*Spoiler Alert: Review serial The Continental episode 1 mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu yang ngaku sebagai penggemar film aksi pasti pernah menonton salah satu atau semua seri film John Wick. Kisah John Wick memang berakhir di film keempatnya, yaitu John Wick: Chapter 4 (2023). Walau begitu, waralaba John Wick mulai berkembang dengan perilisan serial prekuelnya yang diberi judul The Continental.
The Continental memperlihatkan kisah masa mudanya Winston Scott dan Charon. Winston versi muda diperankan oleh Colin Woodell, sedangkan Charon versi muda diperankan oleh Ayomide Adegun. Selain Woodell dan Adegun, serial prekuel John Wick ini juga dibintangi Mel Gibson, Mishel Prada, Ben Robson, Hubert Point-Du, Nhung Kate, dan aktor lainnya.
Berlatar waktu pada era 1970-an, The Continental episode pertama memperlihatkan bagaimana Winston melakukan bisnisnya di London, Inggris. Pada suatu hari, Winston tiba-tiba dibawa secara paksa ke New York, Amerika Serikat, untuk menemui Cormac, sang pemilik hotel Continental. Ternyata, kakaknya Winston, yaitu Frankie, mencuri alat yang dianggap sangat penting bagi High Table.
Review serial The Continental episode 1
Memperlihatkan bagaimana hubungan Winston dengan kakak kandungnya
Winston memang muncul di semua film John Wick, namun enggak banyak hal tentang masa lalunya yang kita ketahui dari keempat film tersebut. Nah, serial The Continental akhirnya mengungkapkan misteri dari masa lalunya Winston pada era 1970-an, bahkan serial ini dimulai ketika Winston belum menjadi pemilik The Continental, walau pada saat itu The Continental sudah beroperasi sebagai hotel para pembunuh.
Hal baru lainnya tentang Winston yang bisa kamu temukan di The Continental episode 1 adalah dia ternyata punya kakak laki-laki bernama Frankie. Episode 1 bahkan dibuka dengan masa kecilnya Winston dan Frankie, walau durasi adegannya sangat singkat. Setelah adegan masa kecilnya Winston dan Frankie berakhir, hampir sebagian besar jalan cerita episode 1 memperlihatkan hubungan rumit yang terjadi antara kakak-adik ini ketika mereka dewasa.
Untuk ukuran serial, The Continental episode 1 punya durasi yang cukup panjang, yaitu sekitar 1 jam 27 menit. Penyampaian ceritanya terbilang cukup efektif dan tidak bertele-tele. Sayangnya, pace bagian awal episodenya terasa agak lambat. Namun begitu Winston bertemu dengan kakaknya, pace ceritanya sudah mulai lebih enak hingga menuju akhir episode 1. Untuk masalah aksi, The Continental ternyata sama sekali enggak ragu memperlihatkan aksi brutal nan berdarah-darah.
Yap, seperti film rating “R”, The Continental episode 1 benar-benar menampilkan muncratan darah, potongan tubuh, tubuh hancur, yang jelas membuat sajian aksinya lebih memuaskan. Berhubung The Continental ber-rating “R”, serial ini juga memperlihatkan hal seksual dan ketelanjangan. Menurut saya, adegan seksual dan ketelanjangan yang ditampilkan di episode pertama bukanlah sesuatu yang penting untuk jalan ceritanya.
Tiap aktor memerankan karakternya dengan cukup baik
Ada tiga karakter dari film John Wick yang kembali lagi ke The Continental dalam versi yang lebih muda, yaitu Winston, Charon, dan Charlie. Berhubung hadir dalam versi muda, ketiga karakter tersebut tentunya diperankan oleh aktor berbeda, di antaranya Colin Woodell yang memerankan Winston, Ayomide Adegun yang memerankan Charon, dan Peter Greene yang memerankan Charlie.
Untuk episode pertama, ketiga aktor tersebut memerankan karakter mereka dengan cukup baik, jadi belum ada yang perlu dikomplain dari penampilan mereka untuk saat ini. Aktor-aktor lainnya juga tampil dengan cukup baik, walau ada satu karakter yang cukup mengganggu buat saya, yaitu Yen yang diperankan oleh Nhung Kate. Bukan karena aktingnya Kate, mungkin saja karakternya memang dibuat terlihat menyebalkan pada episode pertama.
The Continental juga menghadirkan aktor legendaris Hollywood, yaitu Mel Gibson yang berperan sebagai Cormac, villain di serial ini. Durasi tampil Gibson pada episode pertama memang tidak terlalu banyak. Namun di penampilannya yang tidak banyak tersebut, Gibson berhasil membuat Cormac menjadi karakter yang patut ditakuti.
Desain produksi niat yang memaksimalkan visual serialnya
Salah satu hal yang paling menonjol dari The Continental episode 1 adalah desain produksinya. Tim produksi The Continental sangat berhasil menghidupkan kembali New York era 1970-an dengan apik, padahal proses syuting serial ini dilakukan di Hungaria. Desain produksinya yang begitu niat jadi menambah nilai plus untuk visual serial ini.
Selain desain produksinya, visual The Continental juga semakin dimaksimalkan dengan sinematografinya yang juga bagus. Sutradara Albert Hughes dan sinematografer Pal Ulvik Rokseth berhasil menampilkan berbagai shot elegan dengan angle yang cukup nyaman dipandang mata. Untuk audio, The Continental menghadirkan musik yang cukup asyik, serta scoring yang pas dalam pembangunan berbagai adegannya.
***
The Continental episode pertama hadir sebagai pengenalan masa lalunya Winston yang ternyata punya hubungan rumit dengan kakaknya. Pace awal episodenya terasa agak lambat, tetapi membaik mulai pertengahan hingga akhir episodenya. Berhubung The Continental merupakan prekuelnya John Wick, sajian aksinya juga dibuat cukup intens dan brutal.
Setelah baca review serialThe Continental episode 1, apakah kamu jadi tertarik menonton serial aksi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang serial ini, ya!