Review Squid Game 2 (2024)

Squid Game 2
Genre
  • Action
  • Adventure
  • Comedy
  • thriller
Actors
  • Im Si-Wan
  • Lee Byung-hun
  • Lee Jung-jae
  • Wi Ha-joon
Director
  • Hwang Dong-hyuk
Release Date
  • 26 December 2024
Rating
4 / 5

*(SPOILER ALERT) Review Squid Game 2 mengandung sedikit bocoran film yang bisa jadi mengganggu kenyamanan menonton kamu

Ada rasa senang sekaligus geregetan saat menonton Squid Game 2. Serial ini masih menyajikan permainan menyebalkan yang ngeri-ngeri sedap seperti di musim tayang pertama. Namun, tokoh-tokoh yang hadir di musim tayang ini lebih well-prepared dan enggak se-clueless Squid Game 1. Tentu saja, hal ini bikin Squid Game 2 mewadahi tema balas dendam yang mereka gadang-gadang.

Kendati demikian, Banyak yang bilang bahwa Squid Game 2 menyebalkan karena punya cerita yang menggantung dan sedikit kehilangan element of surprise. Namun, ada banyak juga kelebihan dari musim tayang kedua yang dirilis tepat beberapa waktu sebelum tahun baru ini. Yuk, simak ulasan singkat kami dj sini!

Review Squid Game 2 (2024)

Musim tayang yang lebih matang

Squid Game 2 via Istimewa

Squid Game 2 menceritakan soal Gi-hun, pemenang Squid Game pertama yang menggunakan kekayaannya buat menyetop permainan mematikan ini. Seperti yang sudah kita ketahui, banyak orang dengan kesulitan finansial dijebak supaya bisa memainkan gim gila ini dengan mempertaruhkan nyawanya.

Kalau Squid Game pertama ceritanya pure tentang survival story, atau bagaimana bertahan hidup di tengah jebakan permainan mematikan, Squid Game 2 menekankan aspek drama dan misteri. Soalnya, pendalaman karakter Squid Game 2 ini lebih kompleks dan menawarkan lebih banyak latar belakang menarik, seperti rapper yang salah investasi, tentara transgender, dan masih banyak lagi.

Gi-hun pun kini diposisikan sebagai hero yang jauh lebih punya kekuatan karena ia sudah punya modal pengetahuan sebagai pemenang. Alih-alih “korban” yang harus menyelamatkan dirinya, Gi-hun menjadi seseorang yang lebih bisa diandalkan.

Karakter lain seperti Salesman pun juga lebih ditonjolkan sisi sosiopatnya. Salesman kelihatan enggak berhati, tetapi dia juga punya reason kenapa ia demikian. Ia menganggap bahwa mereka yang ikut gim ini pantas mati karena kesalahan mereka sendiri. Jadi, gim ini menjadi semacam proses seleksi untuk “membuang sampah masyarakat”.

Squid Game 2 masih memperlihatkan bagaimana beringasnya manusia saat dihadapkan pada uang. Sebetulnya, orang-orang ini memiliki kesempatan untuk hidup. Namun, tergoda oleh kesempatan memiliki uang banyak dan ego mereka sendiri (seperti Thanos), membuat mereka menjadi kejam dan bahkan rela untuk membunuh yang lain hanya demi kesempatan bermain.

Politik yang ditunjukkan dalam Squid Game 2 menunjukkan kompleksitas manusia sekaligus bagaimana mereka bisa menjadi kejam. Bahkan walaupun dikasih kesempatan buat hidup dan sama-sama selamat, masih ada banyak orang yang memilih buat mengambil risiko kematian bahkan membunuh yang lain demi keuntungan sendiri yang belum tentu mereka dapatkan. Dalam titik ini, mungkin kamu berpikir, no wonder Salesman merasa kalau mereka memang pantas mati.

Eksplorasi budaya dan permainan Korea menjadi gim yang menunjukkan kelemahan manusia

Frontman via Istimewa

Gim-gim yang ditawarkan dalam Squid Game 2 masih seru. Sebelum masuk ke arena, ada permainan Russian Roulette antara Salesman dan Gi-hun yang cukup bikin deg-degan karena permainan peluru ini mengandalkan keberuntungan. Walaupun permainan ini usang (dan banyak dipakai di berbagai film), tetapi suasana yang mencekam bisa memberikan kesan mendebarkan bagi penonton.

Ada pula permainan tradisional Korea seperti donggi, jegichagi, biseokchigi, gasing putar, dan lainnya yang seolah-olah terlihat gampang. Toh, anak kecil juga mahir memainkannya. Namun, saat dihadapkan pada pertarungan hidup dan mati, nyatanya gim-gim ini enggak semudah itu dilakukan.

Gim-gim ini ternyata enggak cuma membutuhkan kekuatan, tetapi ketangkasan, ketenangan, dan juga kemampuan buat berpikir cepat. Di sinilah bagaimana Squid Game menjadi sadis. Gim ini menjadikan kenangan-kenangan menyenangkan manusia menjadi teror yang bisa mengambil nyawa mereka dan membuktikan kalau tanpa adanya kesenangan, gim-gim yang kita mainkan justru menjadi sesuatu yang merusak psikologi kita.

Sinematografi yang seperti Reality Show

Squid Game 2 via Istimewa

Squid Game pertama memiliki kesan sinematografi yang vibrant, sinematik, dan punya komposisi yang solid. Patut diakui bahwa Squid Game 2 punya sinematografi yang makin menyerupai reality show. Ini juga yang bikin efek psikologis dalam season 2 terasa lebih nendang. Pendekatan visual seperti ini yang bikin kita kayak berpartisipasi dalam gim hidup dan mati ini.

***

Perlu diketahui, season kedua biasa menjadi jembatan antara season sebelumnya dan setelahnya. Ada baiknya, kita jangan terlalu ngerasa kesal dengan ending serial ini. Toh mereka berhasil bikin kita ‘nagih’ ke Netflix untuk season berikutnya.

Walau enggak sefenomenal yang pertama, sekuel ini memberikan perkembangan karakter yang baik dan journey yang jelas. Pada akhirnya kita bertanya; apakah perlu menjadi pahlawan di tengah manusia-manusia seperti ini?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.