Setelah musim terakhirnya rilis 2020 lalu, akhirnya kerinduan penggemar Hinata Shoyo dan kawan-kawan dari SMA Karasuno terbalaskan. Film anime Haikyuu!! The Dumpster Battle akhirnya dirilis dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, 29 Mei 2024. Film ini melanjutkan anime musim keempatnya, menyajikan pertandingan melawan Nekoma.
Ini adalah pertandingan yang dinanti, namun bagaimana film Haikyuu!! The Dumpster Battle mengemasnya? Simak ulasannya berikut ini!
Review Film Haikyuu!! The Dumpster Battle
Format tepat, ketegangan kian meningkat
Setelah kemenangan Karasuno atas Inarizaki, kini Karasuno menghadapi rival bebuyutan mereka: Nekoma. Kedua tim sama-sama menanti pertandingan ini. Namun, di antara semuanya, Hinata dan Kenma adalah yang paling menantikan pertandingan yang akan ada game over saat mengakhirinya.
Menjadikan arc ini sebagai film adalah pilihan yang tepat. Dibandingkan dengan saat melawan Inarizaki, pertandingan melawan Nekoma sebenarnya cukup singkat, namun dibutuhkan sudut pandang yang berbeda. Jika selama ini kita melihat dari sudut pandang penonton yang melihat Hinata berjuang bersama teman-temannya di Karasuno, kali ini kita melihat pertandingan ini dari sudut pandang Kenma.
Penonton diajak untuk mengerti bagaimana Kenma memandang voli sebagai battle field-nya. Selama ini kita hanya disajikan bahwa Kenma adalah “otak” dari Nekoma. Namun, barulah di pertandingan ini kita melihat bagaimana Kenma menyusun strategi dalam kepalanya dan caranya menilai pertandingan. Hinata sempat menjadi “korban”. Ditambah lagi, film ini menghadirkan POV Kenma ke level selanjutnya. Dengan memberikan angle kamera dari first person view saat poin genting, pada akhirnya penggemar dipuaskan dengan akhir yang sebenarnya anti-klimaks.
Serasa menonton pertandingan sebenarnya
Buat film anime berdurasi 1 jam 25 menit, film ini padat dan enggak terlalu lama memberikan adegan flash back yang biasanya ada dalam animenya. Yang KINCIR apresiasi adalah, alih-alih memberikan adegan flash back biasa, sutradara Susumu Mitsunaka menciptakan kembali adegan demi adegan agar sesuai dengan pace yang dibutuhkan. Enggak bertele-tele, adegan demi adegan terasa pas tanpa dilebih-lebihkan dan mengalir.
Ditambah lagi, setiap poin yang berarti diberikan porsi yang tepat sehingga rasanya kita bukan sedang menonton film, melainkan pertandingan voli yang sebenarnya. Dalam hal ini, Mitsunaka berhasil menjadikan pertandingan ini sebagai pertandingan yang tanpa musuh. Karasuno dan Nekoma mendapatkan sorotan yang sama, membuat kita memahami rivalitas sehat mereka. Kamu enggak diajak mendukung salah satu dari mereka, melainkan menikmati bagaimana pertandingan ini berjalan dan menjadi hasil yang terbaik bagi keduanya.
Film ini berhasil menunjukkan bagaimana kedua pihak sama sekali tidak ingin pertandingan ini berakhir. Ketika angka terakhir yang diperjuangkan jadi di luar kendali, kita disajikan langsung dari sudit pandang Kenma yang ingin berjuang sampai titik darah penghabisan. Haikyuu!! sejak awal selalu menyajikan cerita yang realistis sehingga pada akhirnya kemenangan yang diraih bukanlah karena kekuatan, kerja sama tim, melainkan “keberuntungan” yang memang menjadi salah satu faktor penting dalam pertandingan.
KINCIR ingat bagaimana Akaashi menilai poin penting yang hilang bagi Karasuno sebagai sebuah kesialan karena setiap anggota tim sudah berjuang untuk poin tersebut, namun mereka tetap kalah. Reaksi dan tanggapan yang diberikan dari penonton juga membuat kita menonton pertandingan ini secara menyeluruh. Namun, karakter sampingan seperti Ennoshita dan murid kelas 2 lainnya enggak terlihat perannya di sini selain penyemangat dari bangku cadangan.
Repetitif dan kurang memaksimalkan scoring
Salah satu film anime yg membuat KINCIR takjub adalah The First Slam Dunk (2023). Haikyuu!! The Dumpster Battle pun sedikit banyak memberikan kesan serupa. Sayangnya, film ini terkesan lebih repetitif. Adegan menegangkan diberikan satu per satu dengan urutan yang sudah bisa ditebak. Tentu saja film ini tetap mengikuti manga-nya. Namun, pada akhirnya tidak mampu memberikan efek wow yang dicari.
Ketika Tsukishima berhasil mencetak angka, ketika Hinata berhasil melompat lebih tinggi, tegangan demi tegangan yang diberikan merupakan formula yang sama yang sudah ada dalam keempat musim anime-nya. Bagi KINCIR, film ini enggak memberikan hal yang baru selain mengemas pertandingan melawan Nekoma dalam bentuk film. Pertandingan melawan Ushijima bahkan masih jauh lebih sukses dalam menciptakan momentum yang enggak repetitif.
Hal ini karena scoring sama sekali bukan hal yang dimaksimalkan dalam film ini. Film ini lupa bahwa musik yang tepat bisa membangun suasana yang dibutuhkan. Kamu memang akan antusias di awal karena film ini berhasil membangun hype-nya dengan baik di 30 menit pertama. Namun, memasuki pertengahan cerita, bisa dibilang film ini enggak punya adegan yang istimewa. Oke, Hinata berhasil keluar dari jebakan Kenma. Terus kenapa? Oke, Kenma menikmati pertandingan ini, terus kenapa? Dengan scoring yang tepat, momentum penting ini bisa terasa lebih bermakna.
Satu-satunya adegan yang membuat KINCIR terharu justru ketika pelatih Ukai berusaha menjabat tangan pelatih Nekomata dari rumah sakit saat cucunya yang menjabat tangannya. Kita lupa bahwa ini adalah pertandingan pelatih Ukai juga dan hasilnya membuatnya bernostalgia ke masa-masa rivalitas mereka masih begitu hidup. Waktu memang kejam, namun waktu juga yang mempertemukan mereka kembali meski melalui generasi penerus mereka.
***
Haikyuu!! The Dumpster Battle berhasil melepas kerinduan para fans. Buat kamu yang udah menanti pertandingan Hinata dan Kenma yang punya unsur game over ini, kamu enggak boleh melewatkan film ini. Kamu bisa nonton Haikyuu!! The Dumpster Battle di seluruh bioskop tanah air.