The Hunger Games

Review Film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes (2023)

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes
Genre
  • Distopia
  • fantasi
Actors
  • Peter Dinklage
  • Rachel Zegler
  • Tom Blyth
  • Viola Davis
Director
  • Francis Lawrence
Release Date
  • 15 November 2023
The Hunger Games
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Awal 2010-an bisa dibilang sebagai era berjayanya film bertema distopia yang diadaptasi dari novel, salah satunya adalah seri film The Hunger Games. Delapan tahun setelah perilisan The Hunger Games: Mockingjay – Part 2 (2015), Lionsgate akhirnya merilis prekuel untuk seri film The Hunger Games, yang diberi judul The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes.

The Ballad of Songbirds & Snakes kembali digarap oleh Francis Lawrence, sosok yang juga menyutradarai Catching Fire (2013), Mockingjay – Part 1 (2014), dan Mockingjay – Part 2. Film ini menampilkan Coriolanus Snow atau Presiden Snow versi muda yang diperankan oleh Tom Blyth. Selain Blyth, The Ballad of Songbirds & Snakes juga dibintangi oleh Rachel Zegler, Peter Dinklage, Viola Davis, dan aktor ternama lainnya.

Trailer The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes

The Ballad of Songbirds & Snakes berkisah tentang Coriolanus Snow di usianya yang ke-18 tahun, yang sedang mencari beasiswa untuk bisa melanjutkan kuliahnya. Untuk bisa mendapatkan beasiswa, Snow dan kandidat beasiswa lainnya ditugaskan untuk menjadi mentor dari masing-masing satu peserta Hunger Games. Nah, Snow pun mendapatkan tantangan untuk menjadi mentornya Lucy Gray Baird yang merupakan salah satu peserta dari District 12.

Review film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes

Menyenangkan bagi penggemar, tetapi kisahnya terasa kurang tuntas

The Hunger Games

Sebagai prekuel, The Ballad of Songbirds & Snakes berlatar waktu 64 tahun sebelum kejadian di film pertama The Hunger Games (2012). Alhasil, film ini menampilkan versi muda dari beberapa karakter yang ada di timeline-nya Katniss Everdeen serta banyak karakter baru. Walau tidak lagi berpusat pada kisahnya Katniss, saya bisa jamin bahwa The Ballad of Songbirds & Snakes tetap bisa menjadi obat rindu buat para penggemar The Hunger Games.

Bagi penggemar, kamu bisa menemukan banyak easter egg di The Ballad of Songbirds & Snakes yang dijamin bisa bikin kamu bernostalgia dengan apa yang terjadi di timeline-nya Katniss. Yang lebih menarik lagi bagi penggemar, film ini cukup menjelaskan asal-usul terciptanya Hunger Games walaupun latar waktunya terjadi pada Hunger Games ke-10. Film ini juga membuat penggemar bisa melihat bagaimana kondisi Hunger Games zaman dulu yang sangat berbeda dengan zamannya Katniss.

The Ballad of Songbirds & Snakes fokus pada kisah masa mudanya Coriolanus Snow, sosok yang lebih kita kenal sebagai Presiden Snow yang memimpin Panem di timeline-nya Katniss. Film ini menceritakan proses seorang Snow muda dalam mendapatkan sisi villainnya sebelum dia menjadi seorang tiran. Jadi hanya lewat film ini, kamu bisa melihat sisi lembut seorang Snow, apalagi dia diceritakan jatuh cinta dengan Lucy Gray Baird.

Berhubung fokus pada kisahnya Snow, jangan harap kamu bisa menemukan pertarungan menegangkan Hunger Games di sepanjang film ini, seperti di dua film pertama The Hunger Games versi Katniss. Hunger Games hadir di film ini sebagai pembagunan hubungan antara Snow dan Lucy Gray. Walau begitu, film ini tetap menarik diikuti karena menjelaskan beberapa hal yang kita tahu dari timeline-nya Katniss. Sayangnya, ada beberapa hal lainnya yang terasa tidak tuntas hingga ending filmnya.

Dengan durasi yang cukup panjang, yaitu 2 jam 37 menit, bagian third act ini terasa terlalu terburu-buru. Alhasil, saya merasa segala hal yang terjadi pada Snow di film ini sebenarnya enggak cukup untuk membentuk sisi villainnya Snow. Jadi ketika sampai di ending, yang mana Snow sudah mengeluarkan sisi tirannya, saya merasa tiba-tiba dia menjadi villain begitu saja tanpa ada alasan kuat. Bahkan, kepergian Lucy Gray juga terasa kurang kuat untuk membangkitkan sisi villainnya Snow.

Akting yang begitu kuat dari para pemerannya

The Hunger Games

Di The Ballad of Songbirds & Snakes, Coriolanus Snow versi muda diperankan oleh Tom Blyth, yang bisa dibilang cukup sukses dalam memerankan karakter ini. Blyth mampu membuat penonton bisa merasakan sisi lembut dan sisi villainnya Snow serta perubahan karakternya, walau ceritanya kurang memberikan motivasi yang kuat dalam perubahan sikapnya Snow. Chemistry antara Blyth dan Rachel Zegler di sepanjang film ini pun jelas sekali terbangun dengan sangat baik.

Selain Blyth, aktor lainnya yang tentunya enggak kalah memukau adalah Rachel Zegler, Peter Dinklage, dan Viola Davis. Di luar kontroversinya, enggak bisa dimungkiri bahwa Zegler berakting dengan sangat baik sebagai Lucy Gray Baird. Enggak hanya berakting, Zegler juga beberapa kali memperlihatkan kemampuan bernyanyinya di film ini. Berbanding lurus dengan aktingnya, Zegler juga menampilkan suara yang sangat indah.

Akting lainnya yang enggak kalah memukau adalah penampilannya Viola Davis sebagai Dr. Volumnia Gaul. Dengan pengalamannya yang tidak perlu diragukan, Davis berhasil membuat Dr. Gaul menjadi sosok ilmuwan yang mengerikan dan gila. Setiap kemunculan Davis di film ini pun langsung menimbulkan aura yang begitu kuat.

Lagu-lagunya berperan dalam membangun suasana filmnya

The Hunger Games

Selain fakta tentang The Ballad of Songbirds & Snakes yang digarap oleh sutradara yang juga menggarap The Hunger Games 2—4, proses syuting film ini ternyata juga dipegang oleh sinematografer The Hunger Games 2—4, yaitu Jo Willems. Enggak heran jika nuansa visual yang ditampilkan The Ballad of Songbirds & Snakes juga punya nuansa yang mirip dengan The Hunger Games 2—4, yang cenderung gelap dan tone warnanya cenderung dingin.

Kualitas visual The Ballad of Songbirds & Snakes bisa dibilang cukup bagus, walau tidak ada yang spesial. Untungnya, film ini menonjolkan aspek lain yang membuat filmnya jadi semakin menarik, yaitu lagu-lagunya. Kamu bisa mendengarkan lagi lagu yang sangat ikonis dari seri The Hunger Games versi Katniss, yaitu “The Hanging Tree”. Ditambah dengan lagu-lagu lain yang tidak kalah menyentuh, yang dibawakan dengan sangat baik oleh Rachel Zegler.

***

The Ballad of Songbirds & Snakes jelas mampu mengobati kerinduan penggemar The Hunger Games, setelah perilisan Mockingjay – Part 2 pada delapan tahun lalu. Soalnya, film ini menampilkan berbagai easter egg, koneksi, dan memperjelas berbagai hal yang sudah kita tahu dari seri The Hunger Games versi Katniss Everdeen. Sayangnya, third act film ini terasa terlalu terburu-buru, sehingga filmnya kurang memberikan motivasi yang kuat untuk perubahan Coriolanus Snow menjadi sosok villain.

Setelah baca review film The Ballad of Songbirds & Snakes, apakah kamu jadi tertarik menonton film prekuelnya The Hunger Games ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.