*Spoiler Alert: Review film Rebel Moon – Chapter Two: Curse of Forgiveness mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Pada April 2024, sutradara Zack Snyder dan Netflix merilis Rebel Moon – Part Two: The Scargiver. Lalu pada Agustus 2024, Snyder dan Netflix merilis Rebel Moon – Chapter Two: Curse of Forgiveness, yang berbarengan dengan Chapter One-nya. Curse of Forgiveness merupakan versi director’s cut-nya The Scargiver. Jadi, Curse of Forgiveness menampilkan banyak adegan baru yang tidak ada di The Scargiver. Lalu, Curse of Forgiveness mendapatkan rating untuk penonton dewasa, sedangkan The Scargiver mendapatkan rating untuk penonton 13 tahun ke atas.
Buat yang mengikuti perjalanan kariernya Snyder, kamu pastinya tahu bahwa Snyder sudah beberapa kali membuat director’s cut untuk film-film terdahulunya. Bahkan dari sebelum Part One dirilis pada Desember 2023, Snyder sudah memastikan bahwa dia bakal merilis Rebel Moon versi director’s cut. Curse of Forgiveness tentu saja kembali dibintangi aktor-aktor yang muncul di The Scargiver, di antaranya Sofia Boutella, Ed Skrein, Michiel Huisman, Djimon Hounsou, dan aktor lainnya.
Rebel Moon – Chapter Two: Curse of Forgiveness berkisah tentang Kora dan tim Rebel-nya yang kembali ke Veldt setelah kemenangan mereka di film sebelumnya. Tanpa mereka tahu, Imperium ternyata mampu menghidupkan kembali Atticus Noble setelah tewas dihajar Kora di Chapter One. Nah, Chapter Two memperlihatkan bagaimana Kora dan tim Rebel-nya dalam mempersiapkan diri mempertahankan Veldt dan serangannya Noble.
Review film Rebel Moon – Chapter Two: Curse of Forgiveness
Lebih banyak adegan baru yang memperjelas pembangunan hubungan antarkarakter
Sebagai informasi, The Scargiver memiliki durasi 2 jam 3 menit, sedangkan Curse of Forgiveness memiliki durasi 2 jam 53 menit. Dari perbedaan durasinya saja, sudah jelas bahwa Curse of Forgiveness menampilkan banyak adegan baru yang sebelumnya tidak ada di The Scargiver, yang sudah bisa KINCIR konfirmasi setelah menonton versi director’s cut-nya.
Pada review Chapter One: Chalice of Blood, KINCIR bilang bahwa adegan-adegan baru di film tersebut menambah kedalaman pada beberapa karakter. Namun untuk Chapter Two: Curse of Forgiveness, adegan-adegan barunya tidak terlalu memberikan dampak yang sama, hanya memperpanjang beberapa momen yang diceritakan terlalu singkat di The Scargiver.
Namun dari momen-momen yang lebih panjang tersebut, perkembangan hubungan kedekatan antara satu karakter dengan karakter lainnya jadi terasa lebih jelas. Seperti The Scargiver, momen peperangan di Curse of Forgiveness punya skala yang jauh lebih besar dari Chalice of Blood. Dengan sentuhan rating 18+, peperangan di Curse of Forgiveness terlihat jauh lebih brutal dari The Scargiver.
Para aktor tampil dengan eksplorasi emosi yang lebih dalam
Chapter One: Chalice of Blood fokus memperlihatkan bagaimana Kora mencari anggota Rebel untuk melindungi Veldt. Sedangkan di Chapter Two: Curse of Forgiveness, ceritanya lebih kompleks karena kita bisa melihat perkembangan hubungan karakter antara para Rebel, bagaimana para Rebel membangun keterikatan dengan masyarakat Veldt, serta menyelami masa lalu para anggota Rebel.
Berhubung ceritanya lebih kompleks, para aktor yang membintangi Chapter Two: Curse of Forgiveness jelas harus menampilkan akting dengan eksplorasi yang lebih mendalam dari penampilannya di Chapter One: Chalice of Blood. Enggak hanya Sofia Boutella yang menjadi pemeran utama, hampir semua aktor Curse of Forgiveness tampil dengan sangat baik dalam memerankan karakter mereka masing-masing.
Visual yang megah, khususnya pada adegan peperangan
Tidak hanya menjadi sutradara dan penulis naskah Rebel Moon, Zack Snyder juga berperan sebagai sinematografer untuk film ini. Setelah menonton semua versi Rebel Moon, baik versi orisinal dan versi director’s cut-nya, KINCIR bisa bilang bahwa Snyder cukup unggul dalam penggarapan sinematografi filmnya. Hampir sebagian besar adegan di Rebel Moon ditampilkan dengan sinematografi yang indah.
Visual yang megah di Curse of Forgiveness juga didukung dengan desain produksinya yang memang berskala lebih besar dari Chapter One karena adanya adegan peperangan yang cukup besar di Chapter Two-nya. Kemegahan visualnya juga didukung dengan musik dan scoring garapan Tom Holkenborg yang begitu megah.
***
Sedikit penjelasan, Rebel Moon – Chapter Two: Curse of Forgiveness merupakan versi director’s cut-nya Rebel Moon – Part Two: The Scargiver. Dengan rating R-rated, Curse of Forgiveness menampilkan peperangan yang lebih brutal dari versi sebelumnya. Adegan-adegan baru di versi ini juga memperjelas pembangunan hubungan antarkarakter yang perkembangannya kurang dijelaskan di The Scargiver.
Setelah baca review film Rebel Moon – Chapter Two: Curse of Forgiveness, apakah kamu jadi tertarik menonton film epic space opera ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!