Menjadi gangster paling ditakuti di Birmingham serta memiliki banyak bisnis ilegal tentunya bukan “pekerjaan” yang mudah. Enggak jarang, keluarga Shelby harus menghadapi berbagai masalah, baik terkait harta maupun nyawa. Menerapkan sistem yang sadis dan tanpa ampun, Thomas Shelby sebagai pemimpin geng Peaky Blinders ini pun punya musuh dari berbagai geng dan kalangan.
Karakter yang terkenal ‘dingin’ dan kejam ini pun sering mendapat ancaman kematian. Sejak musim pertama, hidup Thomas Shelby selalu enggak pernah jauh-jauh dari bahaya.
Banyak musuh Tommy yang ingin menyingkirkan dirinya, baik karena urusan personal maupun bisnis. Selama enam musim, Tommy pun selalu berhasil selamat meski sempat ada beberapa serangan yang hampir merenggut nyawanya.
Langsung sajak simak 5 momen Thomas Shelby hampir tewas di Peaky Blinders berikut ini!
1. Dihajar sampai bonyok oleh geng Sabini
Pada episode pertama di season kedua, Tommy, Arthur, dan John sempat mendatangi club Eden milik Sabini, gangster asal Italia yang menguasai daerah tersebut. Di sana, mereka bikin keributan untuk menyampaikan pesan bahwa sebentar lagi Peaky Blinders yang bakal mengambil alih kekuasaan di daerah tersebut. Nah, sebagai gangster penguasa di sana, tentunya geng Sabini enggak diam saja melihat kelakuan Tommy dan saudara-saudaranya.
Pada suatu malam, Tommy pun kena imbasnya. Dia mendapat serangan tiba-tiba dari anak buah Sabini yang mengeroyok dan menghajarnya habis-habisan. Mulutnya disayat dengan pisau hanya karena Tommy menyebut nama “Sabini” saat itu. Lalu, gigi emasnya pun dicungkil. Hampir saja Tommy ditembak mati kalau Inspektur Campbell enggak datang menginterupsi geng Sabini.
2. Ditangkap dan hampir dibunuh oleh suruhan Campbell
Salah satu momen paling ikonis dalam serial Peaky Blinders adalah ketika Tommy diculik oleh orang suruhan Inspektur Campbell dan dibawa ke tempat asing. Memang, Tommy sejak awal sudah merencanakan untuk membunuh Campbell.
Pada akhirnya, rencananya berhasil karena Polly tanpa disangka mendatangi Campbell untuk balas dendam dan akhirnya membunuhnya. Namun, Campbell sendiri sudah punya rencana untuk melenyapkan Tommy dengan menyewa orang suruhannya menculik dan menghabisi Tommy.
Dalam adegan di episode terakhir season kedua tersebut, Tommy sudah pasrah dan menerima kekalahannya. Dia pun mengisap rokoknya sambil berteriak, “I nearly had f*****g everything!” Tommy bahkan sudah berlutut sambil mengucapkan, “In the bleak midwinter…” dan siap untuk mati ditembak.
Namun, ternyata salah satu orang suruhan Campbell tersebut bekerja untuk Churchill. Orang tersebut malah menembak dua orang suruhan Campbell lainnya dan menyelamatkan Tommy karena Churchill masih membutuhkannya.
3. Cedera kepala berat karena dihajar orang suruhan Father Hughes
Father Hughes menjadi karakter antagonis utama di season ketiga Peaky Blinders. Selain menjadi agen mata-mata, Father Hughes juga pernah melakukan kejahatan lain, seperti melecehkan Michael Grey saat kecil dan menculik anak Tommy. Nah, pada episode keempat, Tommy sempat membuntuti Father Hughes dan berniat membunuhnya. Namun, karena pengakuan dosa Polly di awal episode, Father Hughes pun tahu bahwa Tommy punya rencana untuk membunuhnya.
Ketika hendak menembak Father Hughes, Tommy malah disergap oleh dua orang pria yang kemudian menghajarnya habis-habisan. Kepalanya dibenturkan ke pipa dan ditekan ke tembok. Tengkorak Tommy pun akhirnya retak dan dirinya mengalami pendarahan serta gegar otak. Dia bahkan sudah mulai “berhalusinasi” seakan melihat ayahnya yang sudah meninggal. Namun, untungnya dia segera dilarikan diri ke rumah sakit dan berhasil terselamatkan.
4. Bisa saja jadi target penembakan ketika rencananya membunuh Mosley gagal
Di episode terakhir season kelimanya, rencanan Tommy membunuh Mosley gagal total karena ada yang berkhianat membocorkan rencananya. Hal ini membuat beberapa krunya meninggal, termasuk Barney Thompson dan Aberama Gold. Arthur pun sempat diserang, tetapi untungnya kakak Tommy ini berhasil melawan balik.
Momen ini memang enggak secara langsung menampilkan adegan Tommy yang hampir mati. Namun, melihat Tommy yang sama sekali enggak menyangka rencananya gagal dan malah diserang balik tiba-tiba ini bisa saja dengan mudah dibunuh oleh orang suruhan Mosley. Meski akhirnya selamat, Tommy pun kehilangan akalnya dan mengalami depresi karena kegagalan tersebut. Di akhir episode ini, Tommy pun sudah menodongkan pistol di kepalanya sendiri sambil berteriak.
5. Hampir membunuh dirinya sendiri
Season keenam langsung melanjutkan ending yang menggantung dari season kelimanya. Tommy memang menarik pelatuk pistolnya, tetapi Lizzie telah mengosongkan peluru dalam pistol tersebut. Tommy pun enggak jadi bunuh diri. Sang pemimpin Peaky Blinders kembali menjalankan bisnis dan kepentingannya seperti biasa, sampai pada akhirnya dokter pribadinya mengungkapkan bahwa dirinya menderita penyakit tumor otak. Tommy pun didiagnosis hanya memiliki waktu paling lama satu setengah tahun untuk hidup.
Oleh karena itu, Tommy berniat segera menyelesaikan masalahnya dan mengasingkan diri dari keluarga Shelby sebelum dia meninggal. Setelah mempersiapkan semuanya, Tommy pun mengucapkan, “In the bleak midwinter…” sebelum hampir menarik pelatuk pada pistol yang sudah mengarah ke kepalanya sendiri.
Namun, Tommy tiba-tiba mendengar suara Ruby, anak perempuannya yang sudah meninggal. Dia pun enggak jadi bunuh diri dan malah tersadarkan bahwa selama ini dirinya enggak punya penyakit. Dokter pribadinya tersebut ternyata merupakan pendukung fasisme dan NAZI yang bekerja sama dengan Mosley.
***
Nah, itulah beberapa momen krusial yang hampir menewaskan pemimpin gangster asal Birmingham yang satu ini. Di antara daftar tersebut, adegan manakah yang menjadi favoritmu? Bagikan pendapatmu pada kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa ikuti KINCIR untuk informasi menarik seputar film atau serial lainnya.