Apakah Serial Spongebob SquarePants Sebaiknya Diakhiri?

Setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun, sepertinya hal itu enggak berlaku untuk serial Spongebob SquarePants. Serial yang sudah berjalan hampir dua dekade ini masih terus eksis sampai sekarang, seolah menolak untuk berakhir. Di satu sisi, masih banyak penonton yang menginginkan serial ini terus berlanjut. Sebaliknya, banyak juga yang merasa cerita Spongebob, Patrick, Squidward, dan kawan-kawan harus diakhiri karena sudah enggak relevan dan kelewat batas.

Sebenarnya kenapa, sih, muncul pemikiran serial Spongebob Squarepants lebih baik diakhiri saja? Sebelum lo memutuskan pendapat lo, alangkah lebih baiknya lo simak dulu ulasan di bawah ini. Yuk disimak!

 

1. Kelahiran Serial Spongebob SquarePants

Via Istimewa

1 Mei 1999 menjadi momen kelahiran serial Spongebob SquarePants. Serial ini diprakarsai oleh Stephen Hillenburg, seorang ahli biologi kelautan yang juga memiliki ketertarikan di dunia animasi. Tak hanya Spongebob, dia juga melahirkan beragam karakter unik dan ikonis, seperti Patrick, Squidward, Tuan Krabs, Sandy, dan Plankton.

Seiring berjalannya waktu, serial Spongebob di bawah naungan Nickelodeon menjadi sangat populer dan mendapatkan beragam penghargaan dan nominasi. Sebut saja penghargaan Emmy Awards, Annie Awards, BAFTA Children’s Award, dan Kid’s Choice Award dengan kategori kartun terfavorit.

Kepopuleran Spongebob sendiri pun meluas hingga lintas usia. Tak hanya dinikmati anak-anak, Spongebob pun dinikmati oleh para orang dewasa. Dilansir dari Highbeam Research, pada 2001 terbukti sebanyak 40% penonton Spongebob berusia 18-34 tahun.

 

2. Mundurnya Stephen Hillenburg

Via Istimewa

Spongebob SquarePants terus diperbaharui hingga musim ketiga. Sampai-sampai dibuatin film layar lebarnya yang berjudul The Spongebob SquarePants Movie (2004). Namun, tiba-tiba saja, secara mengejutkan Stephen Hillenburg mundur dari jabatannya sebagai showrunner atau orang yang mengepalai para eksekutif produser untuk serial ini.

Dilansir dari The Washington Post, Stephen berkata, “Ada titik di mana gua udah banyak berkontribusi dan bicarain apa yang ingin gue bicarain. Saat ini, Spongebob SquarePants butuh pembaharuan. Dan sebagai penulis gue merasa harus beranjak.”

Hillenburg memang tak bisa dikatakan benar-benar hengkang. Namun, peranannya dalam serial ini sudah tak begitu besar. Dia hanya menjadi eksekutif produser. Tak hanya Hillenburg, banyak penulis asli cerita Spongebob SquarePants yang mundur bersamanya.

 

3. Spongebob SquarePants Terus (Maksa) Lanjut

Via Istimewa

Seolah tak ingin kehilangan pundi-pundi terbesar mereka, Nickelodeon memutuskan untuk melanjutkan serial ini dengan mempercayakan Paul Tibbitt sebagai showrunner yang baru. Pada 6 Mei 2005, Spongebob SquarePants hadir kembali di musim keempat. Namun seiring berjalannya waktu, kualitas serial ini terasa menurun.

Banyak guyonan yang terkesan murahan dan menjijikkan. Lihat saja beberapa episode yang terlihat melampaui batas, seperti “The Splinter” yang diceritakan Spongebob tertusuk serpihan kayu hingga membusuk dan bernanah. Ada juga episode yang terkesan kelewat batas lain, seperti saat Spongebob berkencan dengan burger busuk dalam “To Love a Patty.” Cerita-cerita lain yang kelewat batas dan menjijikkan bisa lo temuin dalam episode “House Fancy”, “Face Freeze”, “Greasy Buffons”, “Fungus Among Us”, dan masih banyak lagi.

Kalau dipikir-pikir, Hillenburg itu ibarat ayah dari para karakter Spongebob SquarePants. Dia yang tahu benar setiap karakter yang ada, pembawaannya, dan mau dibawa ke mana ceritanya. Pada akhirnya, jika dia merasa tak ingin melanjutkan kisah ini, seharusnya Nickelodeon meresponsnya dengan bijak. Spongebob SquarePants tak perlu berlanjut lagi. Cukuplah serial ini indah pada masanya. Tak perlu lagi dipaksakan hingga melampaui batas.

Rotten Tomatoes sendiri seolah menjadi perwakilan dari para penonton. Jika lo perhatiin, tiga musim awal serial ini mendapat simbol “The Full Popcorn Bucket” dengan skor penonton 100%. Sementara musim keempat dan seterusnya mendapat simbol “The Tipped Over Popcorn Bucket”.

Selain itu, budaya pop sekarang pun kebanyakan mengingat-ingat guyonan-guyonan lucu dari tiga musim awal serial ini. Lo bisa lihat buktinya dari meme yang beredar di dunia maya. Kebanyakan dari musim-musim jadul, kan?

 

4. Kembalinya Stephen Hillenburg

2015 menjadi tahun yang mengejutkan saat film Nickelodeon merilis film layar lebar Spongebob terbaru, The Spongebob Movie: Sponge Out of Water . Film ini rilis pada 6 Februari 2015. Naskahnya sendiri ditulis oleh Paul Tibbitt dan Stephen Hillenburg. Film ini mendapatkan apresiasi yang baik terbukti dengan Rotten Tomatoes yang menganugerahinya dengan “Certified Fresh” dengan skor 80%.

Selain itu, Hillenburg pun diketahui kembali lagi untuk mengerjakan Spongebob untuk musim ke-9 hingga sekarang. Perlahan-lahan, serial ini seolah-olah mendapatkan rohnya dan kembali lucu. Meski begitu, tetap saja pesona musim-musim awal serial Spongebob SquarePants seperti tak pernah tergantikan. Namun, enggak ada salahnya jika lo berharap Spongebob bisa kembali berjaya seperti sebelumnya dengan kembalinya Hillenburg.

***

Dari lika-liku perjalanan yang ada hingga sekarang, menurut lo apakah serial Spongebob SquarePants harus dilanjutin? Apa sebaiknya diakhiri saja? Tulis pendapat lo di kolom komentar ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.