Enggak perlu diragukan lagi, Euphoria menjadi salah satu serial terpopuler saat ini. Berhasil menggaet rata-rata 16,3 juta penonton tiap episodenya, serial garapan Sam Levinson ini pun sering menghiasi timeline media sosial dan ramai jadi topik pembicaraan.
Enggak hanya karena kisah drama yang seru dengan konflik yang terasa nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, Euphoria juga populer berkat akting para pemainnya yang memukau.
Serial HBO ini pun sukses memenangkan Emmy Awards berkat bintangnya, Zendaya yang meraih predikat “Outstanding Lead Actress”. Berperan sebagai Rue, gadis remaja pecandu narkoba, performa Zendaya ini memang patut mendapat pujian.
Sejak awal, sang sutradara memang sudah membayangkan aktris kelahiran 1996 ini sebagai pemeran karakter utamanya. Ternyata, Zendaya pun memang mampu menunjukkan bakat aktingnya dengan sangat baik dan terasa begitu tepat sebagai sosok yang memerankan Rue tersebut.
Namun, butuh totalitas ekstra dalam memerankan karakter remaja yang kompleks dan rentan ini. Bagaimana pengalaman Zendaya berperan sebagai remaja candu narkoba dalam Euphoria? Langsung simak ceritanya di bawah ini!
1. Zendaya merasa begitu empati dengan segala penderitaan yang dialami Rue
Sebagai seorang aktris, Zendaya menyebutkan bahwa dirinya adalah orang yang cukup berempati. “Saya seakan-akan menyerap banyak rasa sakit dari orang lain, menelan ketakutan dan kecemasan orang lain dan diri saya sendiri. Dan adegan Rue ini membuat saya bisa melepaskan segala emosi tersebut,” ceritanya dalam salah satu wawancara bersama Entertainment Weekly.
Menurutnya, Rue kehilangan kendali tentang siapa dirinya yang sebenarnya. Ditimpa masalah yang menyakitkan secara bertubi-tubi, Rue pun “melarikan diri” dengan menggunakan narkoba. Namun, setelah momen tersebut berlalu, timbul penyesalan dalam Rue karena dia kembali membuat orang-orang di sekitarnya kecewa. Dia kembali sakit dan menderita, dan akhirnya kembali menggunakan narkoba. “Menurut saya, itu adalah siklus yang sangat menyakitkan,” ujar Zendaya.
2. Adegan yang intens membuat Zendaya kelelahan secara fisik dan mental
Episode kelima di musim kedua Euphoria bisa dibilang sebagai episode paling melelahkan bagi karakter Rue maupun Zendaya sendiri. Seperti klimaks dari segala penderitaannya, episode berjudul Stand Still Like the Hummingbird ini menampilkan bagaimana segala masalah menimpa Rue di saat yang sama.
Dia kembali menggunakan narkoba dan hubungannya dengan Jules (Hunter Schafer) hancur. Dia juga dikejar banyak utang karena narkoba yang harusnya dia jual malah dibuang oleh ibu dan adiknya. Dia pun terpaksa mencuri dan harus melarikan diri dari polisi.
Dunia di sekelilingnya serasa hancur menimpanya. Enggak bisa berpikir jernih, Rue malah semakin menyakiti orang-orang terdekatnya.
“Keseluruhan adegan dalam episode itu pun terasa intens dan menakutkan. Benar-benar melelahkan secara emosional dan fisik,” tutur Zendaya. Terlebih, proses syuting adegan tersebut dilakukan ketika sang aktris saat itu memiliki jadwal yang padat setelah membintangi film Dune (2021).
3. Zendaya bahkan masih memiliki bekas luka akibat adegan lari-larian Rue
Setelah episode kelima tersebut rilis, Zendaya mengunggah update foto melalui Instagram bahwa dirinya masih memiliki bekas luka dari adegan intens tersebut. Soalnya, selain adegan penuh emosional yang menampilkan Rue menangis dan berteriak histeris, episode ini juga menyajikan bagaimana Rue enggak henti-hentinya mengalami kesakitan secara fisik juga.
Lengan Zendaya masih memiliki bekas memar merah dan kakinya memiliki sejumlah baret. Luka tersebut dia dapatkan dari adegan ketika Rue berusaha menggedor dan menendang pintu hingga adegan kejar-kejaran dari polisi yang seperti parkour.
4. Bagaikan “zona perang”, Zendaya dan pemain lainnya selalu berpelukan setelah syuting
Zendaya mengungkapkan bahwa proses syuting Euphoria bagaikan zona perang yang sangat melelahkan, terutama secara emosional. Memang, sang kreator Sam Levinson mengangkat sejumlah isu remaja seperti kecanduan narkoba, seks, masalah keluarga, percintaan, dan persahabatan yang terasa sangat nyata. Jadi, para pemainnya seakan benar-benar menjalani segala penderitaan yang karakternya alami.
“Saya sangat bersyukur berada dalam ‘ruang’ di mana saya merasa nyaman dan aman bersama para aktor dan aktris yang saya sangat dekat,” ujar Zendaya. “Setelah selesai setiap take, kami langsung memeluk, mengobrol, mengecek keadaan satu sama lain… karena jelas ini seperti zona perang,” cerita sang aktris termuda peraih Emmy Awards ini dalam wawancaranya.
5. Zendaya berharap Rue dapat membuat penonton merasa kalau mereka enggak sendirian dalam menghadapi penderitaan
Serial Euphoria sempat dianggap sebagai pengaruh buruk karena seakan “membenarkan” penggunaan narkoba. Namun, sebenarnya serial ini diharapkan bisa membantu orang-orang yang mengalami masalah serupa. Zendaya sendiri berharap bahwa serial yang dibintanginya ini bisa membuat penonton merasa kalau mereka enggak sendirian dalam menghadapi penderitaan apa pun.
“Saya rasa, jika kita masih bisa peduli dengan Rue setelah ini, saya bisa berharap orang-orang dapat mulai melakukannya ke orang-orang yang nyata. Setidaknya, sedikit lebih memahami dan berempati atas pengalaman kecanduan tersebut,” ujarnya.
***
Nah, itulah pengalaman Zendaya membintangi serial populer HBO Euphoria sebagai Rue, gadis remaja yang candu narkoba. Benar-benar totalitas, ya! Jangan lupa terus ikuti KINCIR buat dapatin informasi menarik seputar serial atau film lainnya.