Siapa yang enggak kenal atau tahu karakter jagoan dari DC Comics yang satu ini? Namanya Batman dan dia menjaga kedamaian di Gotham City. Petualangan-petualangannya sejak 1939 sampai hari ini membawanya jadi legenda epik superhero. Dari pertama kali muncul, Batman terus berkembang dan diadaptasi ke dalam berbagai versi. Mulai dari komik, lantas menjadi film televisi, film bioskop, sandiwara radio, novel, pentas teater, sampai board dan video game sudah memiliki versi Batman.
Di usianya yang ke-77, Batman ternyata masih memiliki begitu banyak penggemar. Ini membuktikan kalau waktu enggak pernah membuat superhero jadi tua dan enggak disukai lagi. Selain itu, hal ini juga membuktikan kalau Batman adalah sebuah masterpiece. Di balik itu semua, kita tentu bertanya-tanya, siapa dan bagaimana karakter ini bisa tercipta? Cerita besar apa yang melatarbelakangi terciptanya karakter dan cerita Batman ini?
Karakter dan cerita Batman diciptakan oleh dua orang, Bill Finger dan Bob Kane. Keduanya merupakan karyawan di National Comics Publications (cikal bakal DC Comics). Berawal dari kesuksesan Superman dalam seri Action Comics, pada awal 1939 mereka diminta menciptakan lebih banyak lagi karakter superhero dalam komik-komik yang akan diterbitkan DC. Dari situ Bob kemudian mengonsepkan karakter Batman yang setelah disuksi dengan Bill jadi terbentuk karakternya yang sekarang. Gambar pertama buatan Bob dimunculkan dalam Action Comics #12 sebagai pengumuman bahwa akan muncul superhero baru dalam Detective Comics #27.
Lewat kemunculannya yang pertama ini, kemudian Bill dan Bob memulai perjalanan panjang membentuk dan mengembangkan karakter ini. Bob sendiri kini tercatat sebagai artis komik Amerika yang masuk dalam Jack Kirby Hall of Fame sejak 1994 dan Will Eisner Comic Book Hall of Fame sejak 1996 berkat Batman. Sementara Bill tercatat sebagai anggota Jack Kirby Hall of Fame pada 1994 dan Will Eisner Comic Book Hall of Fame pada 1999 juga berkat Batman.
Masa kecil Bob lebih banyak dihabiskan di New York City, New York bersama keluarganya. Ayah dan ibunya yang merupakan seorang pengukir (pembuat sketsa klise) membuat Bob enggak bisa jauh dari dunia gambar dan tinta. Kemudia pada masa SMP, Bob sudah menjadi pengikut dan kartunis Will Eisner yang juga pencipta The Spirit. Lulus dari DeWitt Clinton High School, Bob melanjutkan studinya di Cooper Union sebelum akhirnya bergabung ke Max Fleischer Studio sebagai animator magang pada 1934.
Pada 1936 Robert Kahn atau Bob Kane memulai perjalanan kariernya sebagai artis komik Amerika. Awalnya Bob menjadi pekerja magang di Wow, What a Magazine! Milik Jerry Iger. Di sini dia terlibat dan menerbitkan karya pertamanya dalam serial Hiram Hick. Pada tahun selanjutnya, Bob yang terlahir dari pasangan Augusta dan Herman Kahn dari Eropa Timur, mulai dipercaya oleh Jerry untuk terlibat di studio Eisner & Iger. Eisner & Iger merupakan salah satu produsen komik terbesar pada masa Golden Age. Bob menerbitkan beberapa karya di bawah naungan Eisner & Igor, salah satunya candaan Ginger Snap dalam More Fun Comics, Oscar the Gumshoe dalam Detective Comics, dan Professor Doolittle dalam Adventure Comics. Setelah akhirnya Eisner & Igor merger menjadi DC Comics, Bob makin serius berkarya dan menciptakan Batman bersama Bill Finger.
Milton “Bill” Finger atau lebih dikenal dengan Bill Finger merupakan sisi lain penciptaan karakter Batman. Jika Bob lebih banyak memfokuskan diri pada konsep dan gambar artistiknya, Bill memberikan masukan-masukan agar kesan yang ingin disampaikan lewat karakter ini benar-benar sampai. Selain itu, tugas besar Bill adalah menjadi pengembang cerita Batman. Enggak hanya cerita, setiap penciptaan karakter baru dalam komik Batman (misalnya The Joker) Bill selalu bekerja sama dengan Bob untuk mendapatkan keputusan akhir.
Bill yang dilahirkan di Denver, Colorado, ini kemudian pindah ke The Bronx, New York, pada masa Great Depression. Masa kecil Bill dilalui dengan sulit, sampai-sampai sang ayah, Luis Finger, harus menutup toko jahitnya. Lulus dari DeWitt Clinton High School pada 1938, dia kemudian bergabung dengan Bob di studionya. Cerita sebagai penulis dan penjual sepatu paruh waktu ini menggugah Bob ketika mereka bertemu di sebuah pesta reuni DeWitt. Bob kemudian menawarkan pekerjaan kepada Bill untuk menulis cerita hantu untuk komik strip Rusty dan Clip Carson.
Di awal 1939, Bill tiba-tiba mendapatkan telepon dari Bob tentang sebuah proyek yang sedang dikerjakannya. Enggak berapa lama, Bill sampai di rumah Bob dan ditunjukkan gambar pertama Batman. Bill memberikan tambahan dalam gambar itu berupa penggantian topeng yang tadinya hanya menutupi mata, menjadi penutup seluruh kepala agar benar-benar menyerupai kelelawar. Selain itu, Bill meminta kostum Batman yang tadinya merah menjadi hitam agar terkesan misterius.
Selain bekerja dalam Batman, Bill juga memiliki beberapa karya yang layak dicatat. Pada masa 1940-an, Bill menulis cerita asli Green Lantern bersama Martin Nodell. Bill menuliskan kisah Green Lantern paling awal, yaitu Adam Scott. Menurut Nodell, ketika Bill diajak untuk terlibat dalam penulisan naskah Green Lantern, ia merasa bahwa Bill sudah paham dengan karakter yang dibawakannya. Ini memperlihatkan betapa cepat Bill beradaptasi dari satu karakter kepada karakter lainnya.
Bob Kane dan Bill Finger tercatat sebagai pencipta karakter Batman dan pengembang ceritanya. Sebagai cerita utuh, Batman enggak pernah beranjak dari waktu pertama kali dibuat. Ceritanya tetap berada di masa ia kecil ketika kehilangan orang tua sampai hari-hari petualangannya dalam menegakkan keadilan di Gotham City.
Kolaborasi keduanya dalam menciptakan karakter dan cerita Batman memang menarik. Enggak cuma membiarkan saran-saran dari Bill terpakai dalam karakternya, Bob rupanya terinspirasi dari lukisan Leonardo Da Vinci ketika menciptakan Batman. Sementara Bill menciptakan Bruce Wayne dari seorang prajurit Skotlandia bernama Robert Bruce dan digabungkan dengan seorang prajurit Amerika bernama Anthony Wayne. Karakter Bruce Wayne yang punya dua wajah diambil dari dua prajurit itu.
Semangat Bob dan Bill dalam menciptakan cerita dan karakter Batman ini menginspirasi budaya populer pada 1930-an. Sukses Batman setelah diterbitkan pada Mei 1939 membuat masyarakat Amerika dan dunia jatuh cinta sama sang superhero dan penciptanya. Selama masa Golden Age itu, Batman bersama dua penciptanya merajai majalah-majalah, jadi headlines di koran, dan masuk ke dalam lifestyle anak muda.
Ikon budaya populer Amerika ini tetap mendunia dan merajai dunia hiburan meski sudah berumur 77 tahun. Enggak heran kalau pada 2011 lalu Batman ditempatkan di posisi kedua dalam Top 100 Comic Book Heroes of All Time versi Imagine Games Network (IGN). Posisi pertama diduduki oleh Superman. Selain itu, Majalah Empire memasukkannya ke dalam 50 Greatest Comic Book Characters of All Time.