Monster

Review Film Monster (2024)

Monster
Genre
  • thriller
Actors
  • Alex Abbad
  • Anantya Kirana
  • Marsha Timothy
  • Sulthan Hamonangan
Director
  • Rako Prijanto
Release Date
  • 16 May 2024
Monster
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review film Monster mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Siapa pun pastinya setuju bahwa dialog merupakan salah satu elemen paling penting dalam sebuah film. Menariknya, Falcon Pictures cukup berani menggarap film yang hampir tidak ada dialog di era masa kini, yang diberi judul Monster. Sebagai informasi, Monster dirilis secara eksklusif di Netflix.

Monster digarap oleh Rako Prijanto, sosok yang juga menyutradarai Para Betina Pengikut Iblis (2023), Bayi Ajaib (2023), dan Perfect Strangers (2022). Sudah minim dialog, film ini juga hanya dibintangi oleh empat aktor, di antaranya Alex Abbad, Marsha Timothy, Anantya Kirana, dan Sulthan Hamonangan.

Trailer film Monster

Diadaptasi dari film The Boy Behind the Door (2020), Monster berkisah tentang dua anak SD yang bernama Alana dan Rabin. Pada suatu hari ketika mereka sedang bermain, Alana dan Rabin diculik dan dibawa ke sebuah rumah terpencil. Saat diculik, Alana dan Rabin ditempatkan dalam tempat terpisah. Dengan menggunakan kecerdasannya, Alana berusaha membebaskan Rabin lalu berusaha kabur dari para penculik mereka.

Review film Monster

Film minim dialog yang membangun ketegangan ceritanya

Monster

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Monster merupakan adaptasi dari film lain produksi Amerika Serikat yang berjudul The Boy Behind the Door. Walau adaptasi, sutradara Rako Prijanto dan penulis Alim Sudio melakukan modifikasi dengan membuat Monster menjadi film yang minim dialog, berbeda dengan The Boy Behind the Door yang menggunakan dialog seperti film pada umumnya.

Disebut film minim dialog karena ada beberapa momen ketika karakter terlihat memanggil nama karakter lain. Selain dialog yang memanggil nama karakter lain, kamu tidak akan menemukan dialog lain di Monster. Walau hampir tidak ada dialog, Monster terasa berhasil membangun ketegangan yang sama seperti kita menonton film thriller berdialog pada umumnya.

Salah satu hal yang membuat Monster bisa tetap terasa menegangkan walau tidak ada dialog adalah film ini fokus memperlihatkan aksi “petak umpet” antara Alana dan para penculiknya di sepanjang filmnya. Apalagi, film ini sangat sering memperlihatkan momen yang mana Alana berada di situasi terdesak dan nyaris ketahuan. Saya pribadi ikut geregetan dan resah selama menonton filmnya.

Lalu yang membuat aksi petak umpetnya jadi makin menegangkan adalah karena Monster sebagian besar berlatar tempat di sebuah rumah, yang mana Alana harus pintar-pintar bersembunyi di lokasi yang begitu terbatas. Rasa empati kamu kepada Alana dan Rabin benar-benar dibangun di film ini karena pastinya kamu ingin melihat kedua anak ini bisa selamat dari para penculiknya.

Anantya Kirana, the real MVP di Monster

Monster

Monster hanya menampilkan empat aktor utama di sepanjang filmnya, yaitu Anantya Kirana yang memerankan Alana, Sultan Hamonangan yang memerankan Rabin, Alex Abbad yang memerankan Jack, dan Marsha Timothy yang memerankan Murni. Film ini bisa dibilang sebagai pertemuan antara dua aktor kawakan dan dua aktor cilik. Namun siapa sangka, aktor cilik malah menjadi MVP di film ini!

Sepanjang menonton filmnya, saya benar-benar dibuat terpukau dengan penampilannya Anantya Kirana. Penampilan aktingnya sebagai Alana bisa dibilang di atas rata-rata. Anantya mampu mentransfer rasa ketakutan yang dialami Alana, sehingga mampu membuat penonton bisa bersimpati dengan karakter tersebut. Rasanya sulit percaya bahwa aktor semuda Anantya mampu meng-carry film thriller dengan sangat baik.

Walau Anantya Kirana menjadi bintang utamanya, ketiga aktor lainnya juga menampilkan akting yang tidak kalah dari Anantya. Alex Abbad dan Marsha Timothy terlihat sangat meyakinkan dalam memerankan penculik anak-anak yang begitu kejam. Sulthan Hamonangan juga mampu menampilkan ekspresi yang begitu baik dengan tanpa dialog.

Hadirkan scoring yang semakin menambah ketegangan filmnya

Monster

Film thriller tentunya enggak akan lengkap jika tidak dihiasi dengan berbagai scoring yang mampu meningkatkan ketegangan. Berhubung Monster hampir tidak memiliki dialog, scoring tentunya memiliki “tugas” yang lebih berat untuk bisa menciptakan ketegangan film ini.

Untungnya, sutradara Rako Prijanto berhasil memberikan berbagai scoring yang semakin menambah intensitas ketegangan di film ini, ditambah lagi dengan penempatan scoring-nya yang benar-benar tepat.

***

Monster bisa dibilang cukup berani hadir di industri perfilman Indonesia sebagai film thriller yang hampir tidak memiliki dialog. Nuansa menegangkan film ini dibangun dari aksi petak umpet yang ditampilkan di sepanjang filmnya. Kerennya lagi, aktor cilik Anantya Kirana berhasil menjadi MVP di film ini dengan kemampuan aktingnya yang enggak main-main.

Setelah baca review film Monster, apakah kamu jadi tertarik menonton film thriller ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.