru atau diakui orang, tenang aja. Selama lo rajin berkarya, branding karya lo bakal melekat di diri lo.
Buat lo yang saat ini masih galau mau ngapain, bingung kuliah gitu-gitu aja, lo bisa tiru kreativitas Faza dalam menyalurkan aspirasinya lewat komik. Daripada drama enggak jelas di media sosial atau bikin skandal biar tenar, mending lo berkarya kayak Faza. Jarang-jarang ada yang bisa sukses di usia muda dan berhasil membangun manajemennya sendiri kayak Faza. Buat lo semua yang mau mengikuti jejaknya Faza, Viki dapet tips sukses dari Faza, nih.
“Tipsnya, harus tau apa yang kita suka. Tapi, kita juga harus tau, yang kita suka ini ada dampaknya enggak di masyarakat? Suatu hal yang kita sukai dan ada dampaknya, bakal lebih mudah dikenal. Ketika saya bikin Juki, saya enggak punya tujuan apa-apa. Cuma iseng-iseng aja. Akhirnya cuma jadi sekadar iseng (enggak berkembang, ed.).
Tapi, ketika saya naikkan value Si Juki karena saya ingin Indonesia punya ikon lagi, punya karakter fiksi yang disukai dan setelah itu makin banyak kreator yang mau membuat karakter lokal, ketika itu juga Si Juki jadi punya karakter kuat. Intinya, ketika punya motivasi lebih tinggi, punya added value, kita akan lebih kuat untuk mencapai kesuksesan.”
Seru, ya, kalo anak muda sekarang penuh inovasi dan semangat kayak Faza. Lo juga jangan mau kalah sama Faza. Cita-cita mulia jangan cuma dipendam dalam hati, tapi diwujudkan. Semangat, guys!