daftar perubahan live action avatar netflix

5 Perubahan di Live Action Avatar: The Last Airbender dari Versi Kartunnya, Banyak yang Bikin Penggemar Kecewa!

Avatar: The Last Airbender menjadi salah satu serial animasi Nickelodeon yang populer. Makanya, banyak yang memasang ekspektasi tinggi ketika Netflix mengumumkan akan menggarap adaptasi serial live action-nya. Apalagi, setelah kegagalan adaptasi film live action garapan M. Night Shyamalan yang rilis pada 2010 lalu.

Meski begitu, proyek live action Avatar: The Last Airbender produksi Netflix enggak akan sepenuhnya mengikuti versi kartunnya. Sebab, menjelang perilisannya pada 22 Februari 2024, Albert Kim selaku showrunner-nya mengungkapkan bahwa ada sejumlah perubahan yang terjadi di live action-nya. Beberapa perubahan ini bahkan menuai protes dari penggemar kartun The Last Airbender.

Nah, berikut ini KINCIR sudah merangkum sejumlah perubahan yang akan terjadi di Avatar: The Last Airbender. Yuk, simak!

Perubahan di live action Avatar: The Last Airbender Netflix

1. Menghilangkan sifat seksisme Sokka

Istimewa

Sokka merupakan salah satu karakter penting dalam kartun Avatar: The Last Airbender. Pada awal kemunculannya, Sokka dikenal sebagai karakter yang punya sifat seksisme, karena suka memandang rendah peran kaum perempuan, termasuk Katara yang merupakan adiknya sendiri. Bahkan, Sokka juga sempat meremehkan Pejuang Kyoshi yang seluruh anggotanya adalah perempuan.

Namun, dalam serial live action-nya nanti, sifat seksisme dari Sokka ini akan dihilangkan seutuhnya. Hal ini dilakukan karena elemen sifat seksisme tersebut kurang sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan dalam live action-nya.

Nah, hilangnya elemen sifat seksisme Sokka dalam versi live action-nya ini menuai kecaman dari penggemar kartun orisinalnya. Sebab, banyak yang menganggap sifat seksisme adalah hal yang penting bagi perkembangan karakter Sokka di kartunnya. Mulai dari yang suka merendahkan kaum perempuan, hingga jadi yang lebih menghargai dan bahkan sampai belajar bertarung bersama Pejuang Kyoshi yang diisi kaum perempuan.

2. Menghilangkan Komet Sozin untuk mengubah timeline

Dalam versi kartunnya, perjalanan Aang untuk menguasai keempat elemen sekaligus mengalahkan Raja Api Ozai berlangsung selama satu tahun kalender, yang dibagi menjadi tiga season serial. Aang juga memiliki urgensi untuk menguasai seluruh elemen sebelum datangnya Komet Sozin yang bisa menambah kekuatan seluruh pengendali elemen api, termasuk Ozai.

Namun, versi live action-nya akan memiliki proses perjalanan yang berbeda dari Aang. Soalnya, serial live action-nya akan menghilangkan Komet Sozin untuk sementara, setidaknya untuk musim pertamanya. Sebab, keberadaan Komet Sozin menjadi ‘bom waktu’ bagi Aang untuk menguasai seluruh elemen dalam kurun waktu satu tahun kalender.

Hal ini dilakukan karena timeline dari live action-nya enggak akan berlangsung dalam satu tahun kalender, melainkan bisa lebih. Perubahan timeline ini juga dilakukan untuk menyesuaikan usia dari para pemain yang akan tumbuh dewasa seiring berjalannya waktu. Sebab, musim terbaru dari serialnya enggak akan digarap selama setiap tahun berturut-turut.

3. Menghapus ‘isu gender’ Katara

Showrunner Albert Kim juga sempat mengungkapkan bahwa serial live action Avatar: The Last Airbender juga akan menghapus ‘isu gender’ dari Katara. Sayangnya, Kim enggak menjelaskan lebih lanjut masalah seputar gender Katara yang akan dihilangkan dalam versi live action-nya.

Namun, banyak penggemar yang menduga kalau hal ini berkaitan dengan sifat keibuan Katara dalam serialnya. Sebab, meski lebih muda dari Sokka, Katara memiliki sikap yang seolah menggantikan posisi mendiang ibunya untuk merawat Sokka. Selain itu, Katara juga dikenal sebagai anggota Tim Avatar yang punya pemikiran paling dewasa.

Penggemar versi kartunnya kembali menyayangkan perubahan ini seandainya benar-benar terjadi. Sebab, sifat keibuan Katara memiliki peran penting dalam perkembangan dari sejumlah karakter yang ada di serial animasinya.

4. Nuansa yang lebih gelap

Ketika tayang pertama kali pada 2005, serial animasi The Last Airbender memang ditargetkan untuk penonton yang berusia anak-anak. Makanya, ceritanya terbilang sangat ringan serta adegan pertarungannya tidak berlangsung dengan brutal. Namun, serial live action-nya nanti akan memiliki nuansa yang lebih kelam dan lebih cocok ditonton oleh audiens yang berusia dewasa.

Hal ini dilakukan dengan cara menampilkan adegan bernuansa kelam dan dewasa yang tidak bisa ditampilkan di versi kartunnya. Salah satu contohnya adalah momen pembantaian di Kuil Udara oleh Negara Api yang hanya diceritakan di versi kartunnya, bukan digambarkan secara visual. Namun, di live action Avatar: The Last Airbender nanti momen genosida Kuil Udara akan ditampilkan secara brutal.

Albert Kim beralasan bahwa keberadaan adegan pembantaian di Kuil Udara pada versi live action-nya nanti sangat penting, karena jadi titik awal cerita Aang sebagai Avatar. Selain itu, Kim juga ingin agar penonton tahu bahwa serial live action ini bukan hanya untuk anak-anak, melainkan buat semua usia.

5. Menghilangkan momen jalan-jalan Tim Avatar

Serial live action Avatar: The Last Airbender kabarnya juga akan menghilangkan momen ‘jalan-jalan’ dari Aang dan teman-temannya. Sebagai contoh, kita kabarnya enggak akan bisa melihat momen Aang menunggangi ikan koi raksasa untuk sekadar bersenang-senang seperti yang ada di serial animasinya, melainkan langsung menuju Kutub Utara untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Perubahan ini pun kembali menuai protes dari penggemar kartunnya. Hal ini karena momen jalan-jalan Aang dan timnya, seperti menunggangi ikan koi, penting untuk menggambarkan usia Aang yang sesungguhnya.

Sebab, meski menjadi sosok Avatar yang punya tugas untuk menjaga kestabilan dunia, Aang sebenarnya hanyalah anak berusia 12 tahun. Jadi, penggemar merasa kalau dihapusnya momen jalan-jalan tersebut secara tak langsung menghilangkan sifat kekanakan dari Aang.

***

Nah, itulah sejumlah perubahan yang terjadi di live action Avatar: The Last Airbender. Apakah kamu sepakat dengan sejumlah perubaha tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.