*Spoiler Alert: Review film Malam Para Jahanam ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Pada awal Desember 2023 ini, kita kembali kedatangan film produksi sineas lokal yang bergenre horor, yaitu Malam Para Jahanam. Film ini pun disutradarai oleh Indra Gunawan yang pada paruh pertama tahun ini juga menggarap film Hello Ghost versi remake Indonesia. Film Malam Para Jahanam pun menawarkan premis yang cukup menarik ketimbang film horor lokal pada umumnya.
Sinopsis film Malam Para Jahanam berkisah tentang cowok bernama Rendi yang ditemani dua kawannya, yaitu Martin dan Siska, untuk mengantar jenazah kakeknya di sebuah desa. Hal ini karena sang kakek memiliki masa lalu yang penting di desa tersebut. Namun, sesampainya di desa tersebut, Rendi dan temannya justru terjebak teror dari arwah dua kubu yang bangkit kembali karena dendam antara satu sama lain.
Rendi kemudian dibantu oleh perempuan bernama Marni yang merupakan penghuni desa tersebut sejak lama. Marni kemudian menjelaskan bahwa kedua kubu tersebut adalah arwah kaum PKI dan kelompok agamis yang saling bunuh antara satu sama lain di desa tersebut puluhan tahun lalu. Para arwah tersebut pun meneror desa selama tiga malam berturut-turut sehingga Rendi dan temannya harus bertahan hidup hingga teror berakhir di hari ketiga.
Nah, sebelum kamu nonton film Malam Para Jahanam di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film horor Malam Para Jahanam
Hadir dengan konsep yang segar untuk dunia perfilman horor tanah air
Setelah membaca sinopsisnya, mungkin banyak dari kamu yang menyadari bahwa ada satu hal yang berbeda dari premis Malam Para Jahanam ketimbang film horor lokal kebanyakan. Hal ini karena film tersebut turut mengangkat unsur sejarah Indonesia, tepatnya soal G30S/PKI yang terjadi pada 1965.
Kaum PKI dalam film ini dihadirkan sebagai kelompok yang berseteru dengan komunitas agamis di desa yang kemudian menimbulkan dendam bertahun-tahun, bahkan setelah mereka mati. Topik tentang G30S/PKI tentunya menjadi sesuatu yang terasa baru dalam cerita film horor Indonesia. Film ini juga sempat menghadirkan adegan flashback yang menampilkan malam terjadinya pertarungan dua kubu tersebut.
Selain karena mengangkat tema sejarah pada plotnya, faktor lain yang membuat Malam Para Jahanam lebih unik dari film horor lokal lain adalah karena menghadirkan teror sosok ‘zombie’. Well, sebenarnya para arwah yang bangkit dan meneror warga desa tersebut memang tidak secara spesifik disebut sebagai zombie atau mayat hidup.
Namun, penampilan serta gerak-gerik mereka sangat mirip dan menggambarkan sosok zombie yang sering kita lihat dalam film-film Hollywood. Makanya, sosok ‘hantu’ yang muncul dalam film ini terbilang cukup antimainstream ketimbang pada tontonan horor lokal pada umumnya.
Adanya unsur sejarah serta tema ala zombie tersebut tentunya menjadi sebuah konsep cerita yang terasa segar untuk dunia perfilman horor Indonesia. Hal ini tentunya membuka peluang bagi sejumlah sineas Indonesia lain untuk membawa konsep segar yang potensial tersebut ke level yang lebih tinggi.
Elemen gore yang hadir di beberapa adegan
Film dengan tema zombie tentu rasanya kurang lengkap tanpa adanya elemen gore. Film Malam Para Jahanam pun menghadirkan elemen gore tersebut di beberapa adegannya, khususnya saat malam pertarungan antara kaum PKI dengan kelompok agamis. Makanya, film ini mungkin akan menghibur buat kamu yang suka tontonan horor dengan elemen gore.
Selain itu, make-up dari beberapa sosok arwah atau zombie dalam film ini juga cukup meyakinkan. Memang masih belum selevel dengan yang kita lihat di film-film Hollywood, tapi sudah cukup bikin penonton yakin kalau mereka adalah sosok mayat hidup.
***
Kalau kamu penasaran bagaimana jadinya jika ada film horor Indonesia yang mengangkat tema teror zombie, maka Malam Para Jahanam mungkin cocok jadi tontonan kamu di awal Desember ini. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 7 Desember 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film horor tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!