Review Film Laut Tengah (2024) 

Review Film Laut Tengah (2024)
Genre
  • drama
  • Romance
Actors
  • Anna Jobling
  • Ibrahim Risyad
  • Yoriko Angeline
Director
  • Archie Hekagery
Release Date
  • 03 October 2024
Rating
2 / 5

*Spoiler Alert: Review film Laut Tengah ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton. 

FIlm Laut Tengah garapan Archie Hekagery menambah daftar film romansa religi Indonesia di tahun 2024. Buat kamu yang menggemari genre ini, sebaiknya catat di tanggalan kamu untuk menyaksikan film Laut Tengah tanggal 3 Oktober 2024 di bioskop terdekat.

Asalnya, film ini diangkat dari novel best seller karya Berliana KImberly dengan judul yang sama. Cerita yang dikembangkan pun enggak jauh berbeda, tentang perempuan muda yang ingin kuliah S2 di Korea Selatan. 

Review film Laut Tengah (2024) 

Sinopsis film Laut Tengah 

Mengisahkan perjuangan seorang wanita bernama Haia (Yoriko Angeline) dalam mengejar impiannya untuk melanjutkan pendidikan S2 di Korea Selatan. Jalan hidup Haia penuh rintangan, terutama ketika seorang dosennya, Prof. Fatih (Pritt Timothy), menawarkan sebuah keputusan yang mengejutkan.  

Untuk memuluskan jalannya ke pendidikan impian, Haia ditawari untuk menikah dengan Bhumi (Ibrahim Risyad), yang merupakan suami dari Aisa (Anna Jobling), keponakan Prof. Fatih. Tawaran ini tentu menempatkan Haia dalam dilema besar. 

Setelah melalui berbagai pertimbangan berat, Haia akhirnya menerima tawaran tersebut. Pernikahan ini membuka jalan baginya untuk melanjutkan studi, dan Aisha, yang mengetahui situasi tersebut, tetap memperlakukan Haia dengan baik. Kehidupan Haia pun berjalan seiring dengan pencapaian akademiknya, hingga ia berhasil menyelesaikan S2 di Korea Selatan. 

Namun, kebahagiaan Haia tidak berlangsung lama. Kabar duka datang saat Aisha meninggal dunia, meninggalkan dua anak. Haia harus menghadapi dilema baru. Ia dihadapkan pada pilihan berat: apakah harus kembali ke Indonesia dan mengakhiri pernikahannya dengan Bhumi, atau tetap tinggal di Korea dan merawat Suriah, putri Aisha, yang kini menjadi tanggung jawabnya. 

Syarat pesan moral 

Karakter Film Laut Tengah. Istimewa.

Di tengah kesulitan, pasti ada kemudahan. Kalimat itu yang jadi penguat Haia dalam menjalani hidupnya yang berat pasca ditinggal sang ayah. Terlepas dari konflik tinggal di rumah bordil yang terasa cukup hiperbola, tapi kesulitan hidup Haia bisa bikin kita mengerti bahwa menghamba kepada tuhan bukan tugas yang mudah. 

Selepas merasakan serangkaian tragedi dalam hidupnya, muncul Prof. Fatih yang bisa membantu Haia untuk mewujudkan kuliah S2 di Korea Selatan tapi dengan syarat harus mau dipoligami. Yap, pada part ini memang bikin kita agak mengerenyitkan dahi. 

Kenapa solusinya poligami? Untuk film realis, hal ini membawa asumsi penonton kepada hal negatif. Seperti ada gadun kaya yang ingin mengiming-imingi daun muda dengan hartanya. Tapi, sama sekali tidak seperti itu.  

Kisah percintaan Aisyah, Bhumi, dan Haia bukan hanya soal poligami yang menguntungkan laki-laki belaka. Lebih dari itu, pendekatan unik soal cinta mereka bertiga dilandasi keikhlasan mencintai seseorang secara sadar yang menghamba pada entitas yang lebih besar. 

Selain pesan moral, ada banyak momen gemas dan manis untuk kamu saksikan. Misalnya seperti kisah benci jadi cinta Bhumi kepada Haia. Bahkan Suriah (anak Bhumi dan Aisa) yang akihrnya mau membuka hati untuk Haia menjadi ibunya. 

Kombinasi apik tiga karakter utama bikin film ini mudah dinikmati

Film Laut tengah
Review film Laut Tengah. Istimewa.

Haia, Bhumi, dan Aisa adalah poros utama alur cerita film Laut Tengah. Hubungan ketiganya menjadi landasan utama mengapa “Laut Tengah” dipilih jadi judul film. Aisa berperan sebagai laut tengah yang menghubungkan daratan Hagia Sophia (Haia), Suriah (Suri), dan Syam (Teuku Bhumi Syam). 

Analogi ini membuat chemistry ketiga karakter makin menarik. Di dalam film, memang Aisa lah yang mempertemukan Bhumi dengan Haia, di tengah-tengah mereka ada Suri. 

Perjuangan Haia enggak hanya soal kuliah S2. Setelah menikah, ia harus berusaha lagi merebut hati Suri dan terutama Bhumi sebagai suaminya. Tentu, konflik kerap terjadi di hari-hari keluarga ini. 

Proses penerimaan Haia di keluarga Aisa dan Bhumi adalah hal yang paling bisa dinikmati. Ada banyak momen gemas yang hadir mewarnai pernikahan unik tersebut. Bhumi yang punya trauma soal pernikahan terutama kasus poligami, merasa terpaksa menikahi Haia karena ia sosok yang bucin terhadap Aisa.

Di film ini, Anna Jobling sukses membawakan sosok perempuan yang mengabdi penuh kepada suami. Ia paling beriman ketimbang dua karakter lain dan hal ini menjadikan logika poligami dalam plot bisa diterima dengan mudah. Ketidakterikatan Aisa terhadap hal duniawi juga yang akhirnya menyadarkan Bhumi dan Haia untuk saling mencinta untuk meneruskan wasiat terakhir Aisa.

*** 

Buat kamu yang mau nonton Laut Tengah, film ini masih mengudara di bioskop Indonesia. Saaran KINCIR, sebaiknya nonton buat kamu yang mengidamkan kisah cinta romantis ala korea, namun berbalut nuansa islami yang kental. Kamu bisa merasakan vibes yang drakor banget, dari segi sinematografi, scoring, sampai dialognya.

Bagaimana menurut kamu? Silakan tulis di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga untuk terus pantau KINCIR agar kamu enggak ketinggalan review film lainnya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.