*Spoiler Alert: Review film The Crow mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Pada 1994, Miramax Films merilis film The Crow (1994) yang diadaptasi dari komik berjudul sama karya James O’Barr. Film ini sempat bikin geger karena pemeran utamanya, yaitu Brandon Lee, meninggal karena tidak sengaja tertembak peluru sungguhan saat sedang mengambil adegan. 30 tahun setelah perilisan The Crow, Lionsgate membuat versi reboot-nya yang juga diberi judul The Crow.
The Crow versi reboot digarap oleh Rupert Sanders, sosok yang juga menyutradarai Snow White and the Huntsman (2012) dan Ghost in the Shell (2017). Untuk karakter utama di versi reboot-nya, Eric atau The Crow diperankan oleh Bill Skarsgard, aktor yang memerankan Pennywise di seri film It. Selain Skarsgard, The Crow juga dibintangi FKA Twigs, Danny Huston, Josette Simon, Laura Birn, dan Sami Bouajila.
The Crow berkisah tentang Eric Draven yang jatuh cinta dengan Shelly Webster, perempuan yang menyimpan rahasia besar dan sedang dikejar-kejar oleh Vincent Roeg, orang yang berhubungan dengan rahasia yang disimpan Shelly. Hingga pada suatu hari, anak buahnya Roeg menemukan Shelly dan Eric di persembunyian mereka dan membunuh keduanya. Enggak disangka, Eric mendapatkan kesempatan hidup kembali untuk membalaskan kematian Shelly.
Review film The Crow
Premisnya masih sama, tetapi dengan plot yang berbeda dari versi orisinalnya
Kamu yang pernah menonton The Crow versi 1994 pasti tahu bahwa versi orisinalnya lebih fokus menceritakan pembalasan dendamnya Eric kepada para pembunuh kekasihnya. Kisah cinta Eric dan Shelly serta bagaimana mereka dibunuh hanya diperlihatkan dalam bentuk adegan flashback. Berbeda dengan versi orisinalnya, The Crow versi reboot malah menceritakan kisah cintanya Eric dan Shelly secara lebih detail, yang mana kita diperlihatkan dari awal mereka jatuh cinta hingga mereka berdua dibunuh.
Secara premis, The Crow versi reboot masih sama dengan versi orisinalnya, yaitu bagaimana Eric mendapatkan kesempatan hidup kembali untuk membalaskan dendam atas kematian kekasihnya. Namun secara plot, cerita yang disajikan The Crow versi reboot mengalami banyak perombakan dari versi orisinalnya. Tidak hanya kisah cinta Eric dan Shelly yang lebih detail; film ini juga menampilkan banyak hal berbeda, mulai dari villainnya, motif villainnya, bahkan proses Eric mendapatkan kekuatan kebalnya juga diceritakan dengan cara berbeda.
Durasi The Crow versi reboot memang lebih panjang beberapa menit dari versi orisinalnya. Versi orisinal memiliki durasi 1 jam 42 menit, sedangkan versi reboot-nya memiliki durasi 1 jam 51 menit. Namun karena adanya perombakan yang menambah detail pada kisah cinta Eric dan Shelly, penceritaannya jadi terasa agak terburu-buru, sehingga ada beberapa hal pada cerita yang kurang terjawab atau terjelaskan dengan baik.
Bill Skarsgard tampilkan The Crow dengan versinya sendiri
The Crow versi 1994 dibintangi Brandon Lee, yang mana Eric versi Lee memiliki tampilan gotik dengan vibes anak band yang begitu kuat. Untuk The Crow versi reboot, karakter Eric Draven diperankan oleh Bill Skarsgard, yang tampilannya juga memiliki aura gelap dengan sentuhan masa kini. Bedanya dengan Eric versi Lee, Eric versi Skarsgard tampil dengan badan penuh tato yang mana vibes-nya malah lebih condong ke rapper kulit putih yang populer di era ini.
Tidak hanya tampilannya yang berbeda dengan Eric versi Lee, Skarsgard juga mampu menampilkan Eric versinya sendiri, yang mana Eric versinya punya sisi yang lebih vulnarable dari versi Lee. Skarsgard sama sekali enggak berusaha menirukan Lee dalam memerankan Eric dengan gaya aktingnya. Skarsgard juga membangun chemistry-nya dengan cukup baik dengan FKA Twigs, pemeran Shelly, sehingga setiap adegan romantis Eric dan Shelly jadi terlihat manis.
Visual gelap yang sesuai dengan filmnya
Di antara semua yang ditampilkan di The Crow versi reboot, satu aspek yang paling unggul dari film ini adalah visualnya. Sutradara Rupert Sanders berhasil menvisualisasikan elemen gelap The Crow dengan estetika yang lebih sesuai dengan masa kini. Bahkan dari opening dan opening credit-nya, kita sudah disuguhkan dengan visual gelap yang estetis. Visual gelapnya pun semakin dimaksimalkan dengan musik dan scoring-nya yang sesuai dengan nuansa filmnya.
***
Hadir sebagai film reboot dari versi yang dulunya dirilis pada 1994, The Crow menghadirkan plot yang mengalami banyak perombakan dari versi orisinalnya, tetapi tetap memiliki premis yang sama, yaitu kisah balas dendam Eric Draven atas kematian kekasihnya. Tidak hanya secara penampilan yang berbeda dengan Eric versi Brandon Lee, Bill Skarsgard mampu menampilkan Eric versinya sendiri, yang mana Eric versi reboot memiliki sisi yang lebih rentan.
Setelah baca review film The Crow, apakah kamu jadi tertarik menonton film aksi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!