Road to Boston

Review Film Road to Boston (2023)

Road to Boston
Genre
  • biopik
Actors
  • Bae Seong-woo
  • Ha Jung woo
  • Im Si-Wan
  • Kim Sang-ho
Director
  • Kang Je-gyu
Release Date
  • 04 October 2023
Road to Boston
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review film Road to Boston mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Tahukah kamu? Pada 1947, Suh Yun-bok berhasil mencetak sejarah sebagai atlet lari maraton asal Korea Selatan pertama yang memenangkan Boston Marathon. Padahal pada masa itu, nama Korea Selatan belum dikenal oleh banyak negara seperti saat ini. Nah, kejadian bersejarah bagi Korea Selatan tersebut akhirnya diangkat menjadi sebuah film yang diberi judul Road to Boston.

Road to Boston digarap oleh Kang Je-gyu, sosok yang juga menyutradarai Salut d’Amour (2015), My Way (2011), dan Taegukgi (2004). Deretan aktor Korea Selatan turut membintangi film biopik ini, di antaranya Ha Jung-woo, Im Si-wan (yang berperan sebagai Suh Yun-bok), Bae Seong-woo, Kim Sang-ho, dan Park Eun-bin.

Trailer Road to Boston

Road to Boston berkisah tentang Sohn Kee-chung, atlet lari maraton Korea Selatan yang memenangkan medali emas Olimpiade Berlin 1936. Namun karena Korea Selatan belum merdeka pada saat itu, kemenangannya Kee-chung malah jadi miliknya Jepang. 11 tahun setelah kemenangannya, yang mana Korea Selatan telah merdeka, Kee-chung menemukan Suh Yun-bok yang kemampuan larinya sangat baik. Kee-chung melatih Yun-bok untuk bisa berkompetisi di Boston Marathon.

Review film Road to Boston

Kisah perjuangan atlet dalam mengharumkan nama bangsa yang mengharukan dan menginspirasi

Road to Boston

Road to Boston menghadirkan premis tentang pelari maraton Korea Selatan, bernama Suh Yun-bok, yang berusaha tembus dan memenangkan Boston Marathon 1947. Setelah menonton film ini, saya bisa bilang bahwa kisah yang dihadirkan Road to Boston ternyata lebih dalam dari sekadar pelari yang ingin menorehkan prestasi. Film ini menghadirkan kisah patriotisme dari para pelari maraton Korea Selatan yang ingin mengangkat derajat Korea Selatan di mata dunia.

Film ini dibuka dengan fakta bahwa Sohn Kee-chung berhasil memenangkan Olimpiade Berlin 1936 dengan membawa nama Jepang karena Korea Selatan belum merdeka pada saat itu. Dari situ saja, nilai sentimental filmnya sudah dibangun dengan baik karena penonton diajak berempati merasakan kepedihan Kee-chung yang tidak bisa membawa nama negaranya sendiri ketika menorehkan prestasi yang diakui dunia.

Berhubung penonton sudah dibuat berempati dengan Kee-chung sejak awal, rasanya jadi lebih mudah untuk mengikuti kisahnya Kee-chung yang mulai bangkit dan bertekad untuk melatih Suh Yun-bok sebagai penerusnya. Ditambah lagi, film ini menghadirkan pengembangan karakter yang begitu bagus untuk Kee-chung dan Yun-bok, yang mana kita akhirnya bisa melihat perjuangan kedua karakter ini yang begitu menginspirasi.

Enggak hanya sekadar cerita yang menginspirasi dan menggerakkan hati, sutradara sekaligus penulis naskah Kang Je-gyu juga menambahkan elemen komedi yang tidak terlalu berlebihan tetapi berhasil menyemarakkan pengalaman menonton filmnya. Jalan cerita serta pengembangan karakter yang dibangun sepanjang film pun ditutup dengan cara yang megah sekaligus menyentuh hati, yang mana ending-nya terasa begitu memuaskan untuk filmnya.

Penampilan Ha Jung-woo dan Im Si-wan yang begitu mencuri perhatian

Road to Boston

Sebenarnya ada tiga aktor yang punya peranan penting di sepanjang film Road to Boston, di antaranya Ha Jung-woo yang berperan sebagai Sohn Kee-chung, Im Si-wan yang berperan sebagai Suh Yun-bok, dan Bae Seong-woo yang berperan sebagai Nam Sung-yong. Namun di antara semuanya, penampilan Jung-woo dan Si-wan bisa dibilang yang paling mencuri perhatian di antara aktor lainnya.

Kenapa penampilan Jung-woo dan Si-wan yang paling mencuri perhatian? Soalnya, karakter yang diperankan oleh dua aktor tersebut, yaitu Kee-chung dan Yun-bok memiliki pengembangan karakter yang paling kompleks di antara karakter lainnya. Nah, Jung-woo dan Si-wan mampu mengikuti setiap perkembangan karakter yang mereka perankan, sehingga kita bisa melihat range yang lebih luas dari akting kedua aktor tersebut.

Selain Kee-chung dan Yun-bok, hampir sebagian besar aktor Road to Boston memerankan karakter mereka dengan sangat baik. Bahkan, saya sempat terpana dengan akting pemeran penerjemah militer Amerika Serikat di Korea Selatan, ketika momen dia tidak tega memberi tahu masyarakat bahwa Amerika Serikat tidak bersedia membantu para pelari maraton Korea Selatan bertanding di Boston Marathon.

Desain produksi yang sangat meyakinkan dalam menghadirkan kembali era 1940-an

Road to Boston

Seperti yang sudah disebutkan beberapa kali di atas, Road to Boston mengambil latar waktu pada 1947, dua tahun setelah kemerdekaan Korea Selatan. Setelah menonton filmnya, saya bisa bilang bahwa sutradara Kang Je-gyu dan timnya berhasil menghadirkan kembali era 1940-an dengan sangat baik di film ini dengan menghadirkan desain produksi dan kostum yang terlihat sangat meyakinkan untuk era 1940-an.

Di luar desain produksinya yang sangat niat, sayangnya kualitas CGI yang ditampilkan di film ini bisa dibilang kurang maksimal. Ada beberapa background CGI yang terlihat tidak halus, termasuk CGI pesawat yang digunakan para pelari maraton Korea Selatan untuk pergi ke Boston. Untungnya, penggunaan CGI-nya tidak terlalu banyak sehingga tidak terlalu mengganggu pengalaman menonton filmnya.

Untuk aspek audio, Road to Boston hadir dengan musik dan scoring yang sangat pas untuk setiap adegannya. Setiap adegan yang menyentuh dan dramatis selalu diiringi dengan musik yang benar-benar mendukung momen tersebut. Setiap pesan menyentuh dari filmnya pun jadi ikut tersampaikan dengan baik.

***

Mengangkat kisah patriotik para pelari maraton Korea Selatan yang berjuang mengharumkan nama negaranya setelah kemerdekaan Korea Selatan, Road to Boston hadir sebagai film biopik dengan cerita yang mengharukan dan menginspirasi. Penyampaian cerita dan pengembangan karakternya yang terbangun dengan sangat baik, ditambah dengan ending-nya yang terasa memuaskan.

Setelah baca review film Road to Boston, apakah kamu jadi tertarik menonton film biopik ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.