*(SPOILER ALERT) Review film Doraemon Nobita’s Earth Symphony ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Pada Juli 2023 lalu, kita kedatangan film Doraemon: Nobita’s Sky Utopia yang tayang di bioskop Indonesia. Setahun kemudian, kita kehadiran film terbaru lagi dari franchise anime populer tersebut, yaitu Doraemon: Nobita’s Earth Symphony. Film ini pun menjadi proyek film ke-43 dari franchise Doraemon.
Sinopsis film Doraemon Nobita’s Earth Symphony berkisah tentang Nobita yang bertemu dengan seorang anak perempuan misterius bernama Mikka. Anak perempuan tersebut kemudian mengajak Nobita, Doraemon, Shizuka, Giant, dan Suneo ke planetnya yang menggunakan musik sebagai energi. Hal ini karena Mikka menganggap kelimanya sebagai maestro musik yang setelah melihat penampilan mereka di Bumi.
Namun, secara tiba-tiba muncul sejumlah makhluk misterius yang memiliki kemampuan untuk menghapus musik. Keberadaan makhluk ini pun mengancam kehidupan di Bumi yang kesehariannya selalu dihiasi oleh iringan musik. Nobita dan kawan-kawannya kemudian harus berusaha menghentikan makhluk tersebut.
Nah, sebelum kamu nonton film Doraemon Nobita’s Earth Symphony di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Doraemon Nobita’s Earth Symphony
Gambarkan skenario dunia tanpa musik dengan penuh komedi
Doraemon Nobita’s Earth Symphony memiliki durasi yang bisa dibilang panjang untuk sebuah film anak-anak dengan premis yang simpel. Apalagi, tujuan untuk menggambarkan dunia tanpa musik sebenarnya sudah terjadi pada bagian awal film. Terlepas dari hal tersebut, film ini tetap berhasil menghibur berkat komedinya yang sangat lucu dalam durasi 115 menit yang dimilikinya
Berkat durasinya yang terasa lama ini, ada beberapa lelucon yang terus dihadirkan berulang kali dan tetap berhasil bikin penonton tertawa. Salah satu contohnya adalah suara sumbang ketika Nobita memainkan alat musik recorder atau seruling yang terus ada dari awal hingga akhir film.
Jadi, kalau bisa dibilang komedi menjadi kekuatan utama dari film ini dalam menghibur penontonnya. Meski begitu, elemen komedi tersebut tetap digabungkan dengan momen musikal supaya lebih masuk dengan konsep ceritanya.
Merdunya pengisi suara Mikka yang bikin hati hangat
Pengisi suara para karakter di film Doraemon Nobita’s Earth Symphony masih sama dengan sejumlah film Doraemon dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari Wasabi Mizuta sebagai Doraemon, Megumi Ōhara sebagai Nobita, dan masih banyak lagi. Para pengisi suara tersebut pun kembali berhasil menghidupkan karakternya masing-masing dan bikin penonton bernostalgia.
Namun, ada satu pengisi suara yang berhasil mencuri perhatian sepanjang film Doraemon Nobita’s Earth Symphony, yaitu Riana Hirano selaku dubber Mikka. Sebab, sepanjang film ini kita bisa mendengar suara merdu Mikka sewaktu bersenandung. Suara merdu Riana Hirano sebagai Mikka bahkan mampu membuat hati kita yang menontonnya jadi terasa hangat.
Alunan musik klasik yang menghibur sepanjang film
Tema musikal yang dihadirkan dalam Doraemon Nobita’s Earth Symphony bukan yang menampilkan karakternya bernyanyi, melainkan hanya alunan instrumental dari musik klasik. Pengemasan tema musikal tersebut pun tetap dibuat menarik dan ringan didengar, bahkan bagi orang yang enggak mengikuti dunia musik klasik sekalipun.
Apalagi, musik-musik klasik yang dihadirkan dalam film ini adalah yang terbilang sering didengar oleh orang awam, seperti “Fur Elise” karya Ludwig van Beethoven. Selain itu, film ini juga menghadirkan ‘cameo’ dari para maestro musik klasik. Keberadaan cameo ini pun jadi ajang bagi orang awam untuk mengenal mereka, dan sekaligus jadi suatu hal yang menyenangkan bagi penggemar musik klasik.
***
Doraemon Nobita’s Earth Symphony mengajak penonton menyelami dunia musik klasik dengan cara yang ringan dan penuh gelak tawa. Jika kamu tertarik, film ini bisa disaksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2024.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!