Info 
*(SPOILER ALERT) Review film Retribution ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Liam Neeson bisa dibilang cukup sering membintangi film bergenre aksi-thriller yang menampilkannya melawan teroris agar bisa menyelamatkan keluarganya. Nah, pada 2023 ini, Neeson kembali membintangi film dengan tema cerita serupa. Film tersebut adalah Retribution yang merupakan remake dari film asal Spanyol yang berjudul El desconocido (2015).
Sinopsis film Retribution berkisah tentang Matt Turner (Liam Neeson), seorang pebisnis yang punya hubungan renggang dengan istri serta anak-anaknya. Pada suatu hari, Matt pun terpaksa mengantar kedua anaknya ke sekolah menggunakan mobil.
Namun, Matt justru mendapat telepon dari pria misterius yang mengatakan bahwa ada bom di dalam mobilnya dan akan meledak seandainya ia atau anaknya keluar dari mobil. Matt pun harus mengikuti instruksi dari sang pria misterius agar bisa menyelamatkan dirinya serta kedua anak-anaknya.
Nah, sebelum kamu nonton film Retribution di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Retribution
Film thriller-aksi yang terasa hambar dan antiklimaks
Jika melihat sinopsis dan trailernya, film Retribution seolah menawarkan sensasi menonton yang penuh ketegangan dalam mengikuti usaha Matt untuk bisa selamat selayaknya film thriller-aksi pada umumnya. Namun, menurut KINCIR film ini agak gagal memaksimalkan potensi tersebut menjadi sebuah cerita thriller-aksi yang menegangkan.
Yap, menurut KINCIR pembangunan elemen thriller dalam film ini terasa gagal, sehingga filmnya tidak begitu terasa menegangkan. Begitu juga dengan elemen aksinya yang sangat minim dan kurang terasa seru. Hasilnya, film yang bergenre thriller sekaligus aksi ini jadi terkesan sangat hambar saat ditonton karena ketegangannya kurang bisa dirasakan oleh penonton.
Penyelesaian konflik Matt dengan sang teroris pun terkesan berakhir begitu saja alias antiklimaks. Beberapa masalah bahkan ada yang enggak terselesaikan sama sekali. Hal ini tentunya membuat Retribution menjadi sebuah film yang enggak berkesan bagi penonton dan akan dilupakan begitu saja setelah keluar studio.
Akting yang enggak spesial
Kualitas akting Liam Neeson bisa dibilang sudah tak perlu diragukan lagi, dan bahkan jadi aspek yang bikin Retribution cukup dapat dinikmati. Sebab, sekali lagi, Neeson sudah sering berperan di film dengan tema seperti ini, sehingga jadi lebih mudah buat mengeksplor kembali emosi dari karakternya. Namun, perlu ditekankan bahwa akting Neeson di film ini enggak lebih spesial ketimbang perannya di film-film dengan tema serupa.
Selain Neeson, akting para pemeran pendukung dalam film ini juga apik, walau tetap bukan sesuatu yang spesial. Malahan, karena status yang hanya peran pendukung, penampilan mereka jadi terkesan kalah jauh ketimbang Liam Neeson yang jadi tokoh utamanya. Terlepas dari hal tersebut, aspek akting dalam film ini masih bisa jauh lebih dinikmati ketimbang jalan ceritanya yang terasa sangat hambar.
Sinematografi yang terasa “sangat dekat”
Sebagian besar latar tempat segala konflik yang terjadi di film ini berlangsung di dalam mobil yang dikendarai oleh Matt dan ditumpangi oleh kedua anaknya. Latar tempat ini pun membuat pergerakan kameranya jadi sangat terbatas. Hal inilah yang bikin Retribution kerap menggunakan angle kamera yang meng-close up wajah ketiga karakter tersebut, sehingga terasa sangat dekat bagi penonton.
Well, sebenarnya enggak ada yang salah dengan penggunaan angle close up tersebut. Hanya saja penggunaan angle tersebut terlalu sering ada sehingga terkesan membuat filmnya datar karena kurang kreatif dalam segi pengambilan gambar.
Selain itu, scoring dalam film ini juga kurang berhasil dalam membangun nuansa menegangkan pada setiap adegannya. Faktor ini jugalah yang bisa dibilang menimbulkan kesan hambar dalam jalan ceritanya.
***
Sebagai film yang bergenre thriller dan aksi, Retribution kurang berhasil memberikan pengalaman menonton yang penuh ketegangan serta keseruan. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu tonton di sejumlah bioskop Indonesia mulai 13 Setpember 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film terbaru Liam Neeson tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!
