Disney merupakan rumah waralaba yang selalu menghidupkan imajinasi penonton dunia. Film-filmnya selalu ramah anak dan keluarga. Makanya enggak heran kalau film-filmnya selalu menginspirasi dengan cara yang indah. Ditambah, film-filmnya membangkitkan nostalgia masa kecil seperti film Christopher Robin yang tayang 21 Agustus 2018 ini.
Cerita Christopher Robin diangkat dari kisah nyata. Berawal dari kisah persahabatan Pooh dengan seorang anak manusia terinspirasi dari pembuat kartun Winnie The Pooh, A.A Milne. Sang anak bernama Christopher Robin terlihat sangat akrab dengan beruang hitam yang berasal dari kebun binatang di London.
Namun, taukah lo, Kalau film tentang Christopher Robin yang penuh imajinasi ternyata terinspirasi dari kisah yang suram? Berikut, fakta Christopher Robin sebenarnya yang jauh dari kata menyenangkan. Yuk, simak!
1. Milne ingin bayi cewek
Awalnya, Milne menginginkan seorang putri pas istrinya hamil. Dia udah menyiapkan nama Rosemary untuk anaknya. Namun, pada hari kelahiran, 21 Agustus 1920, bayi yang lahir adalah laki-laki. Kedua suami-istri itu pun menyembunyikan kekecewaannya dan menamai bayinya Christopher Robin.
Bersama istrinya, Milne membesarkan Robin layaknya seorang gadis. Mereka mendandaninya dengan rok feminin dan gaun bermotif. Nyokapnya pun menata rambut Robin layaknya anak cewek. Bahkan, saking pengen punya anak cewek, nyokapnya lebih perhatian kepada gadis kecil di lingkungan rumahnya bernama Anne Darlington.
2. Enggak ada sisi kebapakan dalam diri AA. Milne
Milne terlihat seperti sosok ayah yang sempurna. Sayangnya, enggak. Kalau banyak ayah di dunia ini suka ngasih hadiah ke anaknya, Milne sebaliknya. Dia bahkan mengaku enggak terlalu menyukai anak-anak. Makanya pas Robin masih kecil, enggak pernah digambarkan sosok ayah di kehidupannya. Berbeda dengan kisah yang disajikan, nyatanya bokap Robin lebih senang bekerja di luar kota dibanding bermain dengan putranya.
3. Milne menulis kisah Christopher Robin berdasarkan imajinasi
Idenya tentang Robin dan Winnie-the-Pooh bukanlah dari kisah nyata. Milne mendapat ide tersebut setelah berbincang dengan istrinya. Yap, kisah Robin dalam buku Winnie-the-Pooh yang selama ini ditampilkan hanyalah imajinasi sang penulis, bukan kisah aslinya. Nyatanya, Milne enggak nyaman membesarkan anak cowoknya sendiri. Makanya, dia menulis kisah Winnie the Pooh untuk menggantikannya.
Sering banget keunikan karakter Pooh terlalu ditonjolin dalam cerita sampai-sampai patut dicurigai. Sebenarnya, mereka kenapa, sih? Baca juga Gangguan Kejiwaan yang Dimiliki Karakter Winnie the Pooh
4. Robin jadi terkenal karena cerita yang dibikin Milne
Kisah Winnie-the-Pooh pun sukses besar saat Robin berusia tujuh tahun. Sosoknya dijadikan inspirasi bagi anak-anak. Bahkan, Milne yang menulisnya pun enggak lebih terkenal dari putranya. Robin yang enggak tahu apa-apa pun jadi pusat perhatian. Dia harus tampil layaknya dia adalah Robin dalam cerita bokapnya. Hingga ketika beranjak remaja, dia dan bokapnya mulai merasa enggak nyaman. Psikisnya terpengaruh oleh versi cerita fiktif bokapnya.
5. Ketenaran Robin bikin dirinya dirisak
Robin yang berusia Sembilan tahun mulai mendaftar sekolah. Dia pun menyadarai bahwa betapa sulitnya menjadi terkenal. Dia dirisak oleh teman-temannya karena perilakunya yang feminin. Bahkan, dia selalu diejek soal boneka teddy bear miliknya. Hingga berusia 13 tahun, dia belajar untuk membela diri.
6. Dia benci bokapnya karena memanfaatkan ketenarannya
Tekanan menjadi Christopher Robin semakin memburuk seiring dengan ketenarannya. Robin malah sengsara dan hidupnya suram ketika semua anak cowok di dunia mengharapkan hidup hebat seperti dirinya. Padahal justru sebaliknya. Robin merasa bahwa bokapnya telah mengeksploitasi ketenarannya. Dia harus menghadapi ketenaran yang sebenarnya belum dia mengerti.
Kepoin juga 5 Karakter Bengis dalam Anime dengan Masa Lalu Suram
7. Dia menikah dengan sepupunya
Orang tua Robin pengen putranya menikahi Anne Darlington, tetangganya yang mereka perlakukan seperti anak sendiri. Namun, Robin justru mencintai Lesley de Selincourt, sepupu pertamanya. Milne sebenarnya enggak setuju anaknya menikah dengan putri saudara istrinya. Soalnya, dia enggak pengen punya cucu dari produk incest. Ternyata terbukti, anak Robin menderita Cerebral Palsy.
8. Robin meninggalkan Winnie-the-Pooh dan kawan-kawannya
Setelah meninggalkan rumah orang tuanya, Robin enggak pernah lagi memegang boneka beruang yang mengilhami sosok Winnie-the-Pooh. Dia meninggalkan status ketenarannya. Kisah Christopher Robin pun diwariskan kepada penerbitnya, EP Dutton. 40 tahun berlalu, Dutton membujuk Robin untuk kembali memainkan perannya. Namun, dia menolak dan menyuruh Dutton menyerahkan boneka Pooh dan kawan-kawannya ke perpustakaan umum New York.
***
Bagi Christopher Robin, semua orang di dunia ini terbuai fantasi tentang asal usul dirinya. Semuanya enggak lebih dari mainan masa kecil. Dia menganggap bahwa ketenaran enggak berarti cinta dan bahagia. Nah, untungnya, kisah Robin dalam film atau serial TV adaptasinya enggak menampilkan kisah gelapnya. Bagaimanapun, kisahnya udah menginspirasi seluruh anak-anak di dunia. Terlepas dari suramnya masa lalu.
Nah, kalau lo penasaran dengan kisah imajinasi dalam kisah Robin dan Winnie-the-Pooh, lo bisa tonton film Christopher Robin mulai 21 Agustus 2018. Kalau udah nonton, lo bisa nilai dan kasih pendapat lo di ulasan film Christopher Robin. Sebelum nonton, simak cuplikannya di bawah ini, ya!