*Spoiler Alert: Review serial The Continental episode 3 mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu yang menonton semua seri film John Wick pasti enggak asing dengan karakter Winston Scott dan Charon. Setelah kisah John Wick berakhir lewat John Wick: Chapter 4 (2023), kamu diajak untuk menyelami kehidupan masa mudanya Winston dan Charon di era 1970-an lewat seriel prekuel yang diberi judul The Continental.
Pada The Continental episode kedua, Winston semakin yakin untuk membunuh Cormac setelah kakaknya, Frankie Scott, dibunuh oleh anak buahnya Cormac. Demi melancarkan rencananya tersebut, Winston memutuskan membentuk tim “bunuh diri” yang berisikan orang-orang yang memiliki tekad yang sama untuk menjatuhkan Cormac.
Pada ending episode kedua, Winston nekat merekrut pelayan setianya Cormac, yaitu Charon. Setelah bertemu Winston, Charon langsung menemui Cormac dan mengadukan ajakan Winston kepadanya. Di episode ketiganya, Winston sudah berhasil mengumpulkan timnya, sehingga episode ini memperlihatkan bagaimana Winston dan timnya melakukan misinya untuk membunuh Cormac.
Review serial The Continental episode 3
Aksi keren, tetapi ceritanya terlalu terburu-buru
Episode pertama menceritakan apa yang menjadi pemicu Winston Scott untuk tidak ragu membunuh Cormac O’Connor yang telah membunuh kakak kandungnya. Episode kedua fokus memperlihatkan Winston membentuk tim yang berisikan orang-orang yang juga ingin menjatuhkan Cormac. Nah, episode ketiga The Continental memperlihatkan bagaimana Winston dan timnya akhirnya menjalankan misi mereka dalam membunuh Cormac.
Setelah menonton The Continental episode 3, saya bisa bilang bahwa episode ini memberikan sajian aksi terbaik di antara dua episode sebelumnya. Banyak duel by one (satu lawan satu) yang bisa kamu temukan di episode ini, bahkan duelnya dilakukan di tempat yang tidak terduga. Salah satu adegan pertarungan favorit saya di episode ketiga adalah ketika Lou Burton mengalahkan Mayhew di dalam bilik telepon umum.
Walau aksinya terbaik di antara semua episode The Continental, episode ketiga hadir dengan cerita yang terlalu terburu-buru sebagai episode penutup. Bahkan setelah menonton episode ketiganya, saya pikir karakter KD Silva dan Mayhew sebenarnya tidak terlalu penting untuk jalan ceritanya. Lalu, bagian flashback masa kecil Winston dan kakaknya yang selalu ada di bagian awal episode pun juga tidak berkontribusi besar pada ceritanya.
Di antara semua yang ditampilkan di episode ketiga, hal yang paling mengecewakan di episode ini adalah pengembangan karakter Cormac yang malah menurun dari episode sebelumnya. Pada episode kedua, Cormac terlihat begitu mengerikan, apalagi ketika dia begitu sadis membunuh Thomas. Namun di episode ketiga, kengerian Cormac langsung sirna begitu saja. Dia malah terlihat seperti seorang pengecut yang hanya bisa kabur dari kejarannya Winston.
Kolaborasi aktor yang benar-benar baik
Seperti yang telah disebutkan pada poin di atas, The Continental episode ketiga menampilkan aksi Winston dan timnya dalam mengalahkan Cormac dan pasukannya. Kerja sama Winston dan timnya ini menampilkan akting ensambel para aktor serial ini. Cukup banyak adegan yang menampilkan kolaborasi akting sekaligus dari pemeran Winston dan timnya.
Setiap aktor yang tampil di episode ini berhasil membentuk chemistry yang sangat baik satu sama lain, khususnya para pemeran Winston dan timnya. Selain akting yang menarik, para aktornya juga berhasil menampilkan sajian aksi yang sangat baik, apalagi aksi yang ditampilkan episode ketiga bisa dibilang paling intens dibandingkan dua episode The Continental sebelumnya.
Kualitas visual yang stabil hingga episode terakhir
Salah satu hal terbaik yang saya temukan di semua episode The Continental adalah setiap episodenya pasti menampilkan kualitas yang sangat baik dan stabil. Mata penonton benar-benar dimanjakan di semua episode serial ini, dengan desain produksi, sinematografi, hingga efek visual yang sangat rapi untuk ukuran serial.
Saya cukup puas dengan bagaimana sutradara Albert Hughes dan para sinematografernya dalam mengemas setiap adegan aksi yang ditampilkan di The Continental episode 3, khususnya ketika adegan pertarungan by one. Mereka mampu mengambil angle yang membuat intensitas bertarungnya semakin terasa. Enggak lupa juga dengan penambahan berbagai musik latar yang benar-benar sesuai dengan setiap nuansa yang ada di keseluruhan episode ketiga ini.
***
The Continental episode ketiga hadir dengan sajian aksi yang paling intens jika dibandingkan dua episode sebelumnya. Sayangnya, episode ini menjadi penutup yang terlalu terburu-buru untuk The Continental. Bahkan, ada subplot yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk diceritakan di semua episode serial ini. Parahnya lagi, sang villain malah mendapatkan pengembangan karakter yang begitu buruk di episode terakhir.
Setelah baca review serialThe Continental episode 3, apakah kamu jadi tertarik menonton serial aksi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang serial ini, ya!