*(SPOILER ALERT) Review film Pasar Setan ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Pada penghujung Februari 2024 ini kita kembali kedatangan film horor Indonesia yang tayang di bioskop, yaitu Pasar Setan. Film ini diproduksi oleh IDN Pictures yang sebelumnya sukses menggarap film horor Inang (2022). Film Pasar Setan juga jadi debut penyutradaraan film cerita panjang dari Wisnu Surya Pratama yang sebelumnya lebih sering menggarap dokumenter.
Sinopsis film Pasar Setan berkisah tentang seorang polwan yang menemukan rekaman video pada TKP di mana sejumlah anak muda menghilang secara misterius ketika sedang berada di hutan. Ketika melihat isi videonya, ternyata sejumlah pemuda tersebut adalah content creator yang sedang mencari keberadaan pasar setan di sebuah hutan terlarang. Namun, kejadian mengenaskan justru menimpa mereka.
Nah, sebelum kamu nonton film Pasar Setan di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film horor Pasar Setan
Film horor semi-found footage dengan mitos yang populer
Pasar Setan hadir dengan konsep yang bisa dibilang jarang diangkat oleh film horor Indonesia, yaitu found footage. Buat kamu yang belum tahu, found footage adalah film horor yang menceritakan kejadian mengerikannya dari sebuah rekaman video yang seolah merupakan kejadian sungguhan.
Nah, uniknya Pasar Setan enggak sepenuhnya menggunakan found footage dari rekaman para content creator, karena ada juga perspektif dari sang polwan yang dikemas seperti film biasa. Perspektif ala found footage dengan film biasa tersebut pun terus diperlihatkan secara bergantian. Sempat bikin pusing memang, tapi membuatnya jadi lebih berbeda ketimbang film found footage kebanyakan.
Selain itu, film ini juga mengangkat mitos ‘pasar setan’ yang cukup populer, terutama di kalangan orang yang hobi mendaki gunung. Bahkan, kabarnya penggambaran suasana pasar setan di film ini mirip dengan pengalaman orang-orang yang pernah merasakannya.
Akting Roy Sungkono yang sukses bikin emosi penonton bergejolak
Fokus utama dari cerita film ini terletak pada empat anak muda yang berprofesi sebagai content creator penampakan di media sosial. Mereka adalah Tamara (Audi Marissa), Kevin (Roy Sungkono), Caca (Shindy Huang), dan juga Yunus (Pangeran Lantang). Di antara keempat karakter tersebut, sosok yang paling berhasil mencuri perhatian dalah Kevin.
Soalnya, sosok Kevin dalam film ini digambarkan sebagai content creator yang lebih mementingkan konten ketimbang keselamatan orang lain, bahkan di situasi berbahaya sekalipun. Kepribadiannya ini sukses membuat penonton emosi saking kesalnya dengan Kevin. Hal ini tentunya enggak lepas dari performa Roy Sungkono selaku pemeran Kevin yang berhasil memainkan emosi penonton hingga ke puncak.
Sosok hantu yang potensial jadi ikonis
Dalam film ini, sosok yang jadi hantu utamanya adalah perempuan bernama Nyi Salimah yang dikisahkan sebagai sosok salah satu “warga” dari pasar setan. Meski hanya tampil singkat, Nyi Salimah tetap berhasil menebar teror berkat make-up wajahnya yang mengerikan, dan sebenarnya berpotensi untuk menjadi ikon baru dunia perfilman horor Tanah Air.
Selain itu, film ini juga menghadirkan beberapa adegan gore dengan mengerikan, seperti saat momen kematian salah satu karakter yang mencabut jantungnya sendiri. Jadi, kalau bisa dibilang visual dari film ini memang berperan besar dalam menciptakan nuansa horornya.
Faktor lain yang membuat film ini jadi terasa lebih mengerikan juga terletak pada sound design-nya yang sukses bikin jantung berdebar. Scoring di beberapa adegannya juga sukses bikin penonton merasa enggak nyaman dengan adegannya.
***
Pasar Setan sebenarnya memiliki potensi untuk jadi nuansa segar bagi dunia perfilman horor Indonesia dengan konsep found footage-nya yang unik. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 29 Februari 2024.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Apakah kamu setuju? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!